Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Terapi "Cuci Otak", Alasan Terawan Dipecat Sementara IDI pada 2018

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Sebuah video pembacaan rekomendasi pemberhentian sementara atau pemecatan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beredar di media sosial.

Rekomendasi pemberhentian itu dibacakan saat sidang khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) pada Muktamar ke-31 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Banda Aceh.

Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman menyebutkan, rekomendasi pemecatan Terawan dari keanggotaan IDI merupakan hasil evaluasi kinerja pengurus sebelumnya.

"Rekomendasi pemberhentian dokter Terawan itu bukan produk baru saat muktamar di Aceh, tapi sudah sama itu dibahas pada saat muktamar lalu," kata Safrizal, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/03/2022).

Menurut dia, rekomendasi pemberhentian Terawan ini adalah hasil rekomendasi muktamar di Samarinda 3 tahun lalu, tapi pengurus IDI sebelumnya tak mengeksekusi rekomendasi itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Kompas.com, 4 April 2018, sebelum ini, Terawan tercatat pernah diberhentikan sementara oleh IDI terkait metode terapi brain wash atau cuci otak.

Lantas, apa itu metode brain wash yang diperkenalkan Terawan?

Baca juga: Fakta di Balik Rekomendasi Pemberhentian Permanen Terawan dari IDI

Kontroversi terapi cuci otak Terawan

Terawan sebelumnya sempat diberhentikan sementara dari IDI selama 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.

Hal ini terkait metode cuci otak atau brain wash yang digunakannya sebagai terapi pada penderita stroke.

Dikutip dari Kompas.com, 4 April 2018, metode cuci otak yang digunakan Terawan dilakukan di RSPAS Gatot Subroto, memanfaatkan 2 lantai ruangan RS untuk menangani pasien stroke.

Ruangan yang bernama CVV (Cerebro Vascular Center) itu mampu menangani sekitar 35 pasien per hari dengan biaya paling murah Rp 30 juta per pasien.

Terapi cuci otak yang dilakukan dokter Terawan Agus Putranto dilakukan menggunakan heparin untuk menghancurkan plak penyebab penyumbatan pembuluh darah.

Heparin tersebut dimasukkan melalui kateter yang dipasang di pangkal paha pasien menuju sumber kerusakan pembuluh darah yang menjadi penyebab stroke.

Baca juga: Rekam Jejak Terawan, Dokter Militer yang Pernah Jadi Menkes dan Kini Direkomendasikan Diberhentikan dari IDI

IDI sebut pelanggaran kode etik

Sejumlah pasien Terawan mengatakan kondisi mereka membaik usai terapi tersebut.

Akan tetapi, menurut IDI, cara yang dilakukan Terawan melanggar kode etik. Hal ini karena keamanan praktek cuci otak masih dipertanyakan.

Pada 2018 lalu, Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI saat itu, Prio Sidipratomo mengatakan, bobot pelanggaran Terawan adalah berat atau pelanggaran etik serius.

Pada putusan sidang MKEK yang ditandatangani oleh lima majelis pemeriksa Kemahkamahan Etik MKEK 2018, pelanggaran kode etik yang dimaksud adalah:

  1. Mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan
  2. Tidak kooperatif terhadap undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI
  3. Perihal biaya besar atas tindakan yang belum ada bukti dan menjanjikan kesembuhan.

Baca juga: MKEK Putuskan Terawan Diberhentikan Permanen, PB IDI Punya 28 Hari untuk Eksekusi

Profil Terawan

Terawan adalah Menteri Kesehatan periode 2019-2024, sebelum digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin pada 2020 lalu.

Terawan merupakan dokter yang lahir pada 5 Agustus 1964. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada pada 1990.

Dirinya mengambil S2 Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga Surabaya pada 2004. Kemudian, S3 mengambil gelar Doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di 2013.

Selama berkarir sebagai dokter, Terawan merupakan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada 2015 lalu. Ia juga tim dokter kepresidenan pada 2009.

Selanjutnya, Terawan juga pernah menjadi Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia serta Ketua World Internasional Committee of Military Medicine.

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga meraih gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer, Universitas Pertahanan (Unhan).

Terawan memperoleh gelar tersebut melalui sidang senat yang dipimpin Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian di Kampus Bela Negara Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).

Terawan juga pernah menjadi Ketua ASEAN Association of Radiology. Selama menjadi dokter, Terawan dikenal merawat sejumlah tokoh-tokoh publik.

Dikutip dari Kompas.com, (23/10/2019), Terawan merupakan dokter langganan Prabowo Subianto ketika Prabowo sempat menderita vertigo.

Tokoh yang lain adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Mahfud yang sempat menderita stroke, pernah menjalani terapi cuci otak dengan Terawan.

Tokoh yang lain yang pernah dirawat oleh Terawan adalah Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie serta Mantan Pressiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi