Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 11 April 2022: 4 Provinsi Nol Kasus Covid-19, Kematian Terendah dalam 2 Bulan

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ANDY WONG
Seorang pekerja yang mengenakan pelindung wajah dan masker pelindung dari virus corona, berjalan melalui sebuah hotel yang digunakan untuk orang-orang yang bekerja di Paralimpiade Musim Dingin 2022 untuk tinggal selama masa karantina kesehatan, Sabtu (19/3/2022), di distrik Yanqing. Beijing.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update berita virus corona Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara di dunia hingga Senin (11/4/2022). 

Sebelumnya pada Minggu (10/4/2022), Indonesia melaporkan 1.071 kasus Covid-19.

DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan laporan kasus terbanyak dengan 370 kasus dilaporkan.

Sementara itu ada 4 provinsi yang catatkan 0 kasus harian yakni Bengkulu, Kalsel, Sulut, Maluku.

Sedangkan angka kematian harian di angka 29, jumlah terendah dalam 2 bulan terakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: UPDATE 10 April 2022: Sebaran 1.071 Kasus Baru Covid-19

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Senin (11/4/2022) adalah sebagai berikut:

Selain itu, ada 44.609.015 kasus aktif, dengan rincian 44.555.288 (99,9 persen) dalam kondisi sedang dan 53.727 (0,1 persen) kondisi kritis.

Update Covid-19 di Indonesia

Berikut rincian total kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah dilaporkan hingga Jumat:

Baca juga: Ilmuwan AS: Evolusi Varian Covid Mengkhawatirkan, Masa Depan Tidak Pasti

1,5 juta kasus Covid-19 dalam sehari

Dengan varian virus corona yang muncul rata-rata setiap empat bulan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.

Guterres juga menyerukan kepada pemerintah dan perusahaan farmasi untuk bekerja sama memberikan vaksin kepada setiap orang.

Menurutnya, ada 1,5 juta kasus Covid-19 dilaporkan setiap harinya.

"Kami melihat 1,5 juta kasus baru setiap hari. Wabah besar menyebar di Asia dan gelombang baru melanda Eropa," kata dia, dikutip dari NDTV.

Ia menambahkan, beberapa negara juga melaporkan tingkat kematian tertinggi sejak awal pandemi.

Sementara beberapa negara berpenghasilan tinggi sedang mempersiapkan dosis booster kedua mereka, sepertiga dari umat manusia belum divaksinasi.

"Ini adalah dakwaan brutal atas dunia kita yang sangat tidak setara. Masih jauh dari target kami setiap negara mencapai 70 persen cakupan vaksinasi pada pertengahan tahun ini." jelas dia.

Baca juga: Antisipasi Pemprov DKI Jakarta Hadapi Varian Omicron XE

Dua per tiga warga Afrika disebut terinfeksi Covid-19

Lebih dari dua pertiga orang yang tinggal di Afrika mungkin telah tertular Covid-19 selama dua tahun terakhir, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tes laboratorium telah mendeteksi 11,5 juta kasus Covid-19 dan 252.000 kematian di seluruh benua Afrika.

Akan tetapi, menurut laporan yang dirilis pada Kamis (7/4/2022), sekitar 800 juta orang mungkin sudah terinfeksi pada September lalu, dikutip dari Aljazeera.

Pejabat WHO di wilayah mengatakan, penelitian menunjukkan angka yang dikonfirmasi secara resmi kemungkinan hanya menyentuh permukaan dari tingkat sebenarnya.

"Sebuah meta-analisis baru dari studi sero-prevalensi standar mengungkapkan bahwa jumlah sebenarnya dari infeksi bisa sebanyak 97 kali lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dilaporkan," kata Bos WHO Afrika Matshidiso Moeti.

"Ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga orang Afrika telah terpapar virus Covid-19," tambahnya.

Laporan tersebut menganalisis lebih dari 150 studi yang diterbitkan antara Januari 2020 dan Desember tahun lalu.

Ini menunjukkan paparan virus melonjak dari hanya tiga persen pada Juni 2020 menjadi 65 persen pada September tahun lalu.

"Secara riil, ini berarti pada September 2021, daripada yang dilaporkan 8,2 juta kasus, ada 800 juta," kata Moeti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi