Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu DNA Pro? Robot Trading Ilegal yang Seret Deretan Artis

Baca di App
Lihat Foto
Google
Tangkapan layar foto google untuk DNA Pro Akademi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Penyelidikan terhadap kasus penipuan via robot trading DNA Pro membuahkan fakta dan perkembangan baru.

Total kerugian sementara yang dicatat dalam kasus penipuan robot trading DNA Pro diperkirakan mencapai Rp 97 miliar.

“Total kerugian sebanyak Rp 97 miliar lebih, termasuk 5 laporan pengaduan yang masuk per tanggal 4 april 2022,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, dikutip dari Kompas.com, (4/4/2022).

Sejumlah nama artis ikut terseret dan diperiksa sebagai saksi, yakni Ivan Gunawan, Rossa, Ello, Virzha, Billy Syahputra, hingga Yosi Project Pop.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus ini ditangani intensif oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Bahkan, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi (Dittipideksus) Bareskrim Polri menerbitkan red notice untuk memburu 3 tersangka kasus robot trading DNA Pro Academy yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.

Diduga, ketiga tersangka itu kabur ke negara Turki.

Apa itu DNA Pro?

Baca juga: Mengenal Apa Itu DNA Pro, Bisnis yang Disebut Sudah Bikin Rugi Penggunanya hingga Rp 97 Miliar

Apa itu DNA Pro?

DNA Pro adalah salah satu platform aplikasi robot trading yang menjanjikan keuntungan kepada anggotanya. Robot trading ini dijual kepada para member.

Robot trading DNA Pro ini merupakan produk dari PT DNA Pro Akademi.

Pada dasarnya, robot trading ini berfungsi meningkatkan profit atau keuntungan, tetapi beberapa robot trading yang tidak terdaftar atau ilegal justru berjalan sebaliknya.

Informasi dari akun LinkedIn DNA Pro Academy, DNA Pro mengklaim produknya sebagai software autopilot trading nomor satu di Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta Barat.

DNA Pro ada di bawah PT DNA Pro Akademi, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pelayanan pendidikan investasi digital global.

Mereka memberikan saran dan pelatihan terhadap orang-orang agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Baca juga: Bareskrim Tangkap Petinggi Aplikasi Robot Trading DNA Pro, Menjabat sebagai Branch Manager

Tak hanya itu, DNA Pro Academy juga akan membimbing anggotanya untuk masuk ke "Future Market" dan melakukan analisis produk.

Dijelaskan, "Future Market" adalah tempat di mana hedger dan spekulan bertemu untuk memprediksi apakah harga komoditas, mata uang, atau indeks pasar tertentu akan naik atau turun di masa depan.

Namun, DNA Pro tidak tercatat di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Bahkan, Bappebti justru melarang operasionalnya.

Selain itu, Kemendag juga menyegel kantor PT DNA Pro Academy, karena merupakan robot trading yang  menggunakan sistem Multi Level Marketing (MLM) ilegal.

Baca juga: Soal Uang Rp 1 Miliar dari Steven Richard DNA Pro, Rizky Billar Siap Kembalikan

Modus penipuan

DNA Pro menerapkan sistem penjualan langsung dengan skema piramida atau ponzi.

Skema ponzi merupakan salah satu modus investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Saat ini, skema ponzi menjadi banyak dibicarakan lantaran kerap digunakan dalam modus penipuan yang menjanjikan keuntungan besar secara instan.

Skema piramida dan skema ponzi pada dasarnya tidak jauh berbeda.

Skema piramida umumnya menggunakan barang atau komoditas tertentu untuk diperdagangkan demi menarik minat member.

Namun, nilai barang tersebut tidak menjadi hal penting.

Para member kemudian diwajibkan merekrut anggota sebanyak–banyaknya dengan iming–iming bonus dalam jumlah besar.

Demikian juga dengan skema ponzi yang juga mewajibkan member merekrut anggota, hanya saja dalam sistem yang satu ini tidak ada produk yang dijual.

Sebagai gantinya, para member diharuskan terus melakukan transaksi untuk meningkatkan keuntungan.

Jadi, berapa besar keuntungan yang diperoleh berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan oleh member–member baru yang direkrut, atau bisa disebut dengan istilah gali lubang tutup lubang.

Baca juga: Begini Cara Kerja Robot Trading DNA Pro yang Seret Nama Banyak Artis, serta Tips Menghindarinya

(Sumber: Kompas.com/Rahel Narda Chateribn, Kiki Safitri | Editor: Dani Prabowo, Erlangga Djumena, Aprillia Ika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi