Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vaksin Kanker Serviks yang Akan Diberikan Gratis pada 2022

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MedstockPhotos
Ilustrasi vaksin HPV produksi lama, vaksin Cervarix menurut studi dapat mengurangi tingkat kanker serviks 87 persen lebih rendah dibandingkan pada wanita yang tidak divaksinasi. Vaksinasi HPV.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan program vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV) bakal diberikan gratis kepada masyarakat mulai 2022.

"Gratis, dibiayai oleh negara, (mulai) tahun ini," ujar Menkes Budi di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, pada Selasa (19/4/2022).

Menurut Budi, program ini dilakukan sebagai tindakan preventif dan promotif pemerintah dalam penerapan kebutuhan kesehatan dasar.

"Kami akan wajibkan vaksinasi kanker serviks untuk mencegah agar tidak terkena kanker di ujung nanti. Jadi lebih baik kita melakukan pencegahan agar hidup lebih produktif," ujar Budi ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (25/1/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa itu Kanker Serviks dan Gejalanya

Paling banyak menyebabkan perempuan meninggal

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/4/2022), Budi menambahkan, salah satu alasan memasukkan imunisasi HPV dalam daftar program imunisasi rutin lantaran kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak membuat perempuan Indonesia meninggal dunia.

Lalu, apa itu vaksin kanker serviks (HPV) dan mengapa hal itu sangat penting?

Vaksin kanker serviks atau HPV

Dikutip dari Kompas.com, (19/9/2021), Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER mengatakan, HPV adalah virus yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh, salah satunya leher rahim.

Menurut dia, virus HPV memang dapat menyebabkan kanker, tergantung pada subtipenya.

"Ada 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV, yang bisa menyebabkan kanker; serta golongan low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker namun menyebabkan infeksi kutil kelamin," ujar Yassin ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Yassin menjelaskan, di Indonesia, kategori virus yang termasuk high risk yakni subtipe 16-18. Sedangkan kategori virus yang termasuk low risk adalah subtipe 6-11.

Baca juga: Vaksin HPV Kini Gratis, Kenali Manfaatnya untuk Cegah Kanker Serviks

 

Untuk mencegah terpapar virus tersebut, para perempuan sebaiknya mendapatkan vaksin HPV.

Sebab, virus HPV berisiko menjangkit pada orang yang berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.

Oleh karena itu, perempuan penting untuk melakukan perlindungan secara primer (dengan vaksin), dan sekunder (dengan tidak melakukan hubungan seksual pada banyak orang).

Pentingnya vaksin HPV

Seperti diketahui, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan sering kali gejalanya tidak dirasakan dan tidak disadari.

Biasanya, gejala baru dirasakan ketika sudah stadium lanjut.

Hal inilah yang menyebabkan angka kematiannya cukup tinggi, karena penanganannya terlambat.

Oleh karena itu, Yassin mengimbau kepada masyarakat untuk memahami apa saja langkah pencegahan terbaik yang bisa dilakukan sebelum penyakit tersebut mencapai stadium lanjut.

"Pada kanker serviks itu perjalanannya enggak tiba-tiba jadi kanker, 90 persen penyebab dari kanker serviks itu HPV yang high risk, itu subtipe 16-18," ujar Yassin.

"Jadi, salah satu cara pencegahan terjadinya kanker serviks adalah memberikan vaksinasi, kekebalan pada virus ini," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja hingga Efek Sampingnya

Pada usia berapa perempuan bisa divaksin HPV?

Yassin mengungkapkan, vaksinasi HPV disarankan sedini mungkin bagi perempuan atau sekitar usia 9-10 tahun.

Sebab, kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 7-15 tahun di dalam tubuh manusia untuk berkembang.

Sehingga, sejak virus itu masuk, penderitanya tidak langsung merasakan sakit.

"Virus itu menyebabkan perubahan yang namanya lesi pra-kanker. Itu ada perubahan-perubahan sel pada rahimnya yang mengarah kepada kanker, tapi itu bukan kanker, baru pra-kanker," jelas Yassin.

Itulah penjelasan mengenai apa itu vaksin kanker serviks atau HPV yang bakal dilakukan oleh pemerintah di tahun 2022.

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Retia Kartika Dewi | Editor: Krisiandi, Inggried Dwi Wedhaswary)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi