Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja yang Wajib Menjalankan Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/arapix
Ilustrasi anak belajar puasa Ramadhan, kapan sebaiknya anak belajar puasa, tips puasa anak.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan awal Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (03/04/2022).

Penentuan awal Ramadhan tersebut dilakukan dengan Sidang Isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat (1/4/2022).

Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan dua metode untuk menentukan awal Ramadhan 1443 H, yakni metode hisab dan metode rukhyat hilal.

"Secara mufakat 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh hari Ahad 3 April 2022 Masehi," ujar Yaqut dalam pengumuman sidang isbat yang disiarkan secara live, Jumat (01/04/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Alasan Mengapa Umat Islam Diwajibkan Berpuasa Saat Ramadhan

Lantas, siapa saja yang diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan?

Orang yang diwajibkan puasa

Baca juga: Shalat Tarawih, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya

Dilansir dari Instagram Ditjen Bimbngan Masyarakat Islam Kemenag @bimasislam, terdapat lima syarat orang wajib puasa Ramadhan.

Hal tersebut dituliskan dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili.

Berikut ini adalah orang-orang yang wajib puasa Ramadhan:

1. Orang Islam

Perintah puasa Ramadhan hanya tertuju pada orang-orang Islam, sementara orang-orang yang beragama selain Islam tidak terkena aturan wajib melaksanakan puasa Ramadhan.

2. Orang yang sudah balig

Anak kecil meskipun beragama Islam tidak wajib melakukan puasa Ramadhan karena ia masih belum balig.

Dalam kitab-kitab fikih, balig biasanya diartikan sebagai batasan seseorang mulai dibebani kewajiban-kewajiban syariat, seperti shalat, puasa dan lainnya.

Secara umum batasan balig bagi laki-laki adalah jika sudah mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan adalah jika ia telah mengeluarkan darah haid.

Namun, jika laki-laki dan perempuan tersebut belum mengalami mimpi basah atau haid, maka batas balignya adalah umur lima belas tahun.

Baca juga: Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan soal Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui

3. Orang yang berakal

Orang yang tidak memiliki akal dan kesadaran penuh, seperti orang gila, orang mabuk dan orang ayan selama seharian penuh tidak wajib melakukan puasa Ramadhan.

Hanya saja, meski orang mabuk dan orang ayan tidak wajib puasa Ramadhan, namun mereka memiliki kewajiban meng-qadha atau mengganti puasa yang ditinggalkan selama mereka mengalami ayan dan mabuk.

4. orang yang menetap atau ikamah

Orang yang menetap atau tidak sedang bepergian dengan jarak bisa qasar shalat, dia wajib puasa Ramadhan.

Sebaliknya, orang yang bepergian dengan jarak sampai bisa qasar shalat, maka dia tidak wajib puasa Ramadhan.

Meski orang yang sedang bepergian tidak wajib puasa, namun jika dia berpuasa maka puasanya dinilai sah.

Sebaliknya, jika dia tidak berpuasa, maka dia tidak berdosa hanya saja dia wajib meng-qadha puasa yang ditinggalkannya.

Baca juga: Takut Lemas Divaksin Saat Puasa? Ini Kata Dokter

5. orang yang mampu berpuasa atau sehat

Orang yang sehat dan mampu diwajibkan puasa Ramadhan.

Sedangkan orang yang sakit dan tidak mampu berpuasa tidak wajib berpuasa.

Orang yang sakit atau tidak mampu karena sudah tua, mereka tidak wajib puasa namun mereka wajib mengqadanya atau membayar fidiah.

Baca juga: Hukum Ngupil dan Mengorek Telinga Saat Bulan Ramadhan, Batalkan Puasa atau Tidak?

Orang yang tidak diwajibkan puasa

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tidak Batalkan Puasa, Ini Penjelasannya

Walaupun puasa Ramadhan wajib dilakukan oleh seorang Muslin, akan tetapi terdapat golongan tertentu yang diperbolehkan atau tidak diwajibkan untuk berpuasa.

Dari kitab-kitab fikih disebutkan terdapat enam golongan orang yang tidak wajib puasa, berikut daftarnya:

1. Anak kecil

Anak kecil yang belum balig atau belum dewasa, maka ia tidak wajib melakukan puasa.

Hanya saja, jika dia sudah berumur sekitar tujuh tahun, maka hendaknya dilatih dan diajari untuk melakukan puasa Ramadhan, namun tidak boleh dipaksa.

2. Orang gila

Begitu juga puasa Ramadan tidak wajib bagi orang gila, meskipun sudah dewasa.

Hal ini karena orang gila dinilai tidak memiliki akal yang normal sehingga tidak ada kewajiban apa-apa baginya, termasuk puasa Ramadhan.

Baca juga: Mengumpat Online di Media Sosial, Membatalkan Puasa atau Tidak?

3. Orang yang sakit dan orang tua renta yang sudah lanjut usia

Orang yang sedang sakit, sekiranya jika berpuasa akan lambat sembuh atau malah tambah parah, baginya tidak wajib berpuasa.

Namun demikian, ia wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan jika sudah sembuh.

Jika tidak ada harapan sembuh, maka dia hanya wajib membayar fidiah.

Begitu juga orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, ia tidak wajib puasa Ramadhan.

Dia hanya wajib membayar fidiah sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan.

Baca juga: 3 Poin Penting Pidato Jokowi soal Aturan Mudik hingga Shalat Tarawih pada 2022

4.Perempuan haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa di bulan Ramadhan.

Meski demikian, ia wajib menggantinya di hari-hari lain di luar bulan Ramadhan.

5. Perempuan hamil dan menyusui

Perempuan hamil atau menyusui tidak wajib berpuasa di bulan Ramadhan.

Namun demikian, jika dia tidak berpuasa, maka wajib menggantinya, sekaligus membayar fidiah jika dia tidak berpuasa karena khawatir terhadap keselamatan anaknya.

6. orang yang sedang dalam perjalanan jauh

Orang yang sedang dalam perjalanan jauh, yaitu perjalanan yang jaraknya boleh melakukan qashar shalat, maka baginya tidak wajib berpuasa.

Hanya saja, jika dia tidak berpuasa, maka wajib menggantinya di hari-hari lain di luar bulan Ramadhan.

Baca juga: Bagaimana Hukum Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya...

(Sumber: Kompas.com/ Ahmad Naufal Dzulfaroh, Nur Rohmi Aida | Editor Sari Hardiyanto, Inten Esti Pratiwi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi