KOMPAS.com - Gejala yang sering muncul menjelang datangnya haid atau menstruasi adalah nyeri payudara.
Umumnya, rasa nyeri akan terasa ringan dan tidak sampai mengganggu aktivitas.
Namun terkadang, nyeri merambat hingga ke area ketiak dan lebih intens di sekitar puting.
Kondisi demikian juga dibarengi dengan perubahan emosional seperti mudah marah, stres, serta perubahan nafsu makan.
Baca juga: 4 Manfaat Pijat Payudara, Deteksi Kanker hingga Perbaiki Penampilan
Lantas, apa penyebab nyeri payudara menjelang haid?
Penyebab nyeri payudara menjelang haid
Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), nyeri payudara menjelang haid disebabkan naik turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Ini merupakan bagian dari premenstrual syndrome (PMS).
Kadar hormon tersebut juga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening atau limfa yang terdapat di sekitar ketiak, yang semakin menambah rasa nyeri.
Dikutip dari Medical News Today, nyeri payudara terjadi sekitar waktu ovulasi, yaitu saat ovarium melepas sel telur untuk pembuahan.
Biasanya, dirasakan 12-14 hari sebelum seseorang mulai haid dan akan berkurang saat selesai masa haid.
Adapun ciri nyeri payudara akibat PMS atau menjelang haid, antara lain:
- Biasanya terjadi pada kedua payudara, terutama di bagian atas sisi luar yang dekat dengan ketiak.
- Nyeri terkadang merambat ke ketiak.
- Disertai pembengkakan payudara atau benjolan.
- Nyeri semakin parah saat menggunakan bra atau baju yang ketat.
Pembengkakan dan nyeri payudara menjelang haid biasanya akan membaik saat seseorang mulai memasuki menopause. Sebab, terjadi perubahan alami kadar hormon seiring bertambahnya usia wanita.
Baca juga: Penjelasan Dokter soal Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara
Setelah tahu penyebabnya, bagaimana cara mengatasi nyeri payudara menjelang haid?
Cara mengatasi nyeri payudara
Rasa nyeri pada payudara terkadang sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut tips dan cara mengatasi nyeri payudara menjelang haid, dilansir dari Medical News Today dan Healthline:
Penggunaan bra yang terlalu ketat membuat payudara semakin nyeri dan tidak nyaman.
Oleh karena itu, pilihlah bra dengan ukuran yang agak longgar atau bra khusus olahraga agar semakin nyaman saat melakukan aktivitas.
Baca juga: Tidur Tanpa Bra Bikin Payudara Cepat Kendur, Mitos atau Fakta?
2. Kurangi kafeinKafein menambah rasa nyeri pada payudara, terlebih pada wanita dengan riwayat PMS atau nyeri payudara menjelang haid.
Sebaiknya, ganti kafein dengan air mineral untuk mengurangi nyeri dan mencegah dehidrasi.
3. Hindari makanan tinggi garamPola makan mempengaruhi kondisi kesehatan saat PMS dan menstruasi, termasuk nyeri payudara.
Cobalah untuk menghindari makanan tinggi garam selama PMS dan menstruasi.
Lantaran, makanan tinggi garam akan meningkatkan kadar retensi air.
Retensi air atau kelebihan cairan dalam tubuh ini dapat menyebabkan pembengkakan, salah satunya di area payudara.
Baca juga: Jangan Menyepelekan Air Putih, Ini 10 Manfaatnya bagi Kesehatan
4. Konsumsi vitaminDepartemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (HHS) merekomendasikan wanita untuk mengonsumsi vitamin E dan magnesium setiap hari.
Kedua nutrisi itu akan membantu mengurangi gejala PMS.
Adapun beberapa makanan yang mengandung vitamin E dan magnesium antara lain kacang-kacangan, bayam, wortel, pisang, alpukat, dan beras merah.
5. Kompres payudaraMengompres payudara juga membantu mengurangi bengkak dan rasa nyerinya.
Selama beberapa menit, cobalah untuk kompres payudara dengan es atau air hangat.
Baca juga: Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter
Hubungi dokter jika terjadi ini
Umumnya, nyeri payudara menjelang haid bukan masalah medis yang perlu dikhawatirkan.
Namun, ada kalanya rasa nyeri menjadi tanda infeksi atau kondisi medis tertentu.
Waspadai dan segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi hal-hal berikut:
- Ada benjolan tidak wajar di payudara atau bentuk payudara berubah.
- Keluar cairan dari puting.
- Nyeri payudara sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Kopi Dapat Mengecilkan Payudara? Ini Kata Dokter