Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arapaima, Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Arapaima gigas
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ikan Arapaima merupakan ikan air tawar raksasa yang berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan.

Selain menjadi salah satu ikan air tawar terbesar di dunia, Arapaima juga disebut sebagai predator yang sangat berbahaya.

Ikan Arapaima dilarang di Indonesia, hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014

Baca juga: Selain Arwana, Ini 5 Ikan Akuarium Termahal di Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang ikan Arapaima

Dikutip dari National Geographic, Arapaima memiliki nama lain paiche atau pirarucu yang berhabitat di sungai hutan hujan dan rawa di Amazon, Amerika Selatan.

Arapaima merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia.

Arapaima dapat tumbuh hingga sepanjang 15 kaki (4,5 meter) dan beratnya dapat mencapai 440 pon (199,581 kilogram).

Meskipun sampai sekarang belum ada lagi laporan Arapaima sebesar itu, umunya Arapaima memiliki panjang 6 kaki (182 sentimeter) dan berat 200 pon (90 kilogram).

Baca juga: Viral, Video Ikan Cupang Terkena Sisik Nanas, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengobatinya?

Arapaima memiliki kepala runcing, berwarna hijau tembaga, bermulut terbalik, bersisik hitam serta bergaris putih, dan memiliki tubuh yang ramping.

Siripnya membentang dari punggung sampai ke ekor merahnya yang besar.

Di Brasil, Arapaima disebut pirarucu yang berarti "ikan merah".

Karena Arapaima menghirup udara, membuat ikan tersebut hanya dapat bertahan di bawah air selama 10-20 menit.

Baca juga: Selain Cupang, Berikut Jenis Ikan Hias yang Sedang Naik Daun

Arapaima cenderung tinggal di dekat permukaan air dan muncul ke permukaan untuk bernapas.

Ketika bernapas, Arapaima menggunakan kantung renang yang bertindak sebagai paru-paru, dan ketika ikan itu mengambil napas akan terdengar suara batuk yang dapat terdengar sampai kejauhan.

Arapaima bertahan hidup dengan memakan ikan, serangga, dan buah-buahan serta biji-bijian.

Selain itu, predator ganas ini juga dapat melompat ke luar air untuk menangkap burung, kadal, dan primata kecil yang tergantung rendah di pohon.

Baca juga: Ribuan Burung Pipit Mendadak Mati hingga Ikan Berlompatan di Pinggir Pantai, Ada Apa?

Siklus reproduksi Arapaima

Siklus reproduksi dari ikan Arapaima sangat bergantung pada banjir musiman yang terjadi di Amazon.

Ketika banjir air sungai akan meluap ke daratan, Arapaima akan menyebar ke daratan yang terendam dan mencari tempat bersembunyi dengan level oksigen yang rendah bagi beberapa ikan.

Lalu, ketika debit air sungai sedang rendah, ikan tersebut akan membangun sarang di permukaan yang berpasir untuk menyimpan telur.

Kemudian, setelah ikan betina menyimpan telur tersebut, ikan jantan akan mengambil dan mengerami ribuan telur itu di dalam mulutnya serta menjaganya dengan agresif.

Telur-telur tersebut mulai menetas dan berkembang ketika permukaan air sungai mulai naik.

Baca juga: Bahaya Memberikan Makan Kucing dengan Tulang Ikan

Peraturan soal Arapaima di Indonesia

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Indonesia masuknya ikan Arapaima diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif, yaitu spesies asli atau bukan yang mengkolonisasi suatu habitat secara masif sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap ekologi, sosial, dan ekonomi.

Selain itu, juga diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang larangan pemasukan jenis ikan berbahaya dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia.

Menteri KKP kala itu, Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa Arapaima merupakan ikan predator yang berbahaya jika beredar di perairan Indonesia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Suntik DNA Ikan Salmon yang Dilakukan Krisdayanti

Ikan tersebut dapat mengurangi jumlah ikan di sungai dan danau. Hal ini dapat mempengaruhi jumlah tangkapan ikan warga dan nelayan.

“Bisa betul-betul menghabisi sumber daya ikan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya dalam gelaran konferensi pers yang dilaksanakan secara teleconference di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Susi mengharapkan pemerintah untuk menindak tegas para pembudidaya ikan Arapaima, karena akan membahayakan populasi ikan lokal.

"Tolong apa aturan yang bisa dipakai untuk menjerat karena kalau tidak, ikan lokal bisa habis gara-gara ikan Arapaima,” jelas Susi.

Baca juga: Apakah Ikan Bisa Tenggelam?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi