Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinopharm Disetujui, Ini Ketentuan Terbaru Vaksinasi Booster

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kimia Farma
Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja Kilang Tangguh LNG. Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Vaksin booster yang disetujui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertambah satu lagi, yaitu vaksin Sinopharm.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.02.06/C/1644/2022 Tentang Penambahan Regimen Vaksinasi Covid-19 Sinopharm sebagai Dosis Lanjutan (Booster).

Dengan demikian, saat ini, ada empat jenis vaksin booster yang bisa diberikan bagi penerima vaksin Sinovac yaitu, AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), Moderna dosis penuh (0,5 ml), dan Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

Bagaimana ketentuan vaksin booster Sinopharm?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinopharm bisa diberikan melalui mekanisme homolog maupun heterolog.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/3/2022), satu regimen vaksin Sinopharm dapat diberikan sebagai booster homolog bagi penerima vaksin Sinovac.

“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya,” ujar Kepala Badan POM Penny K. Lukito dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

Efek samping vaksin Sinopharm

Menurut BPOM, dari aspek keamaan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Adapun reaksi lokal atau efek samping vaksin yang paling sering dilaporkan dalam uji klinis booster heterolog vaksin Sinopharm booster Covid-19 ini, antara lain nyeri di tempat suntikan, rasa gatal/pruritus, kemerahan, dan pembengkakan.

Kejadian sampingan sistemik dari pemberian vaksin booster untuk penerima Sinovac yang paling banyak dilaporkan meliputi fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.

“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster heterolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang,” tutur Penny.

Baca juga: 6 Tempat Vaksin Booster di Jogja untuk Umum Maret 2022

Aturan terbaru penggunaan vaksin booster

Dikutip dari Kompas.com, 1 Maret 2022 (ditambah aturan terbaru), jika menggunakan vaksin Sinovac pada dosis 1 dan 2 (vaksin primer), maka vaksin booster yang bisa digunakan adalah:

  1. AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
  2. Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  3. Moderna dosis penuh (0,5 ml)
  4. Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer AstraZeneca, maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  2. vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  3. vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Pfizer, maka vaksin boosternya:

  1. Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
  2. Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  3. AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Moderna, maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Janssen (J&J), maka vaksin boosternya:

  1. Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Jika menggunakan vaksin primer Sinopharm, maka vaksin boosternya:

  1. Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Mela Arnani | Editor: Egidius Patnistik, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi