Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Minta Rusia Didepak dari Keanggotaan G20

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/SUSAN WALSH
Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara dalam konferensi pers di East Room, Gedung Putih, Washington DC, Rabu (19/1/2022).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Rusia seharusnya dikeluarkan dari keanggotaan Group of Twenty (G20).

Hal tersebut dikatakannya saat pertemuan dengan sekutu dan para pemimpin dunia di markas NATO di Brussel pada Kamis (24/3/2022).

"Jawaban saya, iya, tergantung pada G20," kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia seharusnya dikeluarkan dari G20, dikutip dari USA Today.

Biden juga mengatakan jika negara-negara, seperti Indonesia dan negara lain tidak setuju menyingkirkan Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina seharusnya diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut. 

Dia menyadari, jika keputusan untuk mendepak Rusia dari grup tergantung dari anggota G20 lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G20 ini tidak hanya beranggotakan negara-negara barat saja, tetapi juga negara besar di Asia lain, seperti China dan Arab Saudi. Grup ini bertujuan untuk membahas isu-isu ekonomi global.

Sebelum ini, AS dan sekutu pernah mendepak Rusia pada 2014 dari Group of Eight (G8) (kini disebut G7). Hal ini dilakukan setelah aneksasi Rusia terhadap Krimea. 

Baca juga: Pro Kontra Rusia Hadiri KTT G20 dan Indonesia yang Dinilai Bisa Jadi Juru Damai

Putin direncanakan hadir di G20

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri berencana menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober-November 2022 mendatang.

Hal tersebut dikatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada Rabu (23/3/2022).

Kendati demikian, kehadiran Putin nanti tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid-19.

“Namun, sejauh ini niatnya datang,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Vorobieva menilai reaksi negara barat tidak proporsional. AS dan sekutu berupaya menjatuhkan sanksi dan mengucilkan Rusia dari perekonomian global.

Upaya tersebut, termasuk mengeluarkan Rusia dari G20.

“Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi barat benar-benar tidak proporsional,” ujar Vorobieva, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Rusia Tuding Ada Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina, Begini Tanggapan AS dan China

Ukraina minta Indonesia boikot Rusia

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menanggapi soal rencana kedatangan Putin ke G20.

Dia meminta Indonesia memboikot Rusia dari forum internasional, termasuk KTT G20.

“Presiden Putin dan pemerintahannya secara langsung bertanggungjawab atas semua kekejaman yang dilakukan, yang tidak lain adalah kejahatan perang terhadap kemanusiaan,” ujar Hamianin, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022)

Hamianin menilai, kehadiran Putin di acara internasional mana pun akan berarti penghinaan terhadap demokrasi, martabat manusia, dan supremasi hukum.

“Kami menyerukan kepada semua negara demokratis dan semua orang yang berkehendak baik untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin yang kejam dan agresif,” tuturnya.

Baca juga: 10 Negara Terbesar di Dunia, Rusia di Urutan Pertama

Indonesia tetap undang Rusia

Sementara itu, Indonesia sebagai presidensi G20 tak bisa memenuhi keinginan untuk mengucilkan Rusia sebagai anggota G20.

Indonesia akan bersikap imparsial dan memutuskan akan tetap mengundang Rusia dan delegasinya dalam forum G20.

”Kami, Indonesia, sebagai Presiden G20 akan bertindak imparsial dan berupaya mencari solusi terhadap semua persoalan. Hal ini telah dan selalu dilakukan pada masa keketuaan RI di sejumlah forum dan lembaga,” kata Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani, dikutip dari Kompas.id, Kamis (24/3/2022).

Sikap pro kontra dari negara lain

Sementara itu, negara-negara lain, seperti Australia juga menyampaikan keberatannya dengan alasan invasi Rusia terhadap Ukraina, pada Rabu (23/3/2022).

Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Ascott Morrison, menanggapi rencana Putin ke KTT G20 di Bali.

“Saya pikir di ruangan kita perlu mengundang orang-orang yang tidak menyerang negara lain,” kata Morrison.

Negara lain, seperti China justru tidak sepakat dengan pengusiran Rusia dari G20.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menggambarkan Rusia sebagai anggota penting G20 yang tidak bisa diusir.

“G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional. Rusia adalah anggota penting, dan tidak ada anggota yang berhak mengusir negara lain,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi