Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Datang Dua Kali dalam Setahun, Kapan Akan Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/JIM PAVE
Ilustrasi Ramadhan, ibadah, shalat, masjid.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Umat muslim di dunia akan kembali merayakan bulan suci Ramadhan dua kali dalam setahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh astronom asal Arab Saudi Khaled al-Zaqaq pada Senin (11/4/2022).

Dilansir dari The National News, Dr Hasan Al Hariri selaku Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai juga mengatakan bahwa umat muslim akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan sebanyak 2 kali di tahun 2030, yakni pada Januari dan Desember 2030.

Sebelumnya, bulan Ramadhan pernah jatuh selama dua kali dalam setahun pada 1965 dan 1997. Dan diperkirakan akan terjadi lagi pada 2030 dan 2063 mendatang.

Baca juga: Peneliti Ungkap Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperkirakan terjadi pada 2030

Dilansir dari Al Arabiya News, pada tahun 2030 diperkirakan umat muslim akan merayakan bulan Ramadhan sebanyak dua kali dalam setahun.

Momentum tersebut terjadi lantaran pada 1451 Hijriah, Ramadhan diperkirakan akan jatuh pada tanggal 5 Januari 2030. Sementara pada 1452 hijriyah, Ramadhan akan tiba sekitar pada 26 Desember 2030.

Perhitungan tersebut didasari oleh fakta bahwa kalender Hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan yang membutuhkan 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklusnya.

Adapun kalender Masehi ditandai dengan perjalanan bumi mengelilingi matahari.

“Kalender Hijriyah, atau tahun berbasis lunar, 11 hari lebih pendek dari kalender matahari,” kata Dr Hasan, dilansir dari The National News, Selasa (12/4/2022).

Perbedaan konsep kedua kalender tersebut menandakan adanya kemungkinan bahwa Ramadhan akan jatuh dua kali dalam satu tahun Masehi, yakni kira-kira setiap 30 tahun sekali.

Berdasarkan perkiraan tersebut, maka di tahun 2030 nanti umat muslim akan menjalani ibadah puasa selama 36 hari, yakni 30 hari terhitung sejak 5 Januari 2030 (1451 Hijriyah) dan 6 hari dari 26 Desember 2030 (1452 Hijriyah).

Baca juga: Panduan Menghitung Zakat Fitrah dan Zakat Mal di Bulan Ramadhan

Terjadi selama 32 tahun sekali

Berdasarkan perkiraan perhitungan tersebut, bulan suci Ramadhan akan terjadi dua kali dalam setahun dengan periode 32 tahun sekali.

Setiap tahunnya, seluruh muslim di dunia memperingat bulan suci Ramadhan pada tanggal yang berbeda. Hal ini lantaran perbedaan jumlah hari dalam tahun Hijriah yang berlangsung selama 354 atau 355 hari sementara kalender Masehi 365 hari.

“Jadi, misalnya, satu tahun penuh adalah 354 hari di kalender Hijriah, bukan 365 hari yang ditandai pada kalender Masehi atau Gregorian,” papar Dr Hasan.

“Karena itu, setiap tahun yang berlalu, Ramadhan berbeda 10 atau 11 hari,” imbuhnya.

Di Indonesia misalnya, pada tahun lalu 1 Ramadhan jatuh pada 12 April 2021. Adapun tahun ini, bulan suci Ramadhan jatuh lebih cepat, yakni 1 April 2022.

Oleh karena itu, Dr Hasan menegaskan bahwa fenomena unik inilah yang dapat menyebabkan umat muslim di dunia merayakan Ramadhan dua kali dalam setahun, yaitu nanti pada tahun 2030.

Baca juga: Cara agar Tidur Nyenyak dan Cepat Selama Ramadhan

Penentuan awal Ramadhan

Umat muslim memperingati bulan suci Ramadhan dengan menjalankan ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yakni berpuasa.

Penentuan awal Ramadhan ini ditandai oleh penampakan bulan yang menandakan awal dan akhir Ramadhan, yakni bulan kesembilan menurut kalender Islam.

Pada hari-hari menjelang bulan suci, sejumlah otoritas keagamaan di seluruh dunia mengamati langit malam untuk melihat sekilas bulan sabit yang menandai dimulainya Ramadhan.

Pada tahun 2030, Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada awal Januari dan juga pada akhir Desember.

Peringatan Ramadhan dua kali dalam setahun tersebut diperkirakan akan kembali terjadi lagi pada 2063.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi