Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? Ini Hukum hingga Pertimbangannya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Tubuh seorang wanita melalui banyak perubahan hormon selama dan sesudah kehamilan. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi suasana hati dan juga bisa menjawab kenapa kita menangis tiba-tiba selama periode ini.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat muslim yang sehat secara fisik dan mental.

Meski demikian, ada sebagian kelompok yang tidak diwajibkan berpuasa, antara lain lansia, anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil.

Meski tidak wajib, bukan berarti dilarang untuk menjalankan puasa, termasuk ibu hamil.

Berikut hal yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil jika ingin berpuasa di bulan Ramadhan:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Tips bagi Ibu Menyusui yang Ingin Berpuasa

Hukum ibu hamil berpuasa

Dikutip dari NU Online, ada 3 hukum ibu hamil terkait puasa Ramadhan.

Pertama, jika ia mendapati sakit ringan yang tak terduga ketika menjalankan puasa dan ia yakin sakitnya tidak akan bertambah parah, maka dia dapat berpuasa.

Kedua, jika ia menduga akan terjadi bahaya pada dirinya yang sampai memperbolehkan tayamum, maka makruh hukumnya ia berpuasa.

Terakhir, jika dia yakin atau memiliki dugaan kuat akan terjadi bahaya seperti kematian atau kehilangan fungsi tubuh, maka puasa haram baginya dilakukan.

Baca juga: Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan soal Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui

Manfaat puasa bagi ibu hamil

Jika Anda adalah ibu hamil yang makruh atau wajib berpuasa, berikut sejumlah hasil studi terkait puasa yang dilakukan oleh ibu hamil, dilansir dari Baby Centre:

  1. Puasa tidak membuat janin lahir prematur
  2. Puasa tidak membuat janin kekurangan berat badan saat lahir
  3. Ibu hamil memiliki lebih sedikit energi, karena tidak bisa makan dan minum ketika membutuhkan
  4. Puasa yang dilakukan saat trimester kedua bermanfaat menekan risiko diabetes gestasional dan mencegah ibu hamil mengalami penambahan berat badan berlebih

Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Ingin Puasa Ramadhan, Amankah? Ini Kata Dokter

Pertimbangan puasa untuk ibu hamil

Sebelum memutuskan untuk puasa atau tidak, ada sejumlah hal yang perlu Anda pastikan demi menjamin ibadah yang dijalankan tidak berujung bahaya, baik bagi ibu maupun janin.

Hal-hal itu adalah sebagai berikut:

1. Konsultasikan pada dokter kandungan

Bagaimana pun dia yang mengetahui persis seperti apa kondisi medis kehamilan Anda.

2. Berapa usia kandungan Anda saat itu

Jika kandungan masih terlalu muda, kondisi janin masih rentan dan lemah, maka ada baiknya Anda tidak berpuasa terlebih dahulu.

Begitu pula ketika kandungan sudah besar apalagi mendekati waktu persalinan.

3. Berapa lama durasi puasa di tempat Anda tinggal

Durasi puasa di tiap negara mungkin berbeda-beda. Ada yang pendek, misalnya hanya 11 jam, tetapi ada juga yang begitu panjang hingga mencapai 18 jam.

Jika waktu berpuasa terlalu panjang dan kemungkinan besar akan menyulitkan proses kehamilan Anda, tidak ada kewajiban untuk Anda berpuasa.

Baca juga: Simak Mitos-Mitos Ibu Hamil di Indonesia

Tanda bahaya bagi ibu hamil yang berpuasa

Jika Anda dan kandungan dalam kondisi baik saat mulai puasa, tidak menutup kemungkinan kondisi akan berubah sebaliknya sewaktu-waktu.

Di saat itu terjadi, maka Anda harus segera mengakhiri puasa dan mendapatkan apa yang Anda perlukan, makan, minum, obat, atau perawatan dokter.

Lalu, apa tanda bahaya yang bisa dijadikan acuan untuk menghentikan puasa?

  1. Berat badan ibu tidak mencukupi, bahkan terus mengalami penurunan
  2. Ibu merasa sangat haus, jarang buang air kecil, atau air kecil berwarna sangat pekat dan berbau tajam. Ini tanda dehidrasi
  3. Ibu merasa pusing, ingin pingsan, lemah, lelah, dan perasaan itu tak kunjung hilang meski Anda sudah beristirahat

Tips berpuasa bagi ibu hamil

Agar puasa seorang ibu hamil bisa berjalan nyaman, coba beberapa tips berikut:

1. Minum cukup air

Meski waktu untuk bisa makan dan minum terbatas, namun upayakan agar Anda mendapatkan air putih sebanyak yang badan Anda butuhkan.

Bagi waktu meminumnya, mulai dari sahur, buka puasa, dan pada malam hari.

2. Makan makanan berserat

Jika Anda makan makanan yang banyak mengandung serat, maka kemungkinan Anda mengalami konstipasi dapat ditekan.

Konstipasi menyebabkan kita harus mengejan demi bisa mengeluarkan feses. Mengejan pada ibu hamil tentu berisiko memicu kontraksi sebelum waktunya.

  1. Banyak makan dalam porsi kecil selama jam bukan puasa
  2. Kurangi makanan asin dan tinggi lemak
  3. Jangan berjalan terlalu jauh atau mengangkat beban terlalu berat
  4. Kurangi pekerjaan rumah yang membuat Anda merasa lelah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi