Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 4 Gerhana Tahun Ini, Catat Tanggalnya!

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
Fenomena gerhana matahari sebagian terpantau dari Manado, Suawesi Utara, Minggu (21/6/2020). Gerhana Matahari Sebagian (partial) ini teramati mulai pukul 15.28 WITA, dan puncak gerhana teradi pada pukul 16.32 WITA , berakhir pada pukul 17.28 WITA dengan tingkat ketertutupan (magnitudo) 42.7 persen dan total durasi waktu kurang lebih dua jam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Fenomena gerhana menjadi salah satu fenomena astronomi yang paling ditunggu-tunggu masyarakat.

Gerhana sendiri ada dua, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Dari kedua jenis ini masih terbagi lagi. Seperti gerhana Matahari cincin, parsial (sebagian), dan hibrida.

Sementara itu untuk gerhana Bulan dibagi menjadi gerhana Bulan total, parsial, dan penumbra.

Pada 2022 ada 4 gerhana yang akan terjadi. Apa saja itu dan kapan waktunya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Fenomena Astronomi Bulan April 2022, Akan Ada Hujan Meteor!

1. Gerhana Matahari sebagian

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan gerhana yang pertama adalah gerhana Matahari sebagian. Itu adalah saat sebagian Matahari tertutupi oleh Bulan.

"Terjadi pada 30 April 2022 pukul 20.42 UT atau 1 Mei 2022 pukul 3.42 WIB," kata Andi pada Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Namun gerhana ini hanya bisa disaksikan di pasifik tenggara dan Amerika Selatan, lanjutnya.

"Gerhana matahari yang pertama di tahun 2022 ini merupakan gerhana matahari pertama yang terjadi pada bulan Ramadhan setelah terjadi sebelumnya di tahun 2001-2003 (1422-1424 H) atau 21 tahun lalu," ujar Andi.

Dia juga menjelaskan gerhana matahari berikutnya yang terjadi di bulan Ramadhan akan terjadi di Indonesia, yakni gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023 bertepatan dengan akhir Ramadhan 1444 H.

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

2. Gerhana Bulan total

Andi mengatakan gerhana kedua adalah gerhana Bulan total. Itu akan terjadi pada 16 Mei 2022 bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2565 Buddhist Era (BE).

Dia mengungkapkan bahwa fase penumbra terjadi pada pukul 01.32.07 UT (08.32.07 WIB) sampai dengan pukul 06.50.48 UT (13.50.48 WIB) dengan durasi 5 jam 18 menit 40 detik.

Kemudian fase parsial akan terjadi pada pukul 02.27.53 UT (09.27.53 WIB) sampai dengan pukul 05.55.07 UT (12.55.07 WIB) dengan durasi 3 jam 27 menit 14 detik.

Lalu fase totalnya pada pukul 03.29.03 UT (10.29.03 WIB) sampai dengan pukul 04.53.56 UT (11.53.56 WIB) dengan durasi 1 jam 24 menit 53 detik.

"Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia, Australia, Asia Timur, Asia Tengah dan Asia Selatan, melainkan dapat disaksikan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, serta Selandia Baru," tutur Andi.

Baca juga: NASA Akan Bawa Nama Anda Kelilingi Bulan dalam Program Artemis I, Tertarik Mendaftar?

3. Gerhana Matahari sebagian

Gerhana Matahari sebagian ada lagi pada 25 Oktober 2022. Andi mengatakan gerhana itu akan terjadi pada pukul 11.01.20 UT (18.01.20 WIB).

"Gerhana ini tidak dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Selatan, sebagian besar Afrika, Asia Timur, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Oseania," ujar Andi.

Lanjutnya, gerhana ini hanya bisa disaksikan di Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Selatan), Rusia bagian Barat Tunisia, Aljazair, Mesir, Somalia, Sudan, Timur Tengah, Greenland, Islandia, Asia Tengah, India dan Srilanka.

Baca juga: Badai Matahari, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya ke Bumi?

4. Gerhana Bulan total

Gerhana yang keempat dan menjadi penutup adalah gerhana Bulan total yang akan terjadi pada 8 November 2022 bertepatan dengan Nisfu (Pertengahan) Rabi'ul Akhir 1444 H.

Andi menjelaskan fase penumbral akan terjadi pada pukul 08.02.17 UT (15.02.17 WIB) sampai dengan pukul 13.56.08 UT (20.56.08 WIB) dengan durasi 5 jam 53 menit 51 detik.

Kemudian fase parsial pada pukul 09.09.12 UT (16.09.12 WIB) sampai dengan pukul 12.49.03 UT (19.49.03 WIB) dengan durasi 3 jam 39 menit 50 detik.

Lalu fase total pada pukul 10.16.39 UT (17.16.39 WIB) sampai dengan pukul 11.41.37 UT (18.41.37 WIB) dengan durasi 1 jam 24 menit 58 detik.

"Fase puncak terjadi pada 10.59.09 UT (17.59.09 WIB)," tutur Andi.

Dari keempat gerhana yang ada, hanya gerhana ini yang bisa dilihat dari Indonesia.

Gerhana Bulan total dapat disaksikan di Indonesia dengan perincian berikut:

1. Papua, Papua Barat, Halmahera (kecuali Halmahera Selatan/Kep. Bacan), Seram Tengah, Seram Timur, Kep. Kai, Kep. Tanimbar, Kep. Aru dapat menyaksikan gerhana sejak kontak penumbra awal (p1) hingga penumbra akhir (p4).

2. Kep. Bacan, Tidore, Ternate, Kep. Sula, P. Buru, Seram Barat, Ambon, Maluku Barat Daya, seluruh pulau Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng (kecuali Lamandau, Kotawaringin Barat dan Sukamara), sebagian Kalbar (Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi), Kab. Sumenep, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi dapat menyaksikan gerhana sejak kontak awal sebagian (u1) hingga akhir penumbra (p4).

3. Sebagian Kalteng (Lamandau, Kotawaringin Barat dan Sukamara), Kalbar (kecuali Kapuas Hulu, Sintang dan Melawi), Seluruh pulau Jawa (kecuali Kab. Sumenep, Kab. Situbondo dan Kab. Banyuwangi), Riau dan Kep. Riau, Sumsel dan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu (kecuali Bengkulu Utara dan P. Enggano) serta Lampung dapat menyaksikan gerhana sejak kontak awal total (u2) hingga akhir penumbra (p4).

4. Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu Utara dan P. Enggano dapat menyaksikan gerhana sejak kontak puncak hingga penumbra akhir (p4).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi