Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahayakah Varian Baru Corona XE?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pandemi corona (Covid-19)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Jenis virus corona baru kembali teridentifikasi dan sudah tercatat menginfeksi  ratusan orang di Inggris.

XE sendiri merupakan subvarian baru dari varian Omicron yang pertama kali terdeteksi pada 19 Januari 2022.

Omicron XE merupakan mutasi dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 sehingga disebut sebagai rekombian.

Berbahayakan varian baru ini?

WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengingatkan bahwa tes awal subvarian ini menunjukkan bahwa Omicron XE memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dari subvarian sebelumnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, WHO menggarisbawahi bahwa level penularan yang cepat ini masih terus berada di dalam penelitian.

Dilansir dari Independent, di Inggris Raya kasus infeksi varian XE ini sudah menjangkiti 637 orang.

Kantor Statistik Nasional (ONS) sudah mengatakan bahwa 4,9 juta orang di Inggris terinfeksi Covid-19 pada akhir pekan lalu. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 terjadi di Inggris.

Selain pemerintah Inggris, pemerintah Thailand juga menyatakan bahwa subvarian Omicron XE sudah menginvasi negaranya.

Baca juga: Muncul Subvarian Baru Omicron XE, Apakah Sudah Ditemukan di Indonesia?

Apa saja gejala varian XE?

Dilansir dari Independent, Senin (4/4/2022), virus corona XE merupakan turunan dari varian Omicron asli atau BA.1 dan turunannya, yakni BA.2.

Karena masih berstatus varian baru, hingga kini masih belum cukup data yang terkumpul terkait gejala baru XE.

Apakah sama dengan gejala varian sebelumnya, ataukah memiliki perbedaan tersendiri.

Namun pada umumnya, gejala yang ditimbulkan dari infeksi varian Omicron, termasuk subvarian XE adalah berupa pilek. Gejala umum ini khususnya terjadi pada mereka yang sudah divaksinasi.

Selain pilek, ada pula gejala penyerta lain seperti bersin dan sakit tenggorokan.

Baca juga: Mengenal Varian Baru Corona XE yang Terdeteksi di Inggris

John Brownstein, pakar kesehatan publik dari Boston Children's Hospital, mengatakan bahwa varian rekombinan semacam XE sudah sering muncul selama berlangsungnya pandemi.

Sehingga ia menyarankan agar masyarakat dunia tak perlu terlalu mengkhawatirkannya. 

Brownstein juga menyatakan bahwa seringnya varian-varian baru seperti XE ini akan hilang dengan sendirinya.

"Saat ini, tidak ada kekhawatiran terhadap kesehatan publik. Varian rekombinan akan terus bermunculan. Pada kenyataannya, ini adalah subvarian XE itu berarti kita sudah mendeteksi subvarian XA, XB, XC, dan XD," kata Brownstein seperti dilansir dari ABC, Selasa (5/4/2022).

Lantas apakah varian ini sudah memasuki Indonesia?

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn dr Alexander K Ginting Sp.P(K) memastikan bahwa subvarian Omicron XE hingga saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

“Yang terakhir untuk ASEAN itu dilaporkan di Bangkok, dan Indonesia belum melaporkannya,” ujarnya melalui pesan singkat saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (6/4/2022).

Baca juga: Muncul Varian Baru Corona XE, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi