Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Dehidrasi, Berapa Banyak Air Putih yang Dikonsumsi Saat Puasa?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/ENGIN AKYURT
Ilustrasi oralit
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi selama bulan Ramadhan merupakan salah satu hal penting namun sulit dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan oleh spesialis urologi di Rumah Sakit Al Zahra Dubai Dr Thamir Alkasab.

“Tetap terhidrasi selama Ramadhan bisa jadi rumit, terutama dengan hari-hari yang panjang dan suhu yang panas,” ujarnya, dikutip dari The National News.

Padahal, 60 hingga 70 persen tubuh manusia terdiri dari air.

Baca juga: Batas Waktu Makan Sahur, Imsak atau Azan Subuh?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan tersebut bertindak membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel penting dalam tubuh.

Apabila cairan dalam tubuh berkurang dan tidak tercukupi, maka kadar oksigen dalam tubuh tidak bisa optimal.

Sementara itu, seorang ahli gizi dr Tan Shot Yen menjelaskan, beberapa akibat yang muncul lantaran tubuh kekurangan cairan (dehidrasi).

“Kurang minum berakibat pada banyak hal. Ada yang tekanan darahnya justru naik, gampang sakit kepala, hingga pencernaan terganggu,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com (16/4/2021).

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?

Lantas, berapa banyak air putih yang dibutuhkan saat puasa?

Kebutuhan air putih dalam tubuh

Selama ini, konsumsi air putih selalu digaungkan minimal 8 gelas setiap hari. Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan.

Dr Tan mengatakan, kebutuhan air putih setiap orang tidaklah sama.

Sebagai contoh, perempuan dengan badan mungil memiliki kebutuhan air putih yang berbeda dibandingkan laki-laki dengan badan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, dr Tan menganjurkan agar konsumsi air putih selama puasa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing.

Baca juga: Manfaat dan Waktu Terbaik Minum Air Putih, Sebelum atau Sesudah Makan?

Indikator warna air seni

Alih-alih menyarankan konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, dr Tan justru menganjurkan agar konsumsi air putih disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Untuk memahami berapa banyak kebutuhan cairan dalam tubuh, pihaknya mengajurkan untuk menggunakan indikator warna air seni.

“Saya sih patokannya lebih mudah, minum sampai pipis jernih atau kuning muda,” tuturnya.

Lebih lanjut, dr Tan menjelaskan bahwa semakin jernih warna air seni mengindikasikan bahwa tubuh tersebut terhidrasi dengan baik.

Sebaliknya, semakin pekat warna air seni menunjukkan bahwa tubuh tersebut mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Baca juga: Ketahui 7 Warna Urine Ini untuk Ungkap Kondisi Tubuh dan Penyakit

Tetap terhidrasi selama puasa

Dilansir dari The National News, cairan dalam tubuh bisa hilang ketika seseorang tersebut beraktivitas, misalnya bernapas dan berkeringat.

Apabila cairan yang hilang tersebut tidak diganti dengan cairan yang baru, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal inilah yang sering kali terjadi saat Ramadhan lantaran tubuh hanya bisa mengonsumsi air putih pada waktu tertentu, yakni setelah berbuka hingga sebelum imsak.

Untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi selama berpuasa, Dr Alkasab menganjurkan dua cara, yakni memperbanyak minum setelah berbuka dan sebelum imsak atau membatasi jumlah cairan yang hilang pada siang hari.

“Di luar waktu puasa, perbanyak minum air putih dengan menambah frekuensi teguk. Air menghidrasi tubuh lebih baik daripada minuman bersoda dan jus buah,” kata dia.

“Jangan minum air dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus, karena tubuh Anda tidak akan dapat menyerap semuanya,” imbuhnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Warna Urine dan Artinya Bagi Kesehatan Tubuh

Selain memperhatikan konsumsi air putih saat berbuka hingga sahur, pihaknya juga menganjurkan agar mengonsumsi buah-buahan selama puasa.

Sejumlah buah mengandung air yang tinggi sehingga sangat direkomendasikan untuk menambah cairan dalam tubuh selama puasa.

Beberapa buah-buahan tersebut, di antaranya semangka, anggur, apel, dan mentimun.

Selain itu, mengurangi aktivitas berat pada siang hari juga dapat mencegah tubuh dari dehidrasi. Sebab, suhu yang hangat atau cenderung panas dapat membuat tubuh berkeringat sehingga cairan di dalam tubuh hilang.

Adapun apabila Anda hendak berolahraga ketika berpuasa, disarankan lakukan aktivitas olahraga yang ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda di sore hari.

Baca juga: Urine Beraroma Kopi, Berbahayakah?

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Warna Urine dan Artinya dalam Kesehatan

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi