Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi Kadal Gurun

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH / Brecht Denil
Ilustrasi kadal.
Editor: Sandro Gatra

HARUS diakui bahwa para buzzer dan influenzer Indonesia baik yang berbayar mau pun tidak berbayar memang kreatif dalam bikin istilah.

Satu di antaranya adalah Kadrun sebagai akronim Kadal Gurun cukup menarik ditelaah secara kelirumologis sebab banyak mengandung kekeliruan.

Istilah Kadal Gurun dikaitkan dengan etnis tertentu dan umat agama tertentu yang berasal dari kawasan tertentu di Timur Tengah.

Pada kenyataan gurun bukan cuma di semenanjung Arab, namun juga ada di China, Ukraina, Amerika Serikat, Argentina, Afrika, Australia bahkan Kutub Utara dan Selatan.

Dari ukuran luasnya Gurun Arabia memang lebih luas ketimbang Gobi dan Kalahari, namun cuma nomor lima setelah Antartika, Artika, Sahara dan Australia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadal juga bukan cuma hidup di gurun sebab terbukti berkeliaran di padang rumput, hutan belantara bahkan air seperti kadal yang hidup secara amfibial di kawasan kepulauan Galapagos.

Bentuk kadal juga beranekaragam, bukan terbatas seperti kadal yang kerap ditemukan di kebun atau taman kota-kota besar.

Ada yang langsing, ada pula yang sangar seperti iguana Galapagos atau menyeramkan seperti Komodo.

Sama halnya dengan Charles Darwin, saya sempat keliru menduga bahwa jenis kadal yang hidup di kepulauan Galapagos terbatas hanya iguana Galapagos saja.

Ternyata jenis kadal di kawasan kepulauan Galapagos yang legendaris di dalam perkembangan teori evolusi cukup beranekaragam mulai dari kadal lava, iguana darat yang terdiri dari Conolophus subcristatus, Conolophus pallidus, Conolophus marthae, serta yang tersohor sebagai model tokoh film monster termasuk Godzilla adalah iguana laut alias Amblyrhynchus cristatus yang semula diduga merupakan satu-satunya reptil yang bisa berenang.

Dugaan tersebut dinyatakan keliru setelah terbukti komodo gemar berenang menyeberangi lautan bukan terbatas di sekitar pulau Komodo, namun bahkan dari Flores ke Sumbawa dan sebaliknya.

Setelah 1-2 Maret 2022 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk berjumpa Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz menjajaki peluang investasi di Ibu Kota Negara baru, energi baru terbarukan, lingkungan hidup, serta isu lain, sebaiknya istilah kadal gurun jangan digunakan sebagai kata cemooh demi tidak melukai perasaan calon investor penting untuk Indonesia.

Menggunakan istilah kadal sebagai kata cemooh pada dasarnya kurang santun apalagi jika yang menggunakan adalah orang Indonesia.

Kadal raksasa yang hidup di kawasan pulau Komodo merupakan satwa kebanggaan nasional bangsa Indonesia nan tiada dua di planet bumi.

Pada hakikatnya memang kurang senonoh apabila manusia menggunakan nama satwa untuk menyemooh sesama manusia sebab satwa merupakan sesama Ciptaan Yang Maha Pencipta sama dengan manusia.

Kerap kali sikap dan perilaku satwa malah lebih beradab ketimbang manusia yang biadab.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi