Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Olahraga Saat Puasa agar Tubuh Tidak Cepat Lemas

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/JONATHAN BORBA
Olahraga sore cocok dilakukan oleh kaum night owl
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama bulan puasa sangat dianjurkan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan olahraga.

Kendati demikian, sebagian orang memilih untuk mengurangi aktivitas olahraga saat tengah menjalankan puasa karena khawatir olahraga bisa menguras energi dan membuat dehidrasi.

Dilansir dari The National News, tubuh mengalami perubahan aktivitas baru selama Ramadhan. Hal tersebut lantara berubahnya pola tidur dan berkurangnya cairan yang dikonsumsi tubuh.

Akibatnya, badan menjadi cepat terasa lemas sehingga enggan melakukan olahraga.

Baca juga: Olahraga Berlebihan Berbahaya, Ini Cara Mengukur Kemampuan Tubuh Berolahraga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga di bulan puasa

Padahal olahraga selama bulan Ramadhan justru dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan metabolisme lebih stabil.

Kendati demikian, olahraga tersebut harus dilakukan dengan tepat, baik dari segi waktu hingga jenis olah raga yang dipiliha.

Berikut tips olahraga saat puasa yang bisa dilakukan agar tubuh tidak mudah lemas:

1. Pilih waktu olah raga

Selama puasa, tubuh akan kehilangan sejumlah cairan. Apalagi jika suhu di tempat tinggal Anda cukup panas.

Oleh karena itu, memilih waktu olahraga perlu dilakukan agar badan tidak mudah lemas. Olahraga saat sedang berpuasa di waktu yang sembarangan justru dapat membahayakan kesehatan.

Baca juga: Bolehkah Minum Air Dingin Setelah Olahraga? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Masih dilansir dari sumber yang sama, berikut rekomendasi waktu olah saat puasa:

90 menit sebelum berbuka puasa

Satu setengah jam sebelum berbuka puasa merupakan waktu yang tepat untuk berolahraga. Sebab, suhu pada petang hari itu lebih dingin sehingga tubuh tidak mudah mengalami dehidrasi.

Setelah makan malam

Olahraga selama bulan puasa juga bisa dilakukan setelah makan. Adapun olahraga setelah makan malam cocok untuk jenis olah raga yang membutuhkan energi lebih, salah satunya angkat beban.

Anda bisa mengisi energi ketika berbuka untuk mempersiapkan latihan olah raga di malam hari.

Sebelum sahur

Dilansir dari Arab News, olahraga bisa dilakukan pada pagi hari sebelum melakukan ibadah sahur. Bahkan sebelum sahur merupakan salah satu waktu yang tepat untuk melakukan olahraga.

Sebab, Anda masih memiliki energi dari makan malam. Dan Anda juga bisa mengisi energi kembali sesaat setelah melakukan olahraga, yakni pada saat makan sahur.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Berolahraga? Ini Plus Minus Olahraga di Pagi, Sore, dan Malam Hari

2. Tentukan jenis olah raga

Setelah menentukan waktu yang tepat untuk berolahraga, Anda bisa memilih jenis olahraga yang akan dilakukan.

Ahmed Al Sayed selaku instruktur di Fitness First mengatakan olahraga selama puasa bisa dilakukan untuk melatih kekuatan otot, fleksibilitas, dan ketahanan.

Sebagai contoh, Anda bisa melakukan gerakan plank dan squat untuk melatih kekuatan otot.

Sementara untuk melatih fleksibilitas, Anda bisa memilih jenis olahraga seperti yoga atau peregangan.

Selanjutnya, jika Anda ingin melakukan olahraga yang melatih ketahanan tubuh, jalan cepat dan jogging bisa menjadi pilihan yang tepat.

Kendati demikian, pastikan jenis olahraga yang Anda lakukan tidak memiliki intensitas yang tinggi. Sebab, olahraga dengan intensitas yang tinggi akan memakan simpanan glikogen dan memaksa tubuh menggunakan protein untuk kebutuhan energi.

Hal itu akan membuat Anda kehilangan massa otot.

Jika Anda ingin berolahraga dengan intensitas yang tinggi, sebaiknya lakukan aktivitas tersebut pada malam hari, setelah Anda berbuka dan mengisi energi.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga yang Dapat Membantu Menguatkan Paru-paru

3. Pilih intensitas latihan yang tepat

Mengenali intensitas latihan selama bulan puasa juga perlu guna memahami batas olah raga yang dilakukan.

Dikutip dari Kompas.com, olahraga dengan intensitas tinggi dapat diketahui apabila latihan tersebut membuat denyut nadi Anda mencapai lebih dari 150 per menit.

Selain itu, untuk mengetahui tingkat intensitas olah raga, Anda juga bisa melakukan Talk Test.

Caranya, cobalah untuk berbicara setelah berolahraga. Apabila Anda masih bisa berbicara dengan lancar maka olahraga yang Anda lakukan masih termasuk kategori intensitas rendah.

Sebaliknya, jika Anda mulai terengah-engah saat berbicara, itu berarti olahraga yang Anda lakukan sudah termasuk ke dalam intensitas tinggi.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Olahraga untuk Lansia?

Berikut intensitas olahraga yang bisa dilakukan berdasarkan waktu olah raga:

Olahraga intensitas ringan

Olahraga dengan intensitas ringan bisa dilakukan sebelum waktu berbuka. Sebagai contoh, Anda bisa melakukan latihan kardio dengan intensitas ringan, seperti jalan kaki, berlari kecil, bersepeda, dan peregangan atau yoga.

Jenis olahraga ini dapat dilakukan dengan perut kosong. Anda bisa kembali mengisi cairan dan energi yang hilang setelah waktu berbuka.

Dengan begitu, manfaat dari olah raga tersebut tetap bisa dirasakan.

Baca juga: Studi: Olahraga 90 Menit Bisa Tingkatkan Efektivitas Vaksin Covid-19

Olahraga dengan intensitas berat

Adapun aktivitas olahraga dengan intensitas berat disarankan dilakukan setelah berbuka. Sebab, tubuh telah diisi dengan energi yang cukup.

Kendati demikian, pastikan bahwa Anda tidak berbuka dengan porsi telalu banyak. Makanlah secukupnya untuk membatalkan puasa kemudian bisa dilanjutkan dengan berolahraga.

Olahraga dengan intensitas tinggi ini biasanya dilakukan untuk melatih ketahanan dan kekuatan, misalnya lari dan latihan kardio lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi