Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil dan Menyusui Ingin Puasa Ramadhan, Amankah? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Pixel-Shot
Ilustrasi makanan untuk ibu hamil, makanan yang baik dan sehat untuk ibu hamil.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Umat Islam sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.

Puasa diwajibkan bagi Umat Islam. Namun, ada golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa atau mendapat keringanan, salah satunya ibu hamil dan menyusui.

Meski begitu, kadang masih ada keraguan untuk berpuasa atau tidak berpuasa.

Bagaimana puasa ibu hamil dan menyusui menurut dokter kandungan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Simak Mitos-Mitos Ibu Hamil di Indonesia

Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (kebidanan dan kandungan) di Brawijaya Hospital Antasari dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG. menjelaskan, ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa, tapi ada syaratnya.

"Ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa asalkan mampu memenuhi kebutuhan kalori per harinya," kata Dinda kepada Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Dinda juga menjelaskan, untuk ibu hamil kebutuhan kalorinya, yaitu sekitar 2.000 kalori per hari.

"Makannya dibagi dalam dua waktu terpisah, yaitu sahur dan berbuka," ujar Dinda.

Lalu, apakah berpuasa akan membuat nutrisi untuk janin atau bayi berkurang?

Menurut Dinda, nutrisi akan berkurang jika kalori yang dimakan oleh ibu hamil atau ibu menyusui itu juga berkurang.

"Jadi ya harus pintar-pintar me-manage makannya dengan baik," pungkas Dinda.

Baca juga: Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil, Janin, dan Bayi

Tips puasa bagi ibu hamil

1. Minum banyak air

Dilansir dari Kompas.com, 25 April 2020, ibu hamil dan menyusui perlu menjaga tubuhnya agar tetap terhidrasi dengan minum banyak air saat sahur dan berbuka.

Kebutuhan hariannya harus tercukupi. Jika tidak bisa minum air putih dalam jumlah banyak, minumlah susu coklat, air kacang hijau, atau air jeruk.

"Yang penting adalah banyak cairan masuk ke tubuh. Janin juga memerlukan cairan untuk air ketuban dan pertumbuhannya," kata Ahli kebidanan RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Ichramsjah A Rachman.

Minum segelas susu setiap sahur juga dapat mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui.

2. Pilih makanan bergizi

Pemilihan makanan yang dikonsumsi saat buka puasa dan sahur menjadi kunci penting saat seorang wanita hamil memutuskan untuk menjalankan puasa.

Disarankan untuk berbuka dengan makanan-makanan sehat yang mengandung protein dan serat, seperti buah-buahan dan kurma.

Selain itu, hindari berbuka dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula. Sebab, kandungan makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Adanya perubahan gula darah yang terlalu cepat dapat menyebabkan rasa pusing dan pingsan.

Baca juga: 6 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil

3. Hindari aktivitas berlebih

Tips lainnya, yaitu hindari aktivitas fisik yang membuat Anda merasa lelah. Selain itu, hindari melakukan aktivitas berat seperti berjalan jauh atau mengangkat sesuatu yang berat.

4. Beristirahat dan tidur nyenyak

Selain menghindari aktivitas yang membuat lelah, Anda juga harus banyak beristirahat dan tidur yang nyenyak.

Apabila tubuh terasa lemas, berbukalah meski waktu maghrib belum tiba.

Selain memperhatikan hal-hal tersebut, ibu hamil juga harus menghubungi dokter jika mengalami hal-hal berikut:

  1. Tidak memiliki berat badan yang cukup atau mengalami penurunan berat badan
  2. Merasa sangat haus atau buang air kecil lebih sedikit dari biasanya, dan urin berwarna gelap
  3. Sakit kepala, nyeri, atau demam lainnya
  4. Mual atau muntah
  5. Ada perubahan nyata pada gerakan bayi, seperti bayi tidak bergerak atau menendang
  6. Mengalami nyeri seperti kontraksi
  7. Merasa pusing, lemas, lemah, bingung atau lelah, bahkan setelah beristirahat dengan baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi