Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Harga Pertalite dan Solar Disebut Akan Naik, Ini Kata Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/FRANSISCO CAROLIO
Kendaraan melaju seusai mengisi BBM di SPBU 14.223.301 Jalan Sisingamangaraja, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (13/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman selama Ramadhan dan mudik Idul Fitri 1443 H dengan menyediakan 891 unit mobil tangki, 30 unit Bridger Avtur, 254 unit mobil pembawa LPG (skid tank) dan 32 unit mobil tangki dispenser.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet menyebut harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar akan mengalami kenaikan.

Salah satu warganet yang menarasikan hal itu adalah akun ini di grup Facebook Innova Reborn Lover pada Kamis (14/4/2022).

"Rupanya SOLAR dan pertalite mau naik juga harga," demikian tulis pemilik akun.

Akun ini juga menuliskan hal yang sama. Pertalite akan naik harga disebut untuk menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Bentar lagi bensin jenis pertalite naik,tarif listrik juga naik, LPG 3kg naik. Alesannya buat hemat APBN ya gaeess," tulis pemilik akun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dirut Pertamina Sebut BBM di Indonesia Masuk yang Termurah di Dunia, Benarkah?

Lantas, benarkah harga Pertalite dan Solar akan naik? Bagaimana penjelasan Pertamina?

Kata Pertamina

Terkait hal itu, Kompas.com menghubungi Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting

Irto mengatakan, penyesuaian harga BBM menjadi kewenangan pemerintah.

"Harga BBM bersubsidi merupakan kewenangan Pemerintah," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU Usai Harga Pertamax Naik, Ini Kata Pertamina

Sinyal kenaikan harga Pertalite dan Solar

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, Rabu (13/4/2022), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sinyal kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar.

Hal itu sebagai respons dari tingginya harga minyak mentah dunia.

Menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, penyesuaian harga Pertalite dan Solar menjadi langkah jangka menengah-panjang pemerintah dalam menghadapi harga minyak dunia yang kini mencapai 100 dollar AS per barrel.

Adapun kenaikan harga minyak dunia diakibatkan konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang membuat harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) per Maret 2022 sebesar 98,4 dollar AS per barrel.

Padahal asumsi APBN 2022 hanya 63 dollar AS per barrel.

Baca juga: Ramai soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000, Ini Kata Pertamina

Harga Pertalite dan Solar

Sebagai informasi, harga Pertalite dan Solar tidak mengalami kenaikan seiring disubsidi oleh pemerintah, meski produk BBM lainnya yang nonsubsidi sudah mengalami kenaikan per 1 April 2022 sebagai respons kenaikan harga minyak dunia.

Harga Pertalite saat ini masih dibanderol Rp 7.650 per liter, sementara Solar masih dijual seharga Rp 5.150 per liter.

Arifin mengatakan, strategi menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia juga dilakukan melalui pengamanan cadangan operasional menjadi 30 hari dari saat ini hanya 21 hari.

Kemudian, melakukan manajemen stok secara jangka panjang.

"Serta melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Kabur Usai Isi Bensin Rp 415.000, Ini Kata Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi