Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tidur Setelah Sahur: Ganggu Pencernaan hingga Penimbunan Lemak

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tidur di sofa.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tidur setelah sahur sangat tidak dianjurkan. Sebab aktivitas tidur setelah sahur dapat memicu gangguan pencernaan dan penimbunan lemak. 

Aktivitas makan sahur sebelum menjalani puasa Ramadhan membuat orang-orang harus bangun lebih pagi dari biasanya.

Tak jarang, orang-orang langsung kembali tidur setelah menyantap makanan sahur karena sulit menahan kantuk.

Baca juga: Cara Mengganti Utang Puasa bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, apakah hal tersebut sebenarnya diperbolehkan? Apa risiko kembali tidur setelah makan sahur?

Penjelasan dokter

Diberitakan Kompas.com, 22 Mei 2018, ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Inge Permadi, MS, SpGK mengatakan, sebenarnya tidur setelah sahur tidak dilarang.

"Metabolisme tubuh tidak akan terganggu hanya karena kita tidur," kata dia.

Namun demikian, perlu diperhatikan jarak waktu antara selesai makan dengan tidur.

"Ketika makanan masuk ke dalam tubuh kita, berarti tubuh kita sedang aktif. Bukan masalah metabolisme tubuh, tapi makanan adalah sumber energi. Ketika sumber energi tidak dipergunakan oleh tubuh kita, yang akan terjadi akan ditumpuk" jelas dia.

Menurut Inge, makanan yang ditumpuk baru akan dipergunakan saat kita beraktivitas. Inilah pentingnya jarak antara selesai makan dengan waktu tidur.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk langsung tidur setelah sahur.

Baca juga: Akibatnya jika Langsung Tidur Setelah Sahur

 

Peningkatan asam lambung

Dihubungi terpisah, ahli gastroenterologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan, langsung tidur setelah sahur tidak direkomendasikan bagi orang normal.

Terlebih, bagi mereka yang memiliki penyakit maag atau penyakit asam lambung (GERD).

"Makan terakhir itu dianjurkan dua jam sebelum tidur" ujar Ari. 

Untuk menyiasatinya, Ari menyarankan untuk beristirahat dalam posisi setengah duduk dengan bantal yang ditinggikan.

Sebab, saat berada di posisi berbaring, makanan yang belum dicerna secara optimal akan kembali ke kerongkongan dan membawa asam lambung.

Baca juga: Ini Alasan Sahur Tak Dianjurkan Makan Mi atau Makanan Instan

Gangguan pencernaan

Diberitakan Kompas.com, 26 April 2020, posisi berbaring saat tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung.

Jika kondisi ini terus terjadi, besar kemungkinan seseorang untuk rentan mengalami gangguan pencernaan.

Adapun jenis gangguan yang muncul bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar proses pencernaan menjadi lebih lancar.

Baca juga: Agar Tak Mudah Haus dan Lapar, Ini Minuman Terbaik untuk Sahur

Penimbunan lemak

Saat tidur, tubuh hanya memerlukan sedikit energi sehingga makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak digunakan untuk kebutuhan beraktivitas.

Akibatnya, lebih banyak makanan akan ditimbun menjadi lemak.

Kondisi ini menyebabkan seseorang rentan mengalami perut buncit atau pun obesitas jika langsung tidur setelah sahur.

Nah itulah bahaya tidur setelah sahur. Selain dapat mengganggu pencernaan juga dapat memicu penimbunan lemak. 

(Sumber: Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa, Resa Eka Ayu Sartika | Editor: Resa Eka Ayu Sartika)

Baca juga: Pusing dan Lemas meski Sudah Sahur Cukup, Apa Penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi