KOMPAS.com - Fisura ani adalah luka atau robekan pada lapisan tipis dan halus anus.
Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengeluarkan tinja yang keras atau besar saat buang air besar (BAB).
Orang dewasa antara 20-40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami Fisura Ani. Namun, ini juga bisa terjadi pada semua kelompok umur, termasuk bayi.
Fisura Ani dianggap akut apabila terjadi kurang dari 6 minggu dan dianggap kronis jika lebih dari 6 minggu atau sering kambuh.
Berikut penyebab, gejala, dan penanganan Fisura Ani:
Baca juga: 7 Cara Mengobati Anus Luka Akibat Diare
Penyebab Fisura Ani
Dikutip dari Healthline, Fisura Ani paling sering terjadi saat buang air besar atau keras. Sembelit kronis atau sering diare juga dapat merobek kulit di sekitar anus Anda.
Beberapa penyebab lain dari Fisura Ani, di antaranya:
- Mengejan saat melahirkan atau buang air besar
- Memiliki penyakit radang usus (IBD), seperti penyakit Crohn
- Mengalami penurunan aliran darah ke daerah anorektal
- Memiliki otot sfingter anal yang terlalu kencang atau kejang
- Terlibat dalam seks anal
- Memasukkan benda ke dalam anus
Dalam kasus yang jarang, Fisura Ani dapat berkembang karena kanker dubur, HIV, tuberkulosis, sipilis, dan herpes.
Baca juga: 16 Penyebab Anus Sakit dan Cara Mengobatinya
Gejala Fisura Ani
Jika Anda memiliki Fisura Ani akut, Anda mungkin merasakan sensasi robek di area tersebut saat buang air besar.
Beberapa gejala umum yang mungkin akan muncul adalah sebagai berikut, dikutip dari WebMD:
- Robekan yang terlihat di anus
- Nyeri saat buang air besar
- Darah di kertas toilet setelah Anda menyeka
- Darah di permukaan tinja Anda
- Pendarahan yang menghitamkan air toilet
- Keputihan yang berbau tidak sedap
Sementara gejala Fisura Ani kronis bisa berupa buang air besar menyakitkan tanpa pendarahan, gatal dan iritasi pada kulit sekitar anus, dan sebuah tanda kulit di ujung celah anus.
Baca juga: Video Viral Youtuber Sembunyi di Bawah Rel saat Kereta Melintas, Ini Kata KAI
Cara mengobati Fisura Ani
Sebagian besar Fisura Ani akan sembuh tanpa intervensi bedah.
Sebab, Fisura Ani adalah luka terbuka, sehingga menjaga area tersebut tetap bersih dan kering akan membantu proses penyembuhan alami tubuh.
Makan makanan berserat tinggi, minum banyak cairan, mandi sitz, dan menggunakan salep anti-inflamasi dapat membantu menyembuhkan celah saat ini dan mencegah yang baru.
Namun, jika masih memiliki gejala setelah satu atau dua bulan, Anda mungkin memerlukan perawatan medis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.