KOMPAS.com - Varian baru virus corona terus bermunculan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini melaporkan temuan varian baru virus corona di Inggris yang sementara disebut dengan varian XE.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/4/2022), varian XE memiliki strain yang lebih kuat dibandingkan varian virus corona sebelumnya, dan diduga 10 persen lebih menular dari subvarian BA.2 yang dijuluki varian Omicron siluman.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Lantas, apa itu varian XE?
Mengenal varian XE
Dikutip dari laman ABC News, varian XE merupakan kombinasi dari varian omicron BA.1 asli dan subvariant BA.2.
Adapun kombinasi tersebut dikenal dengan istilah varian rekombinan.
Dikutip dari Forbes, WHO biasanya memberikan nama huruf Yunani pada varian seperti Alfa, Delta, dan Omicron.
Baca juga: Mengapa Syarat Mudik Lebaran 2022 Harus Sudah Divaksin Booster?
Adapun pemberian nama tersebut berdasarkan perbedaan perilaku yang signifikan antara varian, dan bukan hanya perbedaan genetik.
Adanya subvariant omicron BA.1 dan BA.2 atau varian XE ini menyebabkan varian masih diklasifikasikan sebagai Omicron meskipun secara genetik berbeda.
WHO menyebut akan tetap mengklasifikasikan XE sebagai Omicron sampai ada perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan dilaporkan.
Sejumlah pakar kesehatan masyarakat menyebut, varian rekombinan merupakan varian yang sangat umum dan sering muncul ataupun menghilang dengan sendirinya.
“Saat ini benar-benar tak ada masalah kesehatan masyarakat (akibat varian XE ini),” ujar Dr John Brownstein, seorang ahli epiidemiologi dan Kepala Inovasi di Rumah Sakit Anak Boston.
Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19
Penelitian lebih lanjut soal varian XE
Ia menilai varian rekombinan XE kemungkinan seperti varian rekombinan lain seperti XA, XB, XC, XD, yang mana varian-varian tersebut selama ini tak memerlukan perhatian ekstra.
Diketahui, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mengidentifikasi adanya 637 kasus XE yang dideteksi pertama kali pada 19 Januari 2022 lalu.
Indikasi awal Inggris menunjukkan bahwa XE bisa sedikit lebih menular dibanding BA.2.
Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Internasional Standar WHO di PeduliLindungi
Akan tetapi, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, penelitian lebih lanjut nantinya diperlukan.
Selain itu, XE memiliki kurang dari 1 persen total kasus Covid-19. Sejauh ini belum ada bukti bahwa varian XE ini bisa lolos dari vaksin.
Selain itu, belum ada bukti bahwa varian XE tersebut bisa lebih parah ataupun lebih mematikan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Delmicron dan Bedanya dengan Omicron
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.