KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebut, seorang pemuda di Binjai, Sumatera Utara disebut dijebak narkoba dan kena operasi tangkap tangan polisi, viral di media sosial, Senin (21/3/2022).
Informasi itu diunggah oleh akun Twitter ini.
"WASPADA !!!
Apakah Seperti ini Prosedur nya.
Seorang pemuda diduga dijebak orang tak dikenal terkait narkoba di Kota Binjai, Sumatera Utara.
Keluarga lantas meminta rekaman CCTV dari warnet tersebut dan mempertanyakan kenapa si pemberi barang tak ikut ditangkap untuk diperiksa," tulis pengunggah dalam twitnya.
Twit viral itu juga dilengkapi video berdurasi 53 detik yang memperlihatkan rekaman CCTV seorang pemuda, diduga sedang di warnet lalu keluar dan ditangkap oleh polisi.
Sejumlah warganet mengaku heran bahwa orang yang memberikan barang yang diduga narkoba tersebut justru tidak ditangkap dan kabur menggunakan motor.
Hingga Rabu (23/3/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 5.147 kali dan disukai sebanyak 9.306 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Baca juga: Video Viral Polantas di Ambon Dihardik Ibu-ibu karena Tilang Motor, Begini Penjelasan Polisi
Penjelasan polisi
Menanggapi video viral itu, Kapolres Binjai AKBP Ferio Sano Ginting membenarkan bahwa kejadian tersebut betul terjadi di Kota Binjai, Sumatera Utara.
"Betul, kami pada hari Sabtu (19/3/2022) pukul 18.00 WIB telah melakukan penangkapan terhadap saudara RN (pria berbaju hitam), yaitu TKP-nya di salah satu warnet di Jalan Gatot Subroto," ujar Ferio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022)
Ferio menyampaikan, penangkapan tersebut terjadi berdasarkan laporan informasi dari masyarakat.
Pihak kepolisian, terutama anggota satuan narkoba, diberi tahu mengenai tempat kejadian transaksi oleh warga, yang tak lain adalah sebuah warnet.
"Oleh karena itu anggota satuan narkoba melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut, dan kita temukan fakta, saudara RN ditemukan menguasai 2 jenis paket yaitu jenis sabu," lanjut dia.
Sabu-sabu itu dibawa RN menggunakan plastik transparan dengan berat 0,9 gram. Setelah ditangkap, RN kemudian dibawa oleh anggota dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Video Viral Youtuber Sembunyi di Bawah Rel Saat Kereta Melintas, Ini Kata KAI
Polisi: dua orang dalam video saling kenal
Selain itu, Ferio menyampaikan bahwa dua tersangka yakni RN dan ET (pria berbaju biru yang ada pada video) adalah orang yang saling kenal.
Mereka sebelumnya sudah pernah mengonsumsi narkoba jenis ganja, sabu, dan ekstasi.
"Dalam proses pemeriksaan, tersangka mengaku bahwa ia pernah direhab terkait narkoba," ujar Ferio.
Kemudian, keduanya melakukan transaksi di warnet karena sebelumnya sudah berjanji akan mengonsumsi narkoba bersama-sama di tempat yang telah disepakati.
"Jadi, RN bertugas menyiapkan tempat, sedangkan ET bertugas mencari barangnya (narkoba)," lanjut dia.
Baca juga: Viral, Video Kasir Indomaret di Pekanbaru Mendapat Kekerasan dari Manajer, Apa Sebabnya?
Mengapa polisi tidak menangkap ET?
Dari video dan pertanyaan warganet di media sosial, Ferio menjelaskan bahwa saat itu kedua anggota satuan narkoba hanya berfokus pada penangkapan RN saja.
Sehingga, mereka tidak mengetahui bahwa ET juga termasuk pelaku transaksi narkoba.
"Kebetulan mereka (polisi) itu hanya berdua, mereka fokus kepada saudara RN, karena informasi yang masuk kepada mereka adalah tempat di warnet dan RN itu sendiri," ujar Ferio.
Ia menambahkan, setelah diselidiki dan melakukan penangkapan, polisi juga dibantu oleh warga sekitar untuk menangkap RN. RN pun mengakui, sabu-sabu itu miliknya.
Baca juga: Video Viral Oknum Tukang Becak Tipu Wisatawan, Ini Tindak Lanjut Pemkot Yogyakarta
Selain itu, RN mengatakan bahwa dia dan ET pernah menggunakan narkoba di rumah neneknya.
Terkait narasi yang menyebutkan bahwa pemuda dijebak orang tak dikenal yang kemudian ditangkap oleh polisi di warnet menurut Ferio adalah kekeliruan.
Faktanya, RN dan ET saling kenal dan pernah beberapa kali bertemu dan mengonsumsi narkoba bersama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.