Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/Gatot Adri
Ilustrasi generasi muda menjalankan ibadah puasa
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Ibadah puasa selama Ramadhan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.

Selama sebulan penuh, umat Islam melaksanakan ibadah puasa dengan cara menahan diri untuk tidak makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Awalnya, puasa pada Ramadhan merupakan kewajiban umat Islam dalam menjalankan iman dan kepercayaannya. Namun, seiring berjalannya zaman dan kemajuan teknologi, peneliti menemukan manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh yang dibuktikan secara sains.

Baca juga: Cegah Dehidrasi, Berapa Banyak Air Putih yang Dikonsumsi Saat Puasa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh

Ketika berpuasa, tubuh tidak kemasukan makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, tubuh akan berusaha mengolah energi dari berbagai sumber.

Normalnya, energi diperoleh dari glukosa yang terkandung di dalam tubuh. Biasanya tersimpan di dalam organ hati.

Kendati demikian, saat berpuasa energi justru akan dihasilkan dari keton. Akibatnya, metabolisme dalam tubuh akan berubah.

Keton yang akan diubah menjadi energi ini tersimpan di dalam lemak.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Cocok Dilakukan Saat Puasa

Adapun proses pengubahan keton enjadi energi dikenal dengan ketogenesis.

Proses ketogenesis tersebut ternyata memiliki berbagai manfaat, seperti menekan peradangan dan meningkatkan respons tubuh terhadap stres.

Penelitian terbaru pada 2021 yang termuat di Journal of American Heart Association menemukan bahwa puasa selama Ramadhan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, berat badan, dan kadar lemak tubuh.

Baca juga: Cegah Dehidrasi, Berapa Banyak Air Putih yang Dikonsumsi Saat Puasa?

Berikut manfaat puasa bagi kesehatan tubuh:

1. Menurunkan tekanan darah

Penurunan tekanan darah saat berpuasa dipengaruhi oleh terjadinya perubahan metabolisme dalam tubuh, yakni ketika keton diubah energi.

Dalam kondisi normal, energi akan dihasilkan dari glukosa di dalam tubuh. Namun, pada saat berpuasa energi tersebut akan diperoleh dari keton yang terdapat di dalam lemak melalui proses ketogenesis.

Selama berpuasa, insulin di dalam tubuh juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh juga ikut menurun.

Oleh karena itu, berpuasa bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Pasalnya, tekanan darah yang tinggi di dalam tubuh dapat berujung pada penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Batas Waktu Makan Sahur, Imsak atau Azan Subuh?

2. Menurunkan berat badan

Dikutip dari The National News, peneliti dari University of Texas baru-baru ini menemukan fakta bahwa berpuasa dapat mengurangi peradangan, meningkatkan lipid darah, dan membantu penurunan berat badan.

Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan pada 2014 dalam Journal of Research in Medical Sciences sebagaimana dilansir dari Al Arabiya News.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan penurunan berat badan.

Baca juga: Shalat Tarawih, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya

Selama berpuasa, total kalori dalam tubuh tidak berkurang sebagaimana diet ekstrem yang sering dilakukan. Sebaliknya, orang yang berpuasa hanya menyusun ulang kerangka waktu makan mereka.

“Selama puasa, sel-sel menjadi stres dan ini dapat membantu menurunkan berat badan karena lemak digunakan sebagai sumber energi,” kata ahli diet klinis Archana Baju dari Rumah Sakit Burjeel, Abu Dhabi.

Tak hanya membantu menurunkan berat badan, puasa juga bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah dan kolesterol.

Baca juga: Jangan Malas! Ini Manfaat Olahraga Saat Puasa

3. Meningkatkan sistem otak

Masih dari sumber yang sama, para peneliti di Amerika Serikat menyatakan bahwa berpuasa memberikan manfaat positif bagi produktivitas otak.

Berpuasa akan mendorong otak dalam keadaan stres sehingga menghasilkan protein yang dikenal sebagai faktor neurotropik. Faktor ini nantinya akan membantu mendorong peremajaan sel induk otak.

Bahkan, salah satu penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Ageing Amerika Serikat menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan risiko terjadinya alzaimer dan parkinson yang menyerang sistem memori.

Melihat sederet manfaat tersebut, tidak heran jika puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan. Tetapi kerap juga dilakukan oleh berbagai kalangan di luar bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Pilih Sesuai Kemampuan, Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga saat Puasa

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Durasi Puasa Terlama dan Tersingkat di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi