KOMPAS.com - Popok sekali pakai atau diaper merupakan salah satu perlengkapan bayi yang banyak dipilih orang tua untuk dipakaikan kepada anaknya yang belum bisa buang air secara mandiri di toilet atau kamar mandi.
Pemakaian diaper ini membuat orangtua tidak harus selalu mengganti celana atau popok anak setiap mereka buang air, khususnya buang air kecil.
Dengan memakai diaper, anak pun tidak akan kencing atau buang air besar di sembarang tempat.
Tapi bagaimana sebenarnya aturan mengenakan diaper ini? Berapa kali kita harus menggantinya dalam sehari? Dan bagaimana cara membuang limbahnya?
Berikut adalah penjelasannya:
Baca juga: Cara Mengatasi Pilek pada Bayi
Dalam sehari, berapa kali ganti?
Diaper yang sudah penuh dengan air kencing atau sudah digunakan untuk buang air besar tentu harus segera dilepas dan diganti dengan diaper yang baru.
Ini penting demi menghindari risiko iritasi atau gangguan kesehatan kulit lainnya pada anak mengingat kulit bayi masih sangat sensitif, terlebih kulit bayi yang baru lahir.
Dikutip dari Very Well Family, diaper harus segera diganti kapan pun ketika anak buang air besar dan meninggalkan feses di dalamnya.
Dijelaskan, feses memiliki zat-zat yang sangat tajam, jika dibiarkan maka dapat dengan cepat menyebabkan ruam pada kulit anak.
Sementara air kencing tidak mengandung zat yang demikian. Namun, jika air kencing telah bercampur dengan feses, ini tentu akan memperburuk kondisi, untuk itu diaper harus segera diganti.
Selain setelah buang air besar, dicuplik dari Baby Center, gantilah diaper anak secara rutin misalnya setiap anak akan atau setelah menyusu.
Termasuk di malam hari ketika anak terbangun, sempatkan untuk mengganti diapernya. Jadikan ini sebagai satu rutinitas malam Anda dan si kecil.
Khusus pada bayi yang baru lahir, ia akan buang air besar beberapa kali dalam satu hari. Ia juga memiliki kebiasaan kencing setiap 1-3 jam sekali.
Basah atau kotor mungkin tidak akan mengganggunya dan membuatnya menangis sebagai tanda risih. Jadi, Anda harus rutin mengeceknya tanpa harus menunggu bayi menangis.
Baca juga: Manfaat Camilan bagi Bayi
Apa tanda diaper harus diganti?
Secara umum, kita bisa melihat diaper akan menggembung besar tanda ia sudah terisi banyak air kencing.
Di saat itu, sudah pasti kita harus segera menggantinya dengan yang baru.
Jika tidak diganti, diaper uang penuh tak akan lagi mampu menampung air kencing bayi, sehingga membuatnya menggenang di permukaan dalam diaper dan tentu menimbulkan sensasi tidak nyaman bagi bayi.
Namun, ada juga jenis diaper yang memiliki tanda khusus yang mengindikasikan diaper sudah penuh dan harus diganti.
Tanda itu berupa garis yang bisa berubah warna ketika diaper mulai penuh.
Baca juga: Manfaat Camilan bagi Bayi
Cara membersihkan bekas diaper
Ketika diaper kotor dilepas dari anak Anda, pastikan Anda segera membersihkan bagian-bagian yang sebelumnya tertutup diaper.
Bersihkan secara menyeluruh menggunakan tisu atau kapas yang diberi air hangat. Ini akan membuat kulit bayi sehat dan bebas iritasi.
Jika sampai iritasi atau yang dikenal sebagai ruam popok terjadi, sebenarnya ini adalah hal yang lumrah pada bayi.
Akan tetapi, jika ruam popok tak kunjung hilang hingga lebih dari 3 hari, Anda harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan obat demi mengatasi ruam yang terjadi.
Baca juga: Kapan Bayi Bisa Mulai Mandi dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Dokter
Cara mencegah ruam popok
Dilansir dari Kids Health, ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk mencegah anak menderita ruam popok:
1. Gantilah diaper sesering yang diperlukan dan cuci bersih bagian tubuh yang tertutup diaper.
2. Oleskan salep untuk mengatasi ruam jika memang ruam sudah terjadi;
3. Biarkan bayi Anda tidak mengenakan diaper beberapa waktu dalam sehari.
Lantas bagaimana dengan limbah diaper?
Membuang limbah diaper tentu tidak bisa disamakan dengan kita membuang limbah makanan atau sampah lain.
Dijelaskan dalam video WebMD, ada beberapa tahap yang sebaiknya dilakukan ketika membuang limbah diaper:
1. Bersihkan atau buang kotoran dari popok, jika ada.
2. Gulung popok bekas dan pastikan tidak akan dalam kondisi terbuka.
3. Buang di tempat sampah khusus atau terpisah dari sampah lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.