Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pisangomologi

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/PVPRODUCTIONS
Ilustrasi pisang, tanaman pisang, pohon pisang.
Editor: Sandro Gatra

PADA saat lewat telepon membahas penerbitan buku Wayangomologi dan Naskah-naskah Kompas.com 2021, manajer penerbit tergabung pada kelompok Gramedia, Elex Media Komputindo, Yulia Retno Kristiningsih menginfokan bahwa kebetulan beliau sedang berada di kampung halaman, yaitu Pati, di mana ibunda beliau yang berusia 80 tahun sedang menebang pohon pisang.

Ketika saya bertanya kenapa pohon pisang ditebang, maka mbak Retno menjawab bahwa pohon pisang tersebut sudah berbuah, maka harus ditebang. Pohon pisang setelah berbuah memang kodrati wajib meninggalkan dunia fana ini.

Di sini terbukti betapa dangkal wawasan pengetahuan saya karena sebelumnya saya sama sekali tidak tahu bahwa setelah berbuah langsung pohon pisang mati.

Terkesan atas takdir kodrat habis berbuah langsung mati, maka saya minta petunjuk pisangomologi dari mahaguru kemanusiaan merangkap mahaguru botanika saya, Sandyawan Sumardi yang berbagi data pisangomologis sebagai berikut:

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan berukuran besar dengan daun memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang bersifat lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batang yang agak keras berada di bagian permukaan tanah. Pisang memiliki daun bertangkai yang berpencar dan mudah robek dengan bagian batang yang meruncing.

Ukuran daun pada tiap spesies pisang juga berbeda-beda. Tangkai pisang menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak. Bagian bunga pada pisang akan membentuk buah yang disebut sisir.

Buah pisang berkelompok dalam satu bunga majemuk dengan ukuran yang makin ke bawah makin mengecil. Dalam taksonomi, pisang termasuk dalam genus Musa dan famili Musaceae.

Pisang merupakan tanaman pribumi kawasan Asia Tenggara yang kemudian berkembang ke segenap pelosok dunia dengan iklim tropis dam sub tropis.

Menarik bahwa proses reproduksi pisang dilakukan dengan bukan melalui biji, tetapi menumbuh-kembangkan bayi-bayi pohon pisang pada bagian akarnya.

Fenomena sifat kodrati pada tetumbuhan disebut pisang yang paling menggetar sukma saya pada hakikatnya adalah realita mengharukan “Kematian pohon pisang hanya terjadi ketika berbuah hanya sekali semasa hidupnya”.

Maka setiap kali saya melihat pohon pisang, sukma saya tergetar oleh rasa kagum dan haru terhadap Maha Kuasa Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan pohon pisang dengan segenap takdir kodrati pengorbanan jiwa-raga demi kelestarian dan kelanjutan kehidupan di planet bumi ini.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi