Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Menu Takjil yang Sehat Menurut Ahli Gizi

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Sajian Sedap
Ilustrasi kolak labu kuning atau waluh dengan pelengkap kolang-kaling dan kurma.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Menu takjil selama bulan Ramadhan selalu identik dengan makanan dan minuman manis.

Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Banun Ma’rifah Fathsidni mengatakan, makanan dan minuman manis lebih mudah diserap sebagai sumber tenaga pengganti energi dalam tubuh.

Kendati demikian, konsumsi makanan dan minuman manis mesti sesuai batas yang dianjurkan.

Konsumsi makanan dan minuman manis selama berbuka secara terus menerus justru dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh.

Baca juga: Mengatasi Gigi Ngilu Akibat Mengonsumsi Takjil yang Terlalu Manis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi takjil yang bergizi

Banun menganjurkan agar takjil yang dikonsumsi saat berbuka adalah takjil yang kaya akan gizi dan nutrisi.

Selain itu, konsumsi takjil juga perlu memperhatikan takaran konsumsi harian agar tetap terkontrol dan tidak berlebihan.

"Menurut anjuran Kemenkes takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak,” kata Banun, dikutip dari laman UNS.

Berdasarkan anjuran tersebut, konsumsi kolak, es buah, dan olahan manis lainnya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam porsi banyak saat berbuka puasa.

Sebab, kandungan gula di dalam olahan tersebut cenderung tinggi dari takaran yang disarankan.

Baca juga: Bukan Es atau Gorengan, Ini Menu Takjil Buka Puasa yang Lebih Sehat

Menu takjil buka puasa yang sehat

Menu takjil yang sehat untuk berbuka adalah air putih. Sebab, mengonsumsi air putih sesaat setelah berbuka puasa dapat mencegah tubuh mengalami dehidrasi.

Setelah memastikan tubuh kembali terhidrasi, takjil yang sebaiknya dikonsumsi adalah kudapan dari buah-buahan yang mengandung karbohidrat kompleks, misalnya gandum atau biji-bijian.

Konsumsi takjil sebaiknya juga disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, yaitu sekitar 50 sampai dengan 100 kkal. Berikut beberapa menu takjil yang sehat:

Baca juga: Mengolah Sirup dari Bahan Alami untuk Takjil, Segar dan Aman untuk Tubuh

1. Air putih

Konsumsi air putih dengan cukup sesaat setelah berbuka puasa dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah hampir 14 jam berpuasa.

Spesialis Gizi Klinik di Rumah Sakit St Carolus Summarecon Serpong, DR dr Yustina Anie Indriastuti, Msc.,Sp.GK mengatakan, air putih bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang lebih cepat lantaran mudah dicerna oleh tubuh.

Kendati demikian, air putih yang diminum saat berbuka sebaiknya dalam kondisi suhu ruang atau hangat.

“Minuman yang terlalu dingin (berisiko) meningkatkan asam lambung," ujar Yustina, dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, minuman yang terlalu dingin juga tidak direkomendasikan lantaran dapat memicu terjadinya reaksi sel-sel di dalam tubuh yang mengakibatkan alergi.

Baca juga: Jangan Menyepelekan Air Putih, Ini 10 Manfaatnya bagi Kesehatan

2. Kurma

Buah kurma sangat identik dengan bulan Ramadhan. Menu takjil satu ini juga kaya akan nutrisi.

Kurma merupakan buah dengan tinggi kalori, karbohidrat, protein, serat, vitamin C, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, serta mineral seperti zat besi, natrium, kalium, magnesium, dan kalsium.

Dalam 100 gram kurma mengandung 75 gram karbohidrat, 2,5 gram protein, dan 8 gram serat pangan. Oleh karena itu, tak heran jika kurma menjadi takjil yang direkomendasikan saat berbuka.

Kendati demikian, konsumsi kurma juga perlu diperhatikan, terutama bagi penderita diabetes.

"Pada penderita diabetes, sebaiknya berhati-hati makan kurma, karena setiap 100 gram-nya mengandung energi 281 kkal dan gula (sebanyak) 63 gram," imbuh Yustina.

Selain buah kurma, buah lontar (siwalan) juga bisa dikonsumsi untuk menggantikan buah kurma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi