Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjaga Kesehatan Anak Saat Belajar Berpuasa

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK / Pixel-Shot
Ilustrasi anak-anak.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Puasa bagi anak-anak hukumnya tidak wajib. Namun, tidak jarang orang tua mulai mengajarkan anaknya berpuasa selama Ramadhan.

Berpuasa Ramadhan bagi anak-anak bukan hal mudah. Pasalnya anak-anak cenderung lebih aktif sehingga membutuhkan energi dan cairan yang lebih banyak.

Kebutuhan tersebut tentunya akan sulit terpenuhi ketika anak-anak sedang berpuasa.

Keinginan untuk belajar berpuasa tidak hanya datang dari orang tua, tetapi juga bisa datang dari anak itu sendiri.

Dilansir dari Al Arabiya, berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan anak saat puasa:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Manfaat Puasa bagi Anak, Apa Saja?

1. Mulai dari mengurangi porsi makan

Mengajarkan puasa kepada anak-anak tidak bisa dilakukan secara sepihak. Orang tua harus melibatkan anak ketika ingin mengajarkan puasa.

Dilansir dari Gulfnews, anak yang baru pertama kali puasa dan masih berusia di bawah 10 tahun bisa diajarkan untuk puasa selama setengah hari.

Anak-anak boleh makan pada jam-jam tertentu saja, misalnya saat sahur, siang hari, dan waktu berbuka.

Apabila anak-anak sudah cukup mampu untuk berpuasa selama setengah hari, maka cobalah untuk menambah waktu puasa anak-anak secara bertahap.

Baca juga: Kenapa Kurma Baik untuk Berbuka Puasa? Ini Penjelasan Ahli Gizi

2. Awasi asupan makan anak

Bagaimanapun, kondisi aktivitas anak-anak yang aktif sangat berpengaruh kepada kesehatannya ketika berpuasa.

Jangan biarkan anak-anak kekurangan energi dan dehidrasi saat menjalankan ibadah puasa.

Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memastikan asupan makan anaknya ketika berpuasa.

Ajak anak untuk ikut sahur apabila ingin berpuasa. Tujuannya agar tubuh anak menerima energi untuk beraktivitas seharian.

Dilansir dari Kids Health, orang tua harus memastikan konsumsi makanan anak pada saat sahur dan berbuka tidak berlebihan.

Pasalnya, ketika anak makan secara berlebihan, lambungnya akan terasa penuh sehingga anak tersebut merasa mual.

Selain itu, kurangi asupan menu makan yang digoreng atau junk food dan makanan yang dengan kadar gula tinggi.

Sebab, konsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi dapat meningkatkan keinginan mereka untuk makan tanpa memberikan nutrisi lebih.

Makanan asin juga sebaiknya dibatasi untuk menghindari rasa haus.

Ganti menu makanan tersebut dengan makanan bernutrisi yang kaya serat, seperti gandum, biji-bijian, daging, buah, sayuran, dan sumber protein lainnya.

Baca juga: Peneliti Ungkap Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

3. Cukupi kebutuhan air minumnya

Tips yang tidak kalah penting untuk dimengerti ketika ingin mengajarkan puasa kepada anak-anak adalah dengan memberikan asupan air putih yang cukup.

Dikutip dari Al-Arabiya, spesialis nutrisi dan gaya hidup, Racha Adib mengatakan bahwa anak-anak membutuhkan 7 sampai 11 gelas air putih setiap harinya.

Apabila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi, anak bisa mengalami dehidrasi.

“Karena dehidrasi ringan hingga sedang dapat terjadi dengan sangat mudah pada anak kecil, pemantauan asupan air sangat penting,” ujarnya.

Menjaga tubuh anak agar tidak dehidrasi ketika puasa bisa juga dilakukan dengan menambahkan menu sahur atau berbuka dengan sayuran atau bauh-buahan.

Baca juga: Pilih Sesuai Kemampuan, Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga saat Puasa

4. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi

Batasi aktivitas anak, terutama yang melibatkan olahraga dengan intensitas berat ketika mereka sedang berpuasa.

“Olahraga berintensitas tinggi saat berpuasa juga tidak dianjurkan untuk si kecil,” ungkap Racha Adib.

Sebaliknya, orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga dengan intensitas ringan pada sore hari menjelang waktu berbuka.

Olahraga dengan intensitas ringan ini justru dapat meningkatkan imunitas anak ketika berpuasa. Selain itu, anak juga tidak merasa lemas seharian.

Baca juga: Tubuh Panas Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengantisipasinya

5. Istirahat cukup

Dokter Anak Dr Kalpana Sengupta dan Dokter Spesialis Dr Javaid Shah di Dubai sepakat bahwa memberikan waktu tidur lebih cepat dapat meningkatkan kesehatan anak-anak ketika berpuasa.

Sebab, mereka bisa bangun lebih pagi untuk menunaikan ibadah sahur dan mengisi energi untuk tubuhnya.

“Biarkan anak tidur sedikit lebih larut setelah sahur,” kata Dr Kalpana Sengupta, dikutip dari Khaleejtimes.

“Tidur delapan jam dan tidur siang dapat membantu mereka menjalani hari,” imbuhnya.

Membiasakan anak untuk tidur siang ketika puasa juga dapat membantu menjaga kesehatan anak. Pasalnya, mereka dapat menyimpan energi mereka di siang hari sehingga terhindar dari rasa haus dan lapar.

Itulah beberapa tips untuk menjaga kesehatan anak ketika hendak belajar berpuasa. Kendati demikian, pastikan anak-anak mau belajar berpuasa tanpa ada paksaan dari orang tua.

Direktur Pelaksana Pusah Pemahaman Budaya, Sheikh Mohammed di Dubai mengatakan bahwa kunci mengajarkan puasa kepada anak-anak adalah dengan tidak memberikan paksaan untuk berpuasa.

Dengan kata lain, keinginan puasa itu timbul dari kemaunan anak itu sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi