Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa bagi Ibu Menyusui, Ini Kebutuhan Cairan dan Cara Memenuhinya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
ilustrasi ibu menyusui bayi.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk berpuasa selama Ramadhan selama kondisi tubuh sehat.

Kendati demikian, ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil dan menyusui saat berpuasa, yakni kebutuhan cairan tubuh.

Saat kondisi normal, umumnya seseorang membutuhkan 2 liter cairan per hari agar tubuh tak terkena dehidrasi.

Namun pada ibu menyusui, jumlah kebutuhan air tentu akan lebih banyak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa banyak kebutuhan cairan tubuh ibu menyusui yang sedang berpuasa? Bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut selama berpuasa?

Berikut penjelasannya:

Baca juga: Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil Berdasarkan Penelitian

Kebutuhan cairan ibu menyusui

Kebutuhan cairan ibu menyusui dalam sehari lebih banyak dibandingkan orang pada kondisi yang normal.

Dilansir dari Verywell Family, kebutuhan cairan seorang ibu menyusui adalah 3,785 liter per hari.

Untuk diketahui, jumlah itu tidak hanya cairan dari air mineral atau lainnya, tetapi juga cairan yang berasal dari buah dan sayuran yang dikonsumsi si ibu.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa? Ini Hukum hingga Pertimbangannya

Cara memenuhi kebutuhan cairan ibu menyusui berpuasa

Ketika berpuasa, waktu untuk bisa bebas makan dan minum tentu lebih terbatas. Tidak makan dan minum ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Untuk itu, ibu hamil harus mengatur waktu dan jumlah cairan yang harus dikonsumsi.

Dari 3,785 liter kebutuhan, katakan 3,5 liter harus dipenuhi dengan konsumsi air. Maka Anda bisa membaginya menjadi 7 kesempatan minum.

Pada masing-masing kesempatan, Anda disarankan minum sekitar 0,5 liter atau seukuran 1 botol air mineral ukuran sedang.

Untuk waktu minum, Anda bisa membaginya sebagai berikut:

  1. 1 liter saat makan sahur
  2. 1 liter saat berbuka puasa
  3. 0,5 liter setelah shalat Isya/tarawih
  4. 1 liter sepanjang malam ketika terbangun menyusui.

Baca juga: 7 Tips bagi Ibu Menyusui yang Ingin Berpuasa

Mengapa air penting bagi ibu menyusui yang puasa?

Kecukupan kebutuhan cairan ibu menyusui yang menjalankan puasa penting agar ibu dan anak terhidrasi dengan baik.

Jika kekurangan, maka ibu menyusui bisa mengalami dehidrasi yang bisa memicu sejumlah dampak pada tubuh, seperti:

  1. Sembelit
  2. Pusing
  3. Mulut kering dan bibir pecah-pecah
  4. Kelelahan dan kekurangan energi
  5. Sakit kepala
  6. Kram
  7. Mual.

Jika itu terjadi, maka proses menyusui tak akan berjalan dengan baik, puasa ibu menyusui akan menjadi tidak nyaman.

Baca juga: Ibu Menyusui yang Positif Covid-19 Tetap Aman Berikan ASI, Ini Panduannya

Minuman untuk ibu menyusui yang berpuasa

Pada dasarnya, air yang paling baik untuk pemenuhan cairan tubuh adalah air mineral, tanpa campuran gula dan bebas kafein.

Berapapun suhunya tidak masalah, dari dikonsumsi dalam kondisi dingin, suhu ruang, hangat, hingga panas.

Namun, selain itu Anda juga bisa mendapatkan cairan dari produk susu sapi atau susu kedelai, kopi atau teh tanpa kafein, jus buah atau sayuran, buah-buahan kaya air, seperti jeruk dan semangka, sup, sayuran berair, seperti tomat dan timun, dan lain sebagainya.

Selain sumber cairan yang disarankan, ada juga beberapa jenis minuman yang sama sekali tidak dianjurkan.

Jenis-jenis itu terdiri dari minuman soda, minuman kemasan rasa-rasa, minuman berkafein, dan minuman beralkohol.

Baca juga: Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan soal Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui

Pengaruh air terhadap ASI

ASI terdiri dari 90 persen air. Namun, penelitian menunjukkan minum lebih banyak air tidak menyebabkan produksi ASI meningkat.

Jika ibu terlalu sedikit mendapat cairan, maka dapat menyebabkan produksi ASI menjadi lambat.

Ini tentu hal yang tidak diinginkan.

Sebaliknya jika Anda mengonsumsi terlalu banyak cairan, juga tidak baik terhadap produksi suplai ASI.

Ketika kelebihan cairan, tubuh bekerja untuk mengembalikan keseimbangan elektrolitnya dengan membuang kelebihan air menjadi urin.

Proses ini dapat mengurangi suplai ASI Anda.

Ciri-ciri kekurangan cairan

Selain merasa haus sebagai randa bahwa tubuh membutuhkan cairan, ada sejumlah tanda yang juga mencirikan bahwa seseorsng, dalam hal ini ibh hamil mengalami kekurangan cairan.

Berikut beberapa ciri yang paling mudah diketahui:

  1. Warna urin pekat
  2. Bau urin menyengat
  3. Frekuensi buang air kecil menurun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi