Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusing dan Lemas meski Sudah Sahur Cukup, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Minggu (3/4/2022) merupakan hari pertama bagi umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 H/2022 M.

Bagi sebagian orang, saat menjalani puasa dan beraktivitas seperti biasa justu mengalami pusing dan lemas. Padahal sudah makan sahur dan minum air cukup.

"Nitip, tahun kemarin puasa banyak yg bolong karena udah gemeter tangannya, pdhal ya sahur karbo+protein+gula+air cukup+serat. Habis itu lgsg cek ke puskes, ternyata tensi rendah....sering gitu kenapa ya?," tulis salah seorang warganet di Twitter.

Lalu, apa yang menyebabkan seseorang mengalami pusing dan lemas saat puasa? 

Bagaimana cara mencegahnya agar puasa tetap fit?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Penjelasan dokter

Menanggapi hal itu, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan dr Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA mengatakan, kondisi pusing dan lemas padahal sudah cukup minum dan makan saat sahur bisa dikarenakan munculnya hipoglikemia.

Ia menjelaskan, hipoglikemia adalah kondisi glukosa darah yang kurang dari normal.

Sementara, glukosa adalah molekul yang di-metabolisme sel menjadi energi untuk menjalankan fungsi sel dalam aktivitas sehari-hari.

"Glukosa memang kita dapatkan dari asupan makanan, jadi wajar sekali pikiran kita akan tertuju pada rendahnya glukosa tiap kali berasa lemas dan pusing saat menjalankan puasa," ujar Denta, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/4/2022).

Karena sedang puasa, Denta menambahkan, tubuh kita juga bisa membuat glokusa sendiri dari zat yang ada di dalam tubuh.

Ia menyampaikan, hati dan otot manusia menyimpan glikogen yang dapat diubah menjadi glukosa.

Saat glikogen habis, maka tubuh sewaktu-waktu bisa mengambil lemak dan protein yang bisa diubah menjadi glukosa.

"Jadi, walaupun kita puasa, dan tubuh kita normal dan sehat, akan sangat kecil kemungkinan pusing dan lemes terjadi karena hipoglikemia," ujar Denta.

Baca juga: Apakah Makan Sahur Setelah Imsak Membatalkan Puasa?

Post prandial hypotension

Sementara itu, Denta menjelaskan bahwa ada kemungkinan lain yang menyebabkan timbulnya pusing atau lemas saat berpuasa, yakni pola makan.

Menurut dia, sebagian orang menganggap agar puasanya kuat maka ia harus makan banyak saat berbuka dan sahur, atau over eating.

Hal ini dinilai keliru, apalagi terlalu banyak asupan karbohidrat dan gula tambahan yang menyebabkan post prandial hypotension atau hipotensi post prandial.

"Tensi rendah, seperti cerita warganet tadi, disebabkan oleh sirkulasi darah terfokus pada saluran cerna, akibatnya tekanan darah di area lain tubuh jadi rendah, termasuk darah yang mengalir ke otak, akibatnya pusing dan lemes," ujar Denta.

Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Menjalankan Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Over hidrasi

Tidak hanya over eating, kebanyakan minum atau over hidrasi, terutama minum air putih juga bisa menjadi salah satu penyebab pusing dan lemas.

Denta mengatakan, pada tubuh manusia ada konsep pemenuhan cairan.

Hal ini berbeda dengan energi yang ingin banyak disimpan di dalam tubuh, karena tubuh manusia tidak mengenal konsep yang sama untuk cairan.

"Enggak ada cerita tubuh perlu menimbun cairan sebanyak-banyaknya, untuk persiapan kebutuhan cairan ke depannya," ujar Denta.

Untuk cairan, tubuh sebetulnya hanya perlu mengganti cairan yang sudah hilang sebelumnya melalui kencing, keringat, uap air, dan lainnya.

"Misalnya, kita butuh air 2 liter per hari, dengan mengonsumsi air 4 liter dalam satu waktu tidak berarti membuat kita bisa bertahan tidak minum selama 2 hari," lanjut dia.

Sebab, jatah cairan per kompartemen tubuh kita diatur dengan ketat oleh ginjal.

Baca juga: Apakah Menangis Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

Artinya, jika manusia minum lebih banyak dari yang dibutuhkan saat itu, maka ginjal langsung membuang cairan yang tidak perlu dengan keluar lewat kencing berwarna bening atau cairan hanya "numpang lewat".

Ia menambahkan, ketika seseorang over hidrasi, maka orang tersebut akan over buang air kecil.

Dampaknya jika over buang air kecil adalah membuat elektrolit tubuh seperti Na, K, Cl, Ca, Mg, dan lainnya, juga ikut berkurang.

"Elektrolit-elektrolit yang kalau tidak seimbang bisa bikin pusing, keram, lemas, dan lainnya. Kuncinya, normal saja minum air putihnya, bisa juga dengan mengonsumsi makanan berkuah, makan buah-buahan," ujar Denta.

Cairan dari buah-buahan ini dinilai lebih awet di dalam tubuh dan tidak terbuang percuma.

"Ginjal paham gimana caranya menghemat cairan dan elektrolit dalam tubuh kita. Kalau over hidrasi malah hanya akan membuat ginjal nge-flush banyak cairan sampai elektrolit dan mineral penting ikut kebuang percuma," kata dia.

Baca juga: Tips Puasa untuk Penderita Maag: Apa yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari

Cara agar tetap fit dan kuat menjalani puasa Ramadhan

Dari penjelasan di atas, Denta mengimbau agar tidak makan berlebih saat berbuka puasa dan sahur.

"Berbuka sedikit saja, air putih dan buah-buahan manis bagus untuk berbuka," ujar Denta.

"Makan agak beratnya nanti setelah shalat tarawih. Karbo minimal, fokus di protein, lemak, dan serat," imbuhnya.

Selain itu, untuk sahur dianjurkan untuk mengonsumsi pisang dan air mineral saja. Pisang mengandung karbohidrat kompleks.

Hal ini dikarenakan makan besar saat sahur membuat tubuh rentan lemas dan pusing, karena tekanan darah rendah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi