Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ESB Professional
Ilustrasi konsultasi kesehatan mental. Konsultasi gangguan kesehatan jiwa kepada psikolog klinis tidak berarti dianggap orang gila.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Mereka harus menahan diri untuk makan dan minum serta tindakan lainnya yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Kendati demikian, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan mental.

Salah satu psikolog yang telah membiasakan diri untuk berpuasa kendati ia bukan seorang muslim adalah Justin Thomas.

Dilansir dari The National News, Justin Thomas yang merupakan seorang Profesor Psikologi di Zayed University mengaku telah berpuasa selama dua dekade dan merasakan manfaat puasa bagi kesehatan mental.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Menurut Psikolog

Kasus kesehatan mental di Indonesia

Sebagai negara yang mayoritas warganya beragama muslim, Ramadhan bisa menjadi salah satu cara untuk mengendalikan diri dan menjaga kesehatan mental.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tercatat 20 persen dari total 270 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami gangguan mental.

Persentase tersebut menunjukkan bahwa sekiar 60 juta jiwa di Indonesia mengalami permasalahan kesehatan mental.

Dengan kata lain, rata-rata satu dari lima orang di Indonesia mengalami gangguan mental.

Dilansir dari laman Muhammadiyah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed menyoroti tingginya kasus gangguan kesehatan mental di Indonesia yang tidak diimbangi dengan banyaknya jumlah konselor atau psychiatry, yang hanya berkisar 1.000 orang.

“Kalau kita bandingkan jumlah ini dengan jumlah penduduk Indonesia maka satu orang konselor atau satu orang psikiater itu harus melayani satu dibanding 250.000 orang (yang memiliki gangguan kesehatan mental),” ujarnya.

Baca juga: Kasus Gangguan Kesehatan Mental Anak Naik Selama Pandemi, Ini Kata Psikolog

Manfaat puasa bagi kesehatan mental

Menurut, Justin Thomas, puasa memiliki sejumlah manfaat yang penting bagi kesehatan mental seseorang.

Berikut beberapa manfaat puasa bagi kesehatan mental:

1. Meningkatkan rasa bahagia melalui perasaan bersyukur

Momentum puasa di bulan Ramadhan dapat meningkatkan rasa bahagia dalam diri melalui perasaan bersyukur.

“Manfaat kesehatan bulan suci sangat sesuai dengan Teori Perbandingan Sosial,” ujar Justin.

Teori tersebut menunjukkan bahwa evaluasi diri dibentuk dengan membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika membandingkan diri dengan orang lain, manusia cenderung akan membuat perbandingan “ke atas” atau “ke bawah”.

“Perbandingan ke atas berfokus pada orang-orang yang, misalnya, lebih cerdas, lebih menarik, dan lebih kaya sehingga dapat membuat kita merasa tidak mampu,” imbuh Justin.

Membandingkan diri dengan cara seperti itu mengakibatkan seseorang mudah merasa depresi.

Sebaliknya, membandingkan diri dengan mereka yang kurang beruntung (perbandingan ke bawah) dapat membuat seseorang menjadi lebih bersyukur.

“Rasa syukur ini seringkali mengarah pada perilaku pro-sosial, misalnya, memberi amal yang bertujuan untuk meringankan penderitaan orang lain,” kata Justin.

Studi yang diterbitkan oleh Jurnal Neuroscience Cerebral Cortex mengidentifikasi hubungan antara perasaan syukur dan dopamin neurokimia yang dikenal sebagai "hormon kesenangan".

Baca juga: Penyintas Covid-19 Rawan Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Begini Pencegahannya

2. Mengurangi stres

Psikiater sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Jiwa FKKMK UGM dr Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ mengatakan, puasa berpengaruh dalam mengurangi perasaan stres.

Seseorang yang sedang berpuasa cenderung memiliki jadwal makan yang teratur sehingga mempengaruhi pola pikir yang ikut menjadi teratur.

Beberapa penelitian menunjukkan penurunan konsumsi makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan lain-lain dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir.

“Yang mengelola emosi adalah kemampuan berpikir,” ujarnya, dikutip dari laman resmi UGM.

Apabila seseorang memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka emosinya akan lebih terkontrol dan stres menjadi berkurang,

Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

3. Meningkatkan kemampuan memori

Dilansir dari Web MD, puasa selama bulan Ramadhan dapat melatih fungsi mental, terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir.

Pasalnya, saat berpuasa energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan digunakan oleh otak.

Di  hari pertama, efek ini tidak bisa alnsgung dirasakan. Sebaliknya, efek ini akan mulai terasa setelah seseorang melakukan puasa dalam kurun waktu tertentu.

Ketika seseorang berpuasa, otak akan mendapat akses aliran darah yang lebih bersih sehingga menghasilkan pikiran yang lebih jernih, memori yang lebih baik, dan mengingkatkan ketajaman indera seseorang.

Memutuskan untuk berpuasa sama halnya melatih kekuatan mental dan kemampuan untuk menolak kepuasan yang bersifat jangka pendek. Hal ini sesuai dengan makna kata puasa yang berasal dari bahasa Arab, artinya menahan diri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi