Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Janssen Hanya Satu Kali Suntik, Bisakah Langsung Mendapat Booster?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/IKA FITRIANA
Warga sedang disuntik vaksin Johson and Johnson (Janssen) di Kantor Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumta (3/12/2021).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Salah satu vaksin yang telah mendapat izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah vaksin Janssen (J&J).

Saat ini di Indonesia, vaksin Janssen hanya diberikan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Tidak seperti mayoritas vaksin Covid-19 yang diberikan dua dosis atau dua kali, vaksin Janssen (J&J) hanya diberikan sekali dosis saja.

Apakah penerima vaksin Janssen (J&J) bisa langsung mendapat vaksin booster setelah suntikan pertama?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, melalui pesan tertulis menjelaskan bahwa meski seseorang hanya mendapat satu dosis vaksin Janssen (J&J), tapi dianggap sudah mendapat vaksin lengkap.

"Bagi masyarakat yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dengan jenis vaksin Janssen (J&J), maka sudah terhitung memperoleh vaksinasi lengkap. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan vaksinasi booster 3 bulan kemudian,” kata Nadia.

Baca juga: Apa Jenis Vaksin Booster untuk Penerima Vaksin Covid-19 Janssen?

Menurut Surat Edaran Dirjen P2P No. SR.02.06/II/1188/2022 tentang penambahan regimen vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan (booster), penerima vaksin Janssen (J&J) dapat memperoleh vaksinasi booster jenis Moderna.

Nadia mengatakan vaksin Janssen (J&J) sudah terdaftar dalam sistem sebagai dosis 1 dan 2 di seluruh Kabupaten/Kota, dan petugas bisa melakukan pengecekan di dashboard KPCPEN.

Bagi Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki ponsel, atau bahkan belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK), mekanisme penerima vaksin booster masih bisa dibantu petugas secara manual dengan menunjukkan kartu vaksin yang dicetak.

Chief of Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, mengungkapkan mekanisme pendataan vaksinasi melalui Pcare sampai saat ini tidak ada permasalahan apabila penerima Vaksin Janssen (J&J) akan melakukan vaksinasi booster.

Selain itu dia mengatakan bagi penerima vaksin Janssen (J&J) juga dijamin bisa melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum, meski hanya satu kali suntik.

"Untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum, penerima Vaksin Janssen (J&J) dianggap sama dengan pelaku perjalanan yang sudah mendapat dua dosis vaksinasi dengan jenis vaksin Covid-19 lainnya," tutur Setiaji.

Jika seseorang yang menerima vaksin Janssen (J&J) belum mendapat booster, maka perlu melengkapi persyaratan perjalanan berupa dokumen tes antigen negatif 1X24 jam atau tes PCR negatif dalam 3X24 jam terakhir.

Baca juga: Pada Usia Kehamilan Berapa Minggu Bumil Boleh Menerima Vaksin Booster?

Tentang Vaksin Janssen

Dilansir laman resmi BPOM, 7 September 2021, vaksin Janssen sama seperti vaksin Convidecia yang hanya perlu diberikan dalam sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.

Kedua vaksin ini juga sama-sama memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus, yaitu 2-8 derajat Celcius. Khusus vaksin Janssen dapat juga disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius.

Janssen Covid-19 Vaccine adalah vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).

Vaksin ini diproduksi di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, Amerika Serikat.

Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari sisi keamanan, secara umum vaksin dapat ditoleransi dengan baik.

Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian Janssen Covid-19 Vaccine menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Dalam hal efikasi, berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi Janssen Covid-19 Vaccine untuk mencegah semua gejala (any symptom) Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.

Sementara itu efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat (moderate to severe/critical) pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi