Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Aman Memusnahkan Kembang Api dan Petasan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi petasan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Puluhan rumah dan bangunan warga dikabarkan mengalami kerusakan setelah Tim Gegana Polda Jawa Timur memusnahkan ribuan petasan dan bubuk mesiu pada Sabtu (16/4/2022).

Diketahui, petasan dan kembang api yang dimusnahkan secara bersama itu dilakukan di lahan kosong yang lokasinya jauh dari pemukiman warga.

Adapun cara pemusnahan yang dilakukan yakni dengan membakarnya.

Sebagai informasi, ribuan petasan dan bubuk mesiu itu merupakan hasil penyitaan dari rumah produksi petasan di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan pada Jumat (15/4/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantaran pemusnahan petasan ini dinilai merugikan bagi warga setempat, lantas bagaimana cara pemusnahan kembang api atau petasan yang tepat?

Baca juga: 5 Fakta soal Pemusnahan Petasan di Bangkalan yang Menyebabkan Kerusakan Rumah Warga

Cara pemusnahan petasan

Dilansir dari situs resmi Maine.gov, dijelaskan bahwa ada langkah-langkah pembuangan yang aman jika Anda memiliki kembang api atau petasan yang tidak digunakan.

Langkah-langkah ini juga memastikan perlindungan untuk Anda, orang terdekat, pengangkut, dan penanganan limbah. Berikut rinciannya:

1. Rendam kembang api sepenuhnya dalam ember besar berisi air dan rendam sampai benar-benar layu.

Hal ini mungkin memakan waktu 15 menit untuk kembang api kecil atau semalaman untuk kembang api yang berukuran lebih besar.

2. Bungkus dua kali kembang api yang benar-benar basah dalam bungkus plastik atau dua kantong plastik agar tidak mengering.

3. Tempatkan kembang api berkantong ganda di tempat sampah rumah tangga atau bawa ke fasilitas limbah padat setempat.

4. Anda dapat menghubungi pemadam kebakaran setempat atau fasilitas limbah padat karena opsi pembuangan lain yang mungkin tersedia di lingkungan Anda.

Perlu diperhatikan, jika Anda berencana menyimpan kembang api yang belum digunakan dan belum kedaluwarsa, simpan di tempat yang sejuk dan kering seperti garasi dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jangan pernah meletakkan kembang api di atas peralatan listrik, seperti lemari es atau freezer.

Sebab, alat ini dapat tersambar atau rusak karena peristiwa cuaca ekstrem seperti petir atau lonjakan listrik, yang mengakibatkan kemungkinan penyalaan kembang api.

Baca juga: Viral, Video Gadis Kecil Menutupi Telinga Seekor Anjing Saat Ada Petasan di Dekatnya

Bagaimana cara menggunakan kembang api yang aman?

Sementara itu, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin menyalakan kembang api.

Berikut cara menyalakan kembang api yang aman:

1. Gunakan kembang api di luar ruangan saja.

2. Patuhi hukum setempat. Jika kembang api tidak legal di komunitas Anda, jangan menggunakannya.

3. Selalu sediakan air (selang atau ember) dan ikuti instruksi dari pabriknya.

4. Jangan pernah menyalakan kembali kembang api yang "tidak berguna". Tunggu 20 menit dan buang dengan benar.

5. Gunakan akal sehat.

Baca juga: Menelusuri Jejak Kembang Api dan Petasan Saat Datangnya Lebaran

Apakah bisa kembang api yang sudah kering dari basah bisa aktif kembali?

Menanggapi hal itu, Peneliti Bidang Kimia di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Andreas mengatakan bahwa bubuk mesiu yang sempat terkena air dan kembali kering memang masih bisa aktif kembali.

"Memang betul apabila terkena air maka bubuk mesiu bisa menjadi tidak aktif, dan bila airnya hilang maka apabila ada pemicunya maka akan menjadi aktif kembali," ujar Andreas saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/4/2022).

Selain itu, ia menyampaikan, pemusnahan kembang api atau petasan bergantung pada jenis bahan mesiu.

Artinya, tiap jenis bahan mesiu akan berbeda-beda cara memusnahkannya.

Andreas mengatakan, hal ini dikarenakan ada beberapa bahan kimia yang justru jika berkontak dengan air akan bereaksi.

"Jadi, tidak bisa semuanya disiram dengan air," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Gadis Kecil Menutupi Telinga Seekor Anjing Saat Ada Petasan di Dekatnya

Asap kembang api dan petasan

Selalu hati-hati ketika bermain kembang api. Karena kembang api menghasilkan berbagai polutan udara termasuk partikulat saat dibakar.

Senyawa yang digunakan untuk menghasilkan warna kembang api mengandung logam yang masuk ke udara sekitar saat kembang api meledak dan kemudian mengendap.

Oleh karena itu, kembang api yang terbakar di dekat permukaan tanah dapat memiliki dampak jangka pendek dan terbatas pada kualitas udara dan harus digunakan dengan hati-hati di dekat kelompok sensitif seperti anak-anak, orang tua, atau penderita asma dan penyakit pernapasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi