Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Aeroflot 593 Jatuh, 75 Orang Meninggal

Baca di App
Lihat Foto
Business Insider
Maskapai Rusia, Aeroflot.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 28 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 23 Maret 1994, maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot dengan nomor penerbangan 593 jatuh di perbukitan Siberia.

Dilansir dari Dailymail, pesawat tersebut mengalami kecelakaan setelah dua anak dari pilot pendamping diizinkan untuk bermain di ruang kemudi pesawat (kokpit).

Akibatnya, salah satu dari anak tersebut mematikan kontrol mode autopilot yang membuat pesawat kembali ke mode normal.

Namun, saat pilot dan kopilot berusaha memegang kembali kendali pesawat, hal itu sudah terlambat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan dari Moskwa ke Hong Kong tersebut akhirnya mengalami kecelakaan dengan menabrak pegunungan yang berada di bawahnya dan menewaskan 75 orang.

Baca juga: Apa yang Harus Diketahui dari Kecelakaan Pesawat Terbang?

Penerbangan Aeroflot 593

Dilansir dari SimpleFlying, pesawat beregristasi F-OGQS itu sejatinya baru beroperasi pada akhir 1992.

Penerbangan Aeroflot 593 menggunakan pesawat Airbus A310 dengan rute penerrbangan Bandara International Sheremetyevo, Moskwa, Rusia ke Bandara Kai Tak di Hong Kong.

Pesawat tersebut membawa 63 penumpang (40 warga negara Rusia dan 23 orang asing), sembilan pramugari dan tiga pilot.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat di London, 118 Orang Meninggal Dunia

Awal mula insiden kecelakaan Aeroflot 593

Insiden kecelakaan tersebut bermula ketika dua anak dari pilot pendamping Yaroslav Vladimirovich Kudrinsky diizinkan untuk bertemu dengan ayahnya di area kokpit.

Kedua anaknya itu, yakni anak laki-laki bernama Eldar yang masih berusia 15 tahun dan anak perempuan bernama Yana yang saat itu masih 12 tahun.

Melalui transkrip dari perekam suara yang berada di kokpit, Yaroslav memperbolehkan kedua anaknya untuk bermain dengan kontrol pesawat di ruang kokpit.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang?

Pada waktu Yana memegang kendali pesawat, ayahnya ikut mengontrolnya dengan menyesuaikan arah autopilot untuk memutar pesawat tersebut.

Waktu anak perempuan Yaroslav memegang kendali pesawat mode autopilot masih tetap aktif. Kemudian, putranya yang bernama Eldar juga ikut melakukan yang sama dengan Yana.

Akan tetapi, saat Eldar memegang kendali, dia tak sengaja melepaskan mode autopilot pada pesawat tersebut.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Cureng, Digunakan untuk Menumpas PKI di Madiun

Detik-detik pesawat Aeroflot jatuh

Setelah mode autopilot pada pesawat kembali ke mode manual, pesawat kemudian berbelok ke arah kanan.

Pilot pesawat pada waktu itu tidak memperhatikan lampu peringatan seketika menjadi bingung setelah mengetahui jalur penerbangan berubah dengan berbelok 180 derajat.

Sesaat setelah itu, sudut kemiringan pesawat telah menurun dari 45 derajat menjadi 90 derajat.

Baca juga: [HOAKS] Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air pada 10 September 2021, 179 Orang Tewas

Pesawat kemudian mulai turun dengan cepat, pilot kemudian mencoba mengimbanginya dengan menaikkan dan meningkatkan daya dorong pada pesawat.

Pilot kemudian berhasil mendapatkan kembali kendali pesawat dan berusaha mengangkat pesawat yang masih menukik ke bawah.

Setelah beberapa kali-kali pilot berusaha menstabilkan pesawat, akan tetapi pesawat sudah semakin dekat dengan daratan.

Akhirnya setelah sempat berputar di udara, pesawat Airbus A310 kemudian menabrak pegunungan Kuznetsk Alatau di Kemerovo Oblast dan menewaskan semua orang di dalamnya.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Kecelakaan yang Menewaskan Vanessa Angel

Penyebab kecelakaan

Tindakan Yaroslav dengan memperbolehkan anak-anaknya bermain di kokpit menjadi faktor penyebabnya.

Anak-anak tersebut mengambil alih kontrol pesawat yang seharusnya dilarang oleh peraturan.

Selain itu, sebenarnya tidak ditemukan kegagalan teknis pada pesawat.

Sayangnya, dilaporkan bahwa pilot lebih memilih menggunakan kendali autopilot daripada mengoreksinya secara manual, dengan begitu mungkin situasinya akan membaik.

Baca juga: Keunggulan Pesawat CN235 Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi