Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Dihujat Para Pengompor Perang

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/FELIPE DANA
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di dekat pusat perbelanjaan setelah penembakan, di Kyiv, Ukraina, Senin, 21 Maret 2022.
Editor: Sandro Gatra

PERANG menyedihkan. Namun tidak kalah menyedihkan adalah mereka yang sedemikian gemar atas perang alih-alih mendamaikan malah bersemangat mengompori agar api perang alih-alih padam malah makin berkobar-kobar.

Makin banyak nyawa manusia tak berdosa dikorbankan oleh perang, maka para penggemar perang makin girang karena hawa nafsu voyeur-sadisme menonton pertumpahan darah makin terlampiaskan.

Ada pula yang membela perang dengan menyatakan bahwa perang merupakan unsur kodrati yang melekat pada peradaban manusia.

Terutama para industriwan senjata sangat mendukung perang sebagai sumber profit utama mereka.

Memang cukup banyak pihak bukan dirugikan, namun malah diuntungkan oleh perang. Maka wajar ketika saya mengharap Vladimir Putin dan Volodomyr Zelenski saling berjumpa untuk berdamai langsung para pengompor perang kreatif menghujat saya manusia lemah karakter, tidak realistis, tidak nasionalis apalagi patriotis dan hujatan lain sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan ada yang bilang saya meletakkan otak bukan di kepala, tetapi di (maaf) pantat.

Saya akui bahwa saya memang lemah karakter akibat terlalu terpengaruh ajaran kasih sayang semua agama yang mengajarkan kasih-sayang sehingga memang terlanjur lebih mengutamakan kelembutan kasih sayang ketimbang kekerasan kebencian.

Memang saya tergolong manusia pengecut kaliber chicken maka tidak berani melakukan kekerasan terhadap sesama manusia.

Hujatan bahwa saya meletakkan otak saya bukan di kepala juga saya terima dengan penuh rasa legowo, bahkan terima kasih sebab para penghujat secara tidak langsung justru mengakui bahwa saya punya otak.

Saya bersyukur-alhamdullilah bahwa lumayan saya punya otak meski letaknya bukan di kepala ketimbang sama sekali tidak punya otak.

Semua itu mengingatkan saya pada wejangan Romo Frans Magnis Suseno ketika saya mohon ijin untuk berpihak ke rakyat tergusur atas nama pembangunan di Kampung Pulo.

Ketika itu Romo Frans bersabda, “Pak Jaya harus sadar bahwa membela rakyat tergusur pasti akan memperoleh perlawanan!”

Saya terkejut sebab membela rakyat tergusur kok malah dilawan maka lanjut bertanya, “Saya membela rakyat tergusur akan dilawan oleh siapa, Romo?”

Sambil tersenyum arif, Romo Franz menjawab, “Para penggusur dan pendukung kebijakan menggusur rakyat!"

Wajar ketika mengharap Putin dan Zelenki berdamai langsung saya dihujat para pengompor perang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi