Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Pink Moon 17 April, Jadwal dan Wilayah yang Bisa Menyaksikan

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi Pink Moon atau Bulan Merah Jambu
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pada 17 April 2022 mendatang, Bulan akan masuk fase Bulan Purnama. Istimewanya, Bulan Purnama April ini disebut sebagai Pink Moon.

Bulan purnama terjadi ketika bulan berada tepat di sisi berlawanan dari bumi yang berlawanan dari matahari.

Orbit bulan sedikit condong ke bidang orbit bumi, sehingga bulan tidak melewati bayangan bumi setiap kali mengelilingi bumi.

Lalu, apa itu Pink Moon?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ada Pink Moon atau Bulan Purnama Pink Akhir Pekan Ini, Jangan Lewatkan

Fenomena Pink Moon

Dilansir dari CNN, Kamis (14/4/2022), Pink Moon sebenarnya bukanlah bulan yang berwarna merah muda.

Penamaan pink moon dikaitkan dengan mekarnya tanaman Phlox subulata di musim semi, bunga liar merah muda asli Amerika Utara bagian timur, menurut The Old Farmer's Almanac.

Tanaman ini umumnya dikenal sebagai Phlox merayap, Phlox lumut, atau Phlox gunung.

Bulan purnama pada bulan April bersamaan dengan mekarnya bunga Phlox, sehingga dinamai Pink Moon.

Nama-nama penduduk asli Amerika untuk bulan purnama April adalah penghormatan kepada musim semi.

Suku Dakota menjuluki bulan purnama April dengan "bulan ketika sungai dapat dilayari kembali".

Sementara itu, dilansir dari Space, Kamis (14/4/2022), Suku Tlingit menyebutnya "X'eigaa Kayaaní Dís," yang berarti "bulan tunas tanaman dan semak".

Di Selandia Baru, menurut Suku Maori bulan purnama April mencerminkan fakta bahwa April adalah bulan musim gugur di Belahan Bumi Selatan.

Suku Maori menyebut bulan April sebagai "Paenga-whawha," menggambarkan bulan itu sebagai waktu ketika "semua jerami sekarang ditumpuk di perbatasan perkebunan," menurut The Encyclopedia of New Zealand.

Baca juga: Heboh Fenomena Pink Moon, Ini Asal-usul Nama Bulan Merah Muda

Di China, bulan purnama April terjadi selamat Taoyue atau bulan Persik. Dinamai demikian karena pohon persik bermekaran.

Bulan purnama April juga dikaitkan dengan perayaan hari raya keagamaan. Bulan purnama ini disebut bulan Paskah dalam kalender gerejawi Kristen, karena itu adalah bulan purnama sebelum Paskah.

Bagi umat Hindu, bulan ini menandai Hanuman Jayanti, perayaan dewa kera Hindu Dewa Hanuman.

Bulan merah muda adalah Bak Poya bagi umat Buddha, terutama di Sri Lanka. Itu memperingati kunjungan Buddha ke negara itu.

Dikutip dari USA Today, 12 April 2022, selama ribuan tahun, orang-orang di seluruh dunia, termasuk penduduk asli Amerika, menamai bulan dengan isyarat alam. Tiap bulan purnama punya nama sendiri.

Suku-suku itu melacak musim dengan memberi nama khusus untuk setiap bulan purnama yang berulang. Nama mereka diterapkan ke seluruh bulan di mana masing-masing terjadi.

Lantas, kapan Pink Moon 2022 terjadi?

Baca juga: Worm Moon hingga Pink Moon, Inilah Julukan Unik Purnama di Amerika

Jadwal dan wilayah yang bisa menyaksikan Pink Moon

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Organisasi Riset Penerbangan Antariksa (LAPAN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, puncak Pink Moon akan terjadi pada 17 April 2022 pukul 01.54.58 WIB/02.54.58 WITA/03.54.58 WIT.

"Bulan Merah Jambu atau Pink Moon ini puncaknya terjadi pada hari Minggu, 17 April 2022 pukul 01.54.58 WIB/02.54.58 WITA/03.54.58 WIT. Sehingga, fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak Sabtu malam, sekitar 16-18 menit sebelum Matahari terbenam," kata Andi pada Kompas.com, Jumat (15/4/2022).

Dia mengatakan, untuk kota Merauke, Pink Moon sudah dapat disaksikan sejak pukul 17.17 WIT sedangkan di kota Sabang, Pink Moon baru dapat disaksikan sejak pukul 18.30 WIB.

Kemudian, Pink Moon dapat disaksikan selama 12 jam 12 menit (kota Sabang) hingga 12 jam 32 menit (kota Merauke).

"Pink Moon dapat disaksikan di seluruh Indonesia sejak pukul 17.17 WIT hingga pukul 06.49 WIT keesokan harinya untuk lokasi paling awal (kota Merauke), dan sejak pukul 18.30 WIB hingga pukul 18.42 WIB keesokan harinya untuk lokasi paling akhir (kota Sabang)," imbuh Andi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi