KOMPAS.com - Seseorang yang memiliki pemikiran atau rencana bunuh diri, menunjukkan tanda-tanda peringatan bunuh diri.
Hal itu mungkin saja tampak melalui apa yang mereka katakan atau lakukan.
Meskipun setiap orang dapat menunjukkan tanda peringatan yang berbeda-beda.
Beberapa orang menunjukkan ciri-ciri yang sangat jelas, seperti langsung mengatakan “saya mau bunuh diri”.
Namun, beberapa orang lainnya mungkin hanya menunjukkan serangkaian tanda peringatan yang tidak dapat dikenali langsung, sehingga lebih sulit untuk dapat dideteksi.
Dikutip dari intothelightid.org, dengan mengenali tanda-tanda peringatan bunuh diri, Anda dapat menolong orang-orang yang Anda kasihi.
Terlebih lagi, dengan mengenali lebih cepat, Anda dapat membantu dan mendukung proses pemulihan mereka.
Sehingga, penting bagi kita untuk menjadi lebih peka terhadap keluarga, sahabat, pasangan, orang-orang yang kita kasihi, dan orang lain di sekitar kita, terutama apabila mereka mengalami sesuatu yang mendorong mereka untuk merencanakan bunuh diri.
8 tanda peringatan bunuh diri
1. Membicarakan keinginan bunuh diriPerhatikan, jika seseorang berkata tentang:
- Keinginan untuk bunuh diri atau mengakhiri hidup
- Membicarakan kematian; ingin pergi jauh/selama-lamanya
- Merasa tidak ada harapan; putus asa
- Tidak ada alasan untuk hidup
- Merasa menjadi beban bagi orang lain
- Merasa terjebak
- Merasa tidak kuat menahan sakit
Perhatikan jika seseorang terus-menerus mengeluarkan perasaan negatif terhadap diri sendiri, seperti:
- Malu
- Merasa bersalah
- Hancur, rusak, atau ternoda
- Tidak berguna
- Kesepian atau sendirian
- Menjadi beban bagi orang lain
Orang-orang yang merasa memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah juga lebih rentan untuk memiliki pemikiran bunuh diri
3. Mencari cara mematikan untuk bunuh diriPerhatikan jika seseorang tampak merencanakan untuk bunuh diri atau mencari cara yang mematikan untuk bunuh diri, seperti:
- Mencari akses terhadap senjata tajam, senjata api, atau racun mematikan.
- Mencari tempat tinggi yang dapat digunakan untuk percobaan bunuh diri.
- Mencari cara bunuh diri yang paling cepat atau tidak menyakitkan, terutama di internet
Perhatikan jika seseorang:
- Menulis surat pribadi yang mengandung pesan tersirat, atau langsung menulis surat bunuh diri atau surat wasiat.
- Menjual atau memberikan benda-benda kesayangan, koleksian, atau yang berharga kepada orang lain.
- Mengatur sendiri proses kematiannya, seperti memesan lahan makam atau membeli peti mati, dengan atau tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya.
Perhatikan jika seseorang meninggalkan pesan perpisahan kepada orang-orang yang disayanginya, dengan memberikan kesan seolah-olah ia tidak akan bertemu lagi. Misalnya:
- Mengatur untuk bertamu atau mengadakan pertemuan secara mendadak untuk mengucapkan perpisahan.
- Menelepon pesan-pesan perpisahan kepada orang yang dianggap berharga.
- Mengucapkan perpisahan di akun media sosial
- Menghapus profil atau akun media sosial secara tiba-tiba
- Menulis surat bunuh diri
Perhatikan jika seseorang:
- Menarik diri dari orang lain (perlahan-lahan atau tiba-tiba)
- Tidak aktif secara mendadak dalam lingkaran pertemanan, organisasi, atau komunitas
- Meningkatnya keinginan untuk menyendiri
- Menolak atau menghindar untuk dihubungi
- Berhenti atau kehilangan semangat dari hobinya
- Perhatikan juga apabila perilaku ini terjadi saat orang tersebut baru saja mengalami kehilangan, peristiwa yang tragis atau perubahan drastis dalam kehidupan.
Perhatikan jika seseorang:
- Menggunakan narkoba atau menyalahgunakan zat adiktif lainnya
- Menjadi peminum alkohol secara berlebihan atau pemabuk
- Melukai diri sendiri (self-harm)
- Sengaja melakukan tindakan berbahaya atau sembrono
Perhatikan jika seseorang memiliki gejala seperti:
- Tidur terlalu banyak atau sedikit
- Perubahan pola makan yang ekstrem sehingga menjadi sangat kurus atau sangat gemuk
- Menjadi agresif; mudah marah
- Merasa lelah atau letih terus-menerus
- Menangis tiba-tiba
- Depresi
- Mudah cemas
- Kehilangan semangat hidup
- Mudah terluka perasaannya
- Perasaan yang berubah drastis dalam waktu cepat (mood swing)
- Perubahan penampilan yang mendadak/drastis
Selain 8 tanda peringatan bunuh diri yang telah disebutkan di atas, perhatikan juga apabila ia pernah memiliki riwayat bunuh diri sebelumnya.
Orang yang pernah mencoba bunuh diri berisiko lebih tinggi untuk memiliki pemikiran bunuh diri, terlebih apabila ia mengalami kembali peristiwa yang memicu pemikiran bunuh diri sebelumnya.
Tentunya, mereka sangat membutuhkan dukungan dari orang sekitarnya untuk menuju proses pemulihan yang maksimum.
Perhatikan pula jika orang yang kamu kasihi baru saja mengalami kehilangan (seseorang atau sesuatu) yang sangat berharga, pengalaman yang menimbulkan trauma (korban kekerasan, bencana alam, perang, atau konflik sosial), atau perubahan drastis dalam kehidupannya.
Peristiwa semacam itu tentu akan menimbulkan perubahan psikologis yang drastis, salah satunya dapat mengarah menuju pikiran bunuh diri.
Apa yang harus dilakukan?
Apa yang harus saya lakukan jika seseorang memiliki salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas?
Jika orang terdekat kamu menunjukkan salah satu atau beberapa tanda-tanda peringatan bunuh diri di atas, jangan ragu untuk tanyakan dan tawarkan bantuan.
Tunjukkan bahwa kamu khawatir dan peduli dengan kondisi mereka, dan ajaklah mereka untuk membicarakan dengan baik-baik.
Bagaimana jika mereka menolak bantuan saya?Hargailah keputusan mereka. Kamu bisa mengatakan “Tidak apa-apa, tetapi jika kamu suatu saat membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi aku kembali atau siapa saja yang kamu percaya.“
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/