Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Richard Oh, Sutradara dan Pemain Film yang Tutup Usia

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan Layar
Richard Oh meninggal dunia di usia 62 tahun
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari dunia perfilman Indonesia. Sutradara sekaligus aktor kenamaan Indonesia, Richard Oh, mengembuskan napas terakhir pada Kamis (7/4/2022) pukul 19.30 WIB.

"Innalillahi wainnaillaihi rajiun. Telah berpulang ke hadirat Allah SWT Saudara, sahabat kita Abdurrahman bin Yong Masio (Richard Oh) Kamis 7 April 2022 pukul 19.30 WIB," bunyi pesan yang disampaikan pihak keluarga, dikutip dari Kompas.com (7/4/2022).

Berita duka meninggalnya Richard Oh juga disampaikan oleh akun Instagram resmi Indonesia Directors Club, @ifdclub.

Selama hidupnya, sosok pria yang meninggal di usia 62 tahun itu dikenal sebagai pribadi yang multitalenta dan telah banyak mengarahkan serta memerankan film Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut profil dan rekam jejak Richard Oh:

Baca juga: Sutradara Richard Oh Meninggal Dunia

Profil Richard Oh

Richard Oh lahir pada 30 Oktober 1959 di Tebingtinggi, Sumatera Utara. Sejak usia muda, ia gemar menulis dan amat mencintai sastra.

Hal ini terlihat dari keikutsertaannya dalam kompetisi cerpen yang diselenggarakan majalah Asia Week saat ia berusia 17 tahun.

Richard kemudian menempuh pendidikan di Universitas Wisconsin, Madison, dan UC Berkeley, Amerika Serikat.

Ia pernah bekerja di perusahaan periklanan, sebelum akhirnya kembali menulis di akhir era 90-an.

Sebagai seorang yang mencintai sastra, Richard beberapa kali menuangkan karya dalam bentuk buku.

Pathfinders of Love terbitan tahun 1999 merupakan karyanya yang terinspirasi dari Peristiwa Mei 1998.

Ada juga karya tulis lainnya seperti Heart of the Night terbitan 2000 dan The Rainmaker's Daughter pada tahun 2004.

Tak hanya menulis, dirinya juga mendirikan beberapa perusahaan penerbitan, seperti Metafora, Jurnal Prosa, dan Jakarta Review Book.

Bersama rekannya, Takeshi Ichika, Richard menyelenggarakan ajang penghargaan penulis yang dinamai Khatulistiwa Literary Award pada 2000.

Melansir dari situs resmi, ajang ini telah memberikan penghargaan kepada sejumlah penulis tersohor, antara lain Sapardi Dojoko Damono, Joko Pinurbo, dan Ayu Utami.

Khatulistiwa Literary Award kemudian berganti nama menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2014.

Baca juga: Nia Dinata hingga Richard Oh Jadi Juri Balinale International Film Festival 2021

Sutradara dan Pemain Film

Dilansir dari Antara, Richard Oh beberapa kali menulis skenario dan menyutradarai banyak film populer, seperti Koper (2006), Melancholy is a Movement (2015), Terpana (2016), Perburuan (2019), dan Love is Bird (2019).

Richard turut pula membintangi sejumlah film, antara lain Rayya, Cahaya di Atas Cahaya (2012), Mika, Belenggu, 1000 Balon yang rilis pada tahun 2013, serta Sebelum Pagi Terulang Kembali dan Mantan Terindah di tahun 2014.

Pada 2016, Richard turut hadir di film garapan Upi Avianto yang berjudul My Stupid Boss.

Adapun, film terakhir yang ia bintangi adalah Yowis Ben 3, Yowis Ben Finale, dan Menunggu Bunda yang rilis tahun 2021.

Sebelum menutup usia, Richard Oh terlibat dalam penulisan skenario dan pemeran di film Buya Hamka yang dijadwalkan rilis di tahun ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi