Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet Bermassa 500 Triliun Ton Mengarah ke Bumi, Berbahayakah?

Baca di App
Lihat Foto
Man-To Hui, David Jewitt/NASA
Para astronom mengonfirmasi temuan komet Bernardinelli-Bernstein, yang disebut sebagai komet terbesar yang pernah diamati.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan komet raksasa dengan inti komet terbesar yang pernah diteliti.

Komet bernama C/2014 UN271 atau komet Bernardinelli-Bernstein ini diperkirakan memiliki massa 500 triliun ton dengan diameter 80 mil atau sekitar 128,7 km.

Ukuran tersebut, dilansir dari laman NASA, lebih besar dari negara bagian Rhode Island di Amerika Serikat.

Adapun jika dibandingkan dengan Indonesia, komet raksasa ini menjangkau seluruh luas Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai 127.347 km².

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis NASA, Bernardinelli-Bernstein tengah meluncur ke arah bumi dengan kecepatan 35.400 km/jam.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Lantas, apakah hal tersebut berbahaya bagi bumi?

Penjelasan Pusat Riset Antariksa BRIN

Ahli astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional Thomas Djamaluddin menuturkan, komet Bernardinelli-Bernstein terkonfirmasi dengan teleskop Hubble sebagai komet terbesar yang pernah teramati astronom.

“Itu sebabnya komet sudah terdeteksi saat berada pada jarak yang cukup jauh,” jelas Thomas, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/4/2022).

Saat ini, imbuh Thomas, komet raksasa tersebut mengorbit dekat dengan orbit Bumi untuk mengelilingi matahari.

Sementara titik terdekat dengan Bumi, diperkirakan akan terjadi pada 2031 nanti.

Baca juga: 3 Asteroid Seluas Lapangan Sepak Bola Baru Saja Mendekati Bumi, Apa Dampaknya?

Komet Bernardinelli-Bernstein tidak berbahaya

Meski relatif dekat, Thomas menjelaskan, komet raksasa ini tidaklah berbahaya.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi, jarak komet saat melintas dekat Bumi masih lebih jauh.

“Komet hanya melintas pada jarak yang lebih jauh dari jarak Bulan. Jadi Bumi aman,” tuturnya.

Justru, kedekatan antara Bumi dan komet Bernardinelli-Bernstein ditunggu-tunggu oleh para astronom. Sebab, posisi tersebut akan memudahkan pengamatan.

Baca juga: Saat NASA Akan Tabrakkan Pesawat ke Asteroid untuk Selamatkan Bumi...

“Kalau sudah mendekat, BRIN juga akan mengamati. Ada berapa fasilitas pengamatan astronomi, di Kupang, Pasuruan, Sumedang, dan Garut,” ujar Thomas.

Sebagai komet terbesar yang ditemukan saat ini, Bernardinelli-Bernstein juga diduga akan menjadi komet paling terang dan kemungkinan bisa dilihat secara kasatmata.

“Mungkin publik juga menanti kemungkinan bisa dilihat dengan kasat mata, karena diduga akan menjadi komet paling terang,” kata Thomas.

Baca juga: Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?

Komet Bernardinelli-Bernstein ditemukan pada 2010

Sebagai informasi, komet raksasa yang digadang berukuran lebih luas dari Provinsi Kalimantan ini pertama kali ditemukan secara tidak sengaja pada November 2010.

Adalah astronom Pedro Bernardinelli dan Gary Bernstein yang menemukan dalam gambar arsip di Observatorium Cerro Tololo Inter-Amerika, Chili.

Saat itu, komet ini baru berjarak sekitar 3 miliar mil atau 4,8 miliar km dari matahari.

Baca juga: NASA Berencana Terbangkan Helikopter di Mars untuk Pertama Kalinya

Sejak itulah keberadaan komet raksasa yang diberi nama Bernardinelli-Bernstein ini dipelajari secara intensif.

"Kami menduga komet itu mungkin cukup besar, tetapi kami membutuhkan data terbaik untuk mengonfirmasi hal ini." ujar penulis utama makalah Man-To Hui dari Macau University of Science and Technology, dikutip dari laman NASA (12/4/2022)

Hui dan tim kemudian menggunakan teleskop Hubble untuk mengambil lima foto komet Bernardinelli-Bernstein pada 8 Januari 2022.

Dan terbukti, saat ini komet Bernardinelli-Bernstein menjadi komet terbesar, mengalahkan komet C/2002 VQ94 berdiameter 96 km yang ditemukan pada 2002.

Baca juga: Hari Ini Asteroid Berukuran Besar Dekati Bumi, Perlukah Khawatir?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi