Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Varian Baru Corona XE pada Orang yang Sudah Divaksin

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Corona Borealis Studio
Ilustrasi virus corona, virus NeoCov ditemukan ilmuwan Wuhan, China, diklaim sebagai varian baru Covid (Neo Covid).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Varian virus corona XE menjadi kekhawatiran baru dunia karena dinilai lebih menular dari varian-varian sebelumnya.

Varian XE adalah mutasi dari varian Omicron. Analisis awal menunjukkan bahwa strain ini diperkirakan 10 persen lebih menular daripada varian Omicron lainnya.

Dikutip dari Independent, Jumat (8/4/2022), Varian XE berasal dari varian Omicron BA.1 dan BA.2, yang disebut sebagai "rekombinan".

Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, WHO mengatakan, rekombinan XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari dan mengatakan tes awal menunjukkan itu bisa lebih menular.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Muncul Varian Baru Corona XE, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?

Gejala Covid-19 varian XE

Gejala yang paling sering dilaporkan dari strain asli Omicron ini sangat mirip dengan pilek, terutama pada orang yang telah divaksinasi.

Beberapa gejala yang dilaporkan terkait varian XE adalah pilek, bersin, sakit tenggorokan.

Selain itu, pada 4 April 2022 National Health Service (NHS) UK menambah 9 gejala varian XE dalam daftar. Menurut NHS tanda-tanda Covid-19 varian XE yang juga harus diwaspadai, antara lain:

  1. sesak napas
  2. merasa lelah
  3. badan pegal-pegal
  4. sakit kepala
  5. sakit tenggorokan
  6. hidung tersumbat atau berair
  7. kehilangan nafsu makan
  8. diare
  9. merasa sakit.

Sementara itu, dilansir dari Economic Times, Jumat (8/4/2022), salah satu tanda paling jelas dari Varian XE adalah kehilangan penciuman dan pengecapan, yang umumnya tidak terlihat pada kasus Omicron.

Beberapa pasien yang menderita lebih parah mungkin menunjukkan masalah jantung, palpitasi, dan masalah saraf juga.

Tanda-tanda awal termasuk kelelahan, pusing, sakit kepala diikuti oleh sakit tenggorokan, nyeri otot dan demam.

Baca juga: Berbahayakah Varian Baru Corona XE?

Varian XE berbahaya atau tidak?

Dilansir dari Live Mint, Kamis (7/4/2022), XE bisa lebih menular 10 persen daripada Varian BA.2 yang dominan. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk hal itu.

Ahli epidemiologi senior Dr Raman Gangakhedekar, mantan kepala ilmuwan Divisi Epidemiologi dan Penyakit Menular di Dewan Penelitian Medis India (ICMR), mengatakan ketika rekombinan terjadi, ia cenderung bertahan untuk waktu yang lebih singkat.

“Peristiwa rekombinan adalah peristiwa kebetulan karena dua jenis virus yang berbeda ada di dalam tubuh dan mereka cenderung mengembangkan virus baru rekombinan,” kata Gangakhedekar.

Rakesh Mishra, direktur Tata Institute of Genetics and Society mengatakan, Omicron muncul pada bulan November (di Afrika Selatan) dan menyebar ke seluruh dunia dalam 4 hingga 5 minggu dan menggantikan Delta (yang menyebabkan gelombang kedua pada April-Mei tahun lalu).

Akan tetapi, Varian XE belum menunjukkan kenaikan kasus.

“Saya tidak berpikir XE menjadi perhatian kami. Sepertinya kita tidak perlu mengkhawatirkannya. Tapi kita harus berhati-hati dan mengikuti protokol Covid-19," kata Mishra.

Baca juga: Kemenkes Waspadai Keberadaan Varian Corona XE di Indonesia

Sudah menyebar di Thailand dan Selandia Baru

Varian XE telah mencapai Thailand dan Selandia Baru. Kementerian Thailand telah mengecilkan kekhawatiran tentang virus ini.

Sementara itu, Selandia Baru saat ini dalam mode menunggu dan menonton sebelum mengambil langkah lebih lanjut untuk mengurangi virus.

Perlindungan terbaik terhadap varian ini atau dalam hal ini varian apa pun adalah dengan divaksinasi virus corona.

Jika Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster, jangan tunda hal tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi