Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Manfaat Berjemur bagi Bayi dan Bagaimana Melakukannya?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi berjemur
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sudah menjadi kebiasaan masyarakat, termasuk di Indonesia untuk menjemur bayi mereka di bawah sinar matahari pagi.

Banyak yang mempercayai, aktivitas ini bisa membuat bayi mendapatkan tambahan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuhnya.

Namun benarkah demikian?

Mari kita pahami sejumlah hal terkait kegiatan yang satu ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi vitamin D...

Menjemur badan anak di bawah hangat matahari pagi memang benar dapat membuat anak mendapatkan vitamin D.

Kekurangan vitamin D atau rakitis (tulang melunak akibat kurang vitamin D) memang menjadi masalah yang banyak ditemui oleh para dokter anak, khususnya di negara berkembang.

Namun, dikutip dari Indian Dermatology Online Journal, penyebab umum dari penyakit ini akibat dari kekurangan nutrisi.

Kekurangan nutrisi tidak bisa dianggap sama dengan kekurangan paparan sinar matahari.

Dan paparan sinar matahari pagi tidak akan bisa menggantikan asupan vitamin D dari makanan yang diperlukan tubuh.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Manfaat berjemur

Bayi yang dijemur di bawah sinar matahari pagi akan mendatangkan sejumlah manfaat.

Dicuplik dari Parenting, menjemur bayi bisa mendatangkan:

1. Mendatangkan vitamin D

Jemur bayi selama paling tidak 15 menit setiap harinya.

Semakin gelap kulit bayi, semakin lama waktu berjemur dianjurkan. Namun tidak lebih dari 30 menit.

Vitamin D ini dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan giginya.

Baca juga: Rajin Berjemur, Benarkah Sinar UV Bisa Bunuh Virus Corona?

2. Meningkatkan Serotonin

Hormon serotonin atau hormon yang mendatangkan rasa senang akan meningkat apabila bayi terpapar sinar matahari pagi.

Selain mendatangkan rasa bahagia, hormon ini juga berperan penting dalam mengatur tidur dan pencernaan bayi.

3. Meningkatkan level insulin

Menerima paparan sinar matahari sejak usia dini dapat membantu mencegah kondisi diabetes.

Meskipun bukan satu-satunya hal yang bisa meningkatkan insulin, namun berjemur dapat mendatangkan vitamin D yang mengatur kadar insulin.

Baca juga: Benarkah Kekurangan Vitamin D Memicu Kerontokan Rambut? Ini Kata Dokter

4. Mengatasi bayi kuning

Sinar matahari pagi membantu memecah bilirubin dalam tubuh bayi.

Bilirubin adalah senyawa yang menyebabkan bayi barj lahir berwarna kekuningan.

Mengekspos bayi Anda ke sinar matahari pagi selama 15 hingga 20 menit, tanpa pakaian, setiap hari, dapat membantu mengatasi penyakit kuning ringan.

Baca juga: Mengapa Bayi Menangis Ketika Lahir? Kenali Beberapa Alasannya

Haruskah bayi dijemur?

Banyak dokter atau bidan yang merekomendasikan menjemur bayi sebagai salah satu cara untuk menangani bayi baru lahir yang kondisinya kuning.

Meski menawarkan sejumlah keuntungan, namun kegiatan ini juga bisa menimbulkan risiko jangka panjang berupa kanker kulit.

Risiko ini besar terjadi jika bayi yang dijemur masih terlalu kecil atau memiliki kulit yang putih.

Baca juga: Apa Tanda Bayi Lapar? Ini Ciri-cirinya

Untuk itu, dikutip dari NHS, bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tidak dijemur secara langsung di bawah sinar matahari.

Kulit mereka masih terlalu sedikit mengandung melanin atau pigmen yang memneri warna pada kulit, rambut, dan mata bayi.

Hal lain, berjemur di bawah sinar matahari yang terlampau panas atau lama, juga bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan kulit terbakar.

Baca juga: Jangan Menjemur Bayi Langsung di Bawah Sinar Matahari, Ini Kata Dokter

Kapan waktu yang tepat untuk berjemur?

Jika Anda ingin menjemur bayi Anda, pastikan waktunya tepat.

Matahari pagi, sekitar pukul 07.00 disebut banyak mengandung gelombang Ultra Violet A yang menyebabkan kanker dan kulit keriput.

Sementara itu, yang dicari dari proses berjemur adalah UV B.

UV B ini akan terpancar dari sinar Matahari pada pukul 10.00.

Baca juga: Kulit Mengelupas akibat Terbakar Sinar Matahari, Bagaimana Penanganannya?

UV B yang dibawa sinar Matahari di pukul 10.00 ini akan bekerja bersama kolesterol yang ada di bawah permukaan kulit membentuk Vitamin D3.

Ultraviolet B yang mengandung provitain B3 bersama kolesterol di bawah kulit akan membentuk vitamin D3

Vitamin inilah yang dicari dari proses berjemur, jarena dapat menambah kekebalan tubuh, mencegah kanker dan penyakit autoimun.

Selain waktu yang tepat, berjemur juga harus diperhatikan durasinya, jangan terlalu cepat, namun jangan pula terlalu lama. Cukup 15-20 menit saja.

 Baca juga: Kapan Bayi Bisa Mulai Mandi dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waktu yang Tepat untuk Berjemur Di Bawah Sinar Matahari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi