Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berasal dari Tanaman yang Sama, Apa Sebenarnya Beda Teh Hijau dan Teh Hitam?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pexels/NIKOLAY OSMACHKO
Ilustrasi daun teh
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Di Indonesia, teh adalah salah satu minuman yang paling banyak digemari oleh masyarakat.

Teh kerap kali dijadikan minuman penutup sajian makan besar atau sebagai suguhan saat ada tamu yang datang.

Ada banyak ragam dari racikan teh yang dikenal masyarakat Indonesia, dua di antaranya adalah teh hijau dan teh hitam.

Namun mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai perbedaan apa yang ada di antara teh hijau dan teh hitam tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Sehat Mengonsumsi Teh, Kopi, dan Berbagai Minuman Panas Lainnya

Beda teh hijau dan teh hitam

Dikutip dari laman Healthline, teh hijau dan teh hitam sebenarnya dibuat dari daun tanaman yang sama yakni Camellia sinensis.

Perbedaan dari kedua jenis teh ini terletak pada proses pengolahannya, juga pada kandungan yang ada di dalamnya.

Teh hitam dibuat dengan menggulung daunnya terlebih dahulu, baru kemudian diekspos ke udara untuk memicu proses oksidasi.

Reaksi tersebut menyebabkan daun teh berubah menjadi coklat tua, juga meningkatkan aroma dan citarasanya.

Adapun teh hijau, justru diproses dengan cara khusus untuk mencegah terjadinya oksidasi, sehingga warna daunnya jauh lebih terang daripada teh hitam.

Baca juga: Jangan Dikonsumsi Bersamaan, Makanan Ini Kontra dengan Kopi dan Teh

Proses pembuatan teh hijau

Dilansir dar laman Pertanian Litbang, teh hijau diproses tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis).

Teh hijau dibuat dengan cara menonaktifkan enzim fenolase yang ada di pucuk daun teh segar.

Caranya yakni dengan melakukan pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin bisa dicegah.

Pemanasan dilakukan dengan bantuan udara kering (pemanggangan atau sangrai) dan pemanasan basah dengan uap panas.

Teknik pemanggangan akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kuat dibanding uap panas.

Namun cara pemberian uap panas, akan menghasilkan seduhan dengan warna yang jauh lebih terang.

Baca juga: Hobi Menyeduh Teh Melati di Pagi Hari? Kenali 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan

Proses pembuatan teh hitam

Teh hitam sering pula dikenal dengan teh merah karena larutan teh yang dihasilkannya berwarna merah.

Teh hitam adalah teh yang paling banyak diproduksi di Indonesia. Dan Indonesia merupakan pengekspor teh hitam ke-5 terbesar di dunia.

Teh hitam didapatkan dengan proses fermentasi, namun fermentasi pada teh hitam tidak menggunakan mikroba sebagai enzim.

Pembuatan teh hitam dilakukan engan menggunakan enzim fenolase yang ada dalam daun teh itu sendiri.

Hampir seluruh proses pengolahan teh hitam dilakukan dengan fermentasi penuh.

Pada tahap pertama, daun diletakkan di rak dan dibiarkan layu selama 14 hingga 24 jam.

Daun selanjutnya digulung dan diperas untuk melepaskan enzim alami dan untuk menyiapkan daun masuk ke dalam proses oksidasi. Pada tahap ini, daun masih berwarna hijau.

Agar mengalami proses oksidasi, daun diletakkan di tempat yang dingin dan lembab. Selanjutnya proses fermentasi berlangsung dengan bantuan oksigen dan enzim.

Proses fermentasi memberi warna dan rasa pada teh hitam, di mana lamanya proses fermentasi sangat menentukan kualitas hasil akhir.

Tahap selanjutnya daun akan dikeringkan atau dipanaskan untuk menghentikan proses oksidasi guna mendapatkan rasa serta aroma yang pas.

Baca juga: 6 Bahan Campuran Teh, Memperkaya Cita Rasa dan Meningkatkan Nutrisi

Kandungan zat aktif dalam teh hitam dan teh hijau

Teh hijau merupakan sumber antioksidan kuat berbentuk epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

Walaupun teh hijau juga mengandung polifenol lain seperti katekin dan asam galat, namun EGCG dianggap paling kuat.

Berikut ini sejumlah manfaat yang diduga bisa didapatkan dari kandungan EGCG teh hijau, yakni untuk:

  • Menghambat kanker
  • Mengurangi risiko alzheimer
  • Anti kelelahan
  • Melindungi hati
  • Anti mikroba
  • Menenangkan.

Sementara itu, kandungan teh hitam yang menjadi unggulan adalah theaflavin. Theaflavin adalah sekelompok polfenol unik pada teh hitam.

Theaflavin terbentuk selama proses oksidasi yang mewakili 3-6 persen dari semua polifenol dalam teh hitam.

Theaflavin menawarkan banyak manfaat yang terkait kemampuan antioksidannya.

Di antaranya adalah melindungi sel-sel lemak dari kerusakan akibat radikal bebas dan bisa mendukung produksi antioksidan alami tubuh.

Selain itu teh hitam dipercaya bisa melindungi jantung dan pembuluh darah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi