Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 23 April 2022: Jakarta Terbanyak, 7 Provinsi Nol Kasus

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/VINCENT YU
Warga mengantre untuk dites virus corona di pusat pengujian sementara meskipun hujan di Hong Kong, Senin, 21 Februari 2022.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara di dunia dapat disimak dalam berita berikut ini. 

Update kasus Covid-19 global dikutip dari Worldometers, Sabtu (23/4/2022) sebagai berikut:

Update corona Indonesia

Pada Jumat (22/4/2022), Indonesia melaporkan sebanyak 651 kasus baru virus corona. 

Berikut perkembangan terbaru seputar Covid-19 di berbagai penjuru dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Beredar Film Dokumenter Anti-Vaksin, Klaim Virus Corona adalah Bisa Ular

7 dari 10 orang Inggris terinfeksi Covid-19

Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan, lebih dari 7 dari 10 orang di Inggris telah tertular Covid-19 sejak awal pandemi.

Studi tersebut meneliti kasus virus corona yang terjadi antara 27 APril 2020 hingga 11 Februari 2022, dikutip dari The Guardian.

Para peneliti menemukan, jumlah orang yang terinfeksi mencapai 71 persen dari populasi negara itu.

Proporsinya kemungkinan akan meningkat lebih jauh dalam gelombang Omicron terbaru

"Jumlah total orang yang terinfeksi meningkat dengan cepat ketika data dihentikan. Intinya adalah mayoritas orang di Inggris memiliki Covid-19," kata Direktur Rosalind Franklin Institute di University of Oxford James Naismith.

Analisis menggunakan sampel 535.116 orang yang menyelesaikan satu atau lebih tes sebagai bagian dari survei infeksi virus corona (CIS) Inggris.

Pada Oktober 2021, sekitar satu dari tiga orang di Inggris telah terinfeksi dan proporsinya tetap lebih rendah dari setengah sampai munculnya varian Omicron.

"Di beberapa wilayah Inggris hari ini saya akan memprediksi porsi mereka yang memiliki Covid-19 dengan mudah akan melebihi 80 persen," jelas dia.

Baca juga: Apakah Harus Vaksin Seterusnya agar Terlindung dari Virus Corona?

 

Covid-19 penyebab kematian tertinggi ketiga di AS

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merilis sebuah data yang menunjukkan bahwa Covid-19 merupakan penyebab utama kematian ketiga di AS tahun lalu.

Hanya penyakit jantung dan kanker yang lebih banyak dari Covid-19, tulis CNBC.

Covid-19 membunuh lebih dari 415.000 orang pada tahun 2021 dan berkontribusi pada kematian 45.000 lebih banyak orang.

Ini berarti sekitar 20 persen lebih banyak dari tahun pertama pandemi, ketika virus itu menyebabkan kematian lebih dari 384.000 orang.

Data CDC didasarkan atas catatan kematian di antara penduduk AS dari Januari hingga Desember 2021.

Orang berusia 85 tahun ke atas memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya, sementara pria lebih banyak meninggal daripada wanita.

Hanya penyakit jantung dan kanker yang membunuh lebih banyak orang daripada Covid-19 pada 2021, masing-masing merenggut nyawa sekitar 693.000 dan 604.000 orang.

Baca juga: Sejenak Melupakan Corona di Festival Coachella

Infeksi Covid-19 terpanjang selama 505 hari

Seorang pasien di Inggris terinfeksi Covid-19 selama 505 hari, atau lebih dari 16 bulan, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Kasus ini adalah infeksi Covid-19 berkelanjutan terlama yang diketahui dan melampaui rekor sebelumnya, yaitu 335 hari, dikutip dari Live Science.

Pasien memiliki sistem kekebalan yang lemah, sehingga mencegah mereka membersihkan infeksi dengan benar.

Individu tersebut, yang memiliki beberapa kondisi mendasar, tertular Covid-19 pada awal 2020 dan keluar masuk rumah sakit beberapa kali selama 72 minggu berikutnya.

Setiap kali dites PCR, ia selalu mendapatkan hasil positif Covid-19.

Urutan genetik menunjukkan bahwa itu adalah virus yang sama dan menyebabkan infeksi terus-menerus, bukan infeksi ulang.

Pasien diobati dengan obat antivirus, tetapi obat ini tidak menyembuhkan infeksi. Orang tersebut meninggal di rumah sakit pada 2021.

Dokter tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, tetapi mencatat pasien memiliki kondisi medis lain.

Baca juga: Demi Covid-19 Turun, Shanghai Perketat Aturan Penguncian Tanpa Ampun

 

Peningkatan pembatasan di Shanghai

Pihak berwenang di Shanghai mengatakan mereka akan memperketat penguncian karena lonjakan kasus Covid-19.

Langkah-langkah baru termasuk menempatkan alarm pintu elektronik untuk mencegah mereka yang terinfeksi pergi, serta mengevakuasi orang untuk mendisinfeksi rumah mereka.

Awal pekan ini, ratusan orang dievakuasi secara paksa dari rumah mereka untuk memungkinkan bangunan didesinfeksi, dilansir dari BBC.

Pembatasan itu akan membuat penutupan Shanghai memasuki minggu kelima.

Pejabat Kota Shanghai mengatakan, semua pasien yang terinfeksi dan kontak dekat akan dipindahkan ke karantina terpusat yang dikelola pemerintah.

Selain itu, tindakan disinfeksi akan ditingkatkan di beberapa daerah yang paling parah terkena dampaknya.

Ini kemungkinan berarti beberapa penduduk akan dipaksa untuk pindah sementara, termasuk mereka yang dites negatif.

Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah orang-orang di dua komunitas Shanghai lainnya (Beicai dan Pingwang) diperintahkan untuk meninggalkan tempat tinggal mereka untuk akomodasi sementara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi