Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu BBM Solar 51 yang Siap Diimplementasikan di Seluruh Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pertamina
Ilustrasi SPBU Pertamina di Jakarta
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah telah mengimplementasikan spesifikasi Solar 51 di bahan bakar minyak (BBM) Pertamina Dex di seluruh SPBU Indonesia pada 1 April 2022.

Ketentuan Solar 51 adalah BBM dengan kandungan sulfur 50 parts per million atau bagian per sejuta (PPM) atau setara Euro IV.

Dengan kualifikasi itu membuat BBM jenis tersebut akan memiliki gas buang yang lebih bersih, sehingga meningkatkan kualitas udara menjadi bersih.

“Melalui peresmian sekaligus sosialisasi ini, pemerintah mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan yang dipersyaratkan oleh produsen kendaraan,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, diutip dari laman migasesdm.go.id, Sabtu (30/3/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dirut Pertamina Sebut BBM di Indonesia Masuk yang Termurah di Dunia, Benarkah?

BBM jenis Solar 51

Diemplementasikannya BBM jenis Solar 51 ini diwajibkan semua Badan Usaha yang memasarkan BBM jenis tersebut memenuhi ketentuan Cetane Number (CN) minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 PPM.

Di dalam menyusun standar dan mutu jenis BBM Solar 51 ini Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan berbagai aspek.

Seperti perkembangan teknologi, kemampuan produsen, kemampuan dan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.

"Proses penyusunan standar bahan bakar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan dari pemerintah, produsen bahan bakar, konsumen bahan bakar, asosiasi, dan akademisi,” papar Tutuka Ariadji.

Nantinya pertamina akan memasarkan jenis BBM Solar 51 ini dengan nama dagang Pertamina Dex.

Baca juga: Harga Pertamax Diperkirakan Naik, Ini Perbandingan Harga BBM di Indonesia dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia

Manfaat jenis Solar 51

Adanya BBM jenis Solar 51 diharapkan akan mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang pada kendaraan bermotor.

Dari tahun ke tahun, 2012-2021, data menunjukkan kendaraan bermotor berkontribusi terhadap 70 persen beban emisi di perkotaan.

Salah satu upaya menekan pencemaran udara yakni dengan penggunaan BBM yang ramah lingkungan.

"Kami mengapresiasi Kementerian ESDM, Pertamina yang menunjukkan dukungan dan komitmennya dalam melaksanakan kebijakan implementasi Euro IV diesel," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerain Lingkungan Hidup dan kehutanan Luckmi Purwandari.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Apa itu Solar 51

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting menjelasankan, BBM jenis Solar 51 adalah klasifikasi solar dari Ditjen Migas untuk diesel CN 48 dan minimum CN 51.

Klasifikasi tersebut menjadi penerapan standar emisi Euro IV dengan memiliki kandungan sulfur maksimal 50 PPM.

Jika BBM memiliki kandungan sulfur lebih maksimal 50 atau bahkan lebih rendah, misalnya 10 atau 20 PPM maka akan lebih bersih bagi lingkungan.

Baca juga: Mengapa Tak Ada Premium di Rincian Harga BBM Terbaru? Ini Penjelasan Pertamina

Hal tersebut membuat BBM jenis Solar 51 memiliki emisi gas buang yang lebih kecil dan baik untuk lingkungan.

"Artinya emisi gas buangnya harus di bawah itu, supaya emisi gas buangnya lebih kecil jadi lebih baik bagi lingkungan," kata Irto ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).

Adanya klasifikasi tersebut membuat Pertamina memperkenalkan Pertamina Dex yang kini sudah setara Euro IV.

"Nah itulah kita launching untuk Pertamina Dex, saya enggak tahu kalau pihak swasta yang lain seperti apa," katanya lagi.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000

Pertamina Dex

Irto menambahkan, Pertamina Dex sebenarnya sudah dipasarkan sejak 12 Agustus 2005, akan tetapi dalam acara peresmian BBM jenis Solar 51, Pertamina Dex diperkenalkan.

Perkenalan Pertamina Dex merupakan sebuat persyaratan dari pemerintah di mana per 1 April 2022 harus ada BBM setara Euro 4.

"Yaitu bahwa per 1 April itu memang harus sudah ada BBM yang setara Euro 4. Nah itulah kita launching untuk Pertamina Dex," ungkap Irto.

Irto menjelaskan bahwa Solar 51 dan Pertamina Dex merupakan dua nama yang berbeda.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Solar 51 merupakan istilah klasifikasi CN 48/CN 51 yang ditetapkan oleh Ditjen Migas, sedangkan Pertamina Dex adalah brand dari Pertamina.

Pada acara tersebut, Pertamina Dex dikenalkan dengan kandungan baru yang berkualitas sesuai dengan klasifikasi Euro 4 dan kandungan sulfurnya sudah maksimal 50 PPM.

"Ya, kandungannya jauh lebih baik lebih berkualitas sesuai yang dipersyaratkan dalam klasifikasi euro 4," jelasnya.

Perlu diketahui, Pertamina Dex merupakan BBM Solar nonsubsidi, sehingga berbeda dengan Solar subsidi yang memiliki CN 48.

"Kita sebenarnya untuk Pertamina Dex CN-nya sudah 53, lebih bagus lagi sebenarnya, udah toplah," pungkasnya.

Baca juga: Simak, Berikut Tips agar Mobil Irit BBM

Perbedaan Pertamina Dex dengan solar biasa

Dilansir dari Pertaminafuels, Pertamina Dex merupakan salah satu produk unggulan Pertamina.

Memiliki CN sebesar 53 membuat Pertamina Dex mampu menghindari kontaminasi air sehingga membuat mesin diesel bekerja dengan optimal.

Selain itu Pertamina Dex mempunyai kandungan sulfur yang rendah, membuatnya menjadi BBM yang lebih bersih.

Di sisi lain juga terdapat Pertamina Dexlite yang juga memiliki CN tinggi, yakni CN 51.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Gas Nonsubsidi dan Ancaman Kelangkaan Gas Melon

Perbedaan Pertamina Dex dan Dexlite dengan solar biasa adalah kandungan sulfur di dalamnya.

Jika Solar subsidi mengandung sulfur maksimal 2.500 PPM, sedangkan Pertamina Dex maksimal 300 PPM, dan Pertamina Dexlite maksimal 1.200 PPM.

Bila dibandingkan dengan solar bersubsidi, emisi gas buang Pertamina Dex dan Dexlite lebih baik.

Perlu diketahui, semakin rendah jumlah sulfur maka akan semakin rendah emisi gas buang yang dihasilkan.

Sehingga, pemakaian Pertamina Dex dan Pertamina Dexlite akan lebih baik untuk lingkungan.

Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi