Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Mengonfirmasi Inti Komet Terbesar, Ini Jaraknya dari Bumi

Baca di App
Lihat Foto
Man-To Hui, David Jewitt/NASA
Para astronom mengonfirmasi temuan komet Bernardinelli-Bernstein, yang disebut sebagai komet terbesar yang pernah diamati.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah komet raksasa dengan inti komet terbesar yang pernah diamati telah dikonfirmasi oleh NASA baru-baru ini.

Dilansir laman NASA, 12 April 2022, Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA telah menentukan ukuran inti komet es terbesar yang pernah dilihat oleh para astronom.

Diameternya diperkirakan sekitar 80 mil, itu lebih besar daripada negara bagian Rhode Island. Nukleusnya sekitar 50 kali lebih besar daripada yang ditemukan di jantung komet yang paling dikenal.

Kemudian massanya diperkirakan 500 triliun ton, seratus ribu kali lebih besar dari massa komet biasa yang ditemukan lebih dekat ke Matahari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah komet itu menuju ke Bumi?

Baca juga: Mengenal Komet: Pengertian, Asal Mula, hingga Contoh Komet

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, mengatakan komet tersebut jaraknya masih jauh dari Bumi, sekitar 10 jarak Matahari-Bumi.

"Jarak terdekatnya dari Bumi hanya 10 AU (1,5 milyar kilometer). Jadi masih aman," kata Andi pada Kompas.com, Minggu (17/4/2022).

Masih dari laman NASA, komet itu disebut Komet C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein).

Komet raksasa itu meluncur dengan kecepatan 22.000 mil per jam dari tepi tata surya. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena jaraknya dari Bumi cukup jauh.

Selain itu komet akan berada pada jarak tersebut pada 2031 mendatang. Para ilmuwan menduga komet ini berukuran besar karena cahayanya yang sangat terang.

"Kami selalu menduga komet ini pasti besar karena sangat terang pada jarak yang begitu jauh. Sekarang kami memastikannya," kata David Jewitt, profesor ilmu planet dan astronomi di University of California, Los Angeles. Angeles (UCLA).

Komet C/2014 UN271 ditemukan oleh astronom Pedro Bernardinelli dan Gary Bernstein dalam gambar arsip dari Dark Energy Survey di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili.

Komet itu pertama kali diamati secara kebetulan pada November 2010. Saat itu jaraknya 3 miliar mil dari Matahari, yang hampir merupakan jarak rata-rata ke Neptunus.

Baca juga: Edwin Hubble, Tokoh Astronomi yang Berjasa di Bidang Kosmologi

Sejak saat itu komet raksasa ini dipelajari secara intensif oleh teleskop berbasis darat dan luar angkasa.

Untuk mengonfirmasi besarnya komet tersebut, para ilmuwan menggunakan teleskop Hubble. Mereka mengambil 5 foto komet pada 8 Januari 2022.

Tantangan dalam mengukur komet ini adalah bagaimana membedakan inti padat dan koma berdebu besar yang menyelimutinya. Adapun yang dimaksud koma adalah lapisan samar-samar di sekitar inti komet.

Penulis utama makalah, Man-To Hui dari Universitas Sains dan Teknologi Makau, Taipa, Makau, kemudian membuat model komputer dari koma di sekitarnya dan menyesuaikannya agar sesuai dengan gambar Hubble. Kemudian, cahaya koma dikurangi untuk meninggalkan inti seperti bintang.

Komet Bernardinelli-Bernstein mengikuti orbit elips sepanjang 3 juta tahun, membawanya sejauh kira-kira setengah tahun cahaya dari Matahari.

Komet itu sekarang berjarak kurang dari 2 miliar mil dari Matahari, jatuh hampir tegak lurus terhadap bidang tata surya ini.

Pada jarak itu suhu hanya sekitar minus 348 derajat Fahrenheit. Namun itu cukup hangat bagi karbon monoksida untuk menyublim dari permukaan untuk menghasilkan koma berdebu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi