Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Positif Selama 505 Hari, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi pasien berbaring
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Para peneliti Inggris percaya bahwa mereka telah mendokumentasikan infeksi Covid-19 paling lama yang diketahui sejauh ini.

Seorang pasien Covid-19 di Inggris dinyatakan positif selama 505 hari sebelum akhirnya pasien itu meninggal dunia.

Diberitakan France 24, Jumat (22/4/2022), Konsultan Virologi, Gaia Nebbia, mengungkapkan individu yang tidak disebutkan namanya itu didiagnosis Covid-19 pada pertengahan 2020 dengan gejala pernapasan yang kemudian membaik.

Nebbia dan timnya meneliti 9 pasien Covid-19 di London, salah satunya pasien yang memecahkan rekor 505 hari positif Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia menjelaskan timnya mempelajari bagaimana virus dari 9 pasien Covid-19 berubah dari waktu ke waktu dan menyimpulkan bahwa varian baru dapat terjadi pada pasien dengan gangguan kekebalan.

Nebbia mengatakan pengambilan sampel dan analisis genetik virus secara teratur menunjukkan bahwa 5 dari 9 pasien mengembangkan setidaknya satu mutasi dalam kelompok "varian yang menjadi perhatian" (variants of concern).

"Beberapa individu mengembangkan beberapa mutasi yang terkait dengan variants of concern, seperti varian Alpha, Delta dan Omicron," ujar Nebbia.

Baca juga: Pasien Covid-19 Terlama: Dirawat Selama 549 Hari, Kini Pulang dan Hidup dengan Ventilator

Tapi dari pasien-pasien yang diteliti tidak ada yang mengembangkan varian baru yang menjadi varian kekhawatiran yang tersebar luas.

Kemudian, dari 9 pasien immunocompromised yang dites positif setidaknya selama 8 minggu, infeksi bertahan rata-rata selama 73 hari.

Akan tetapi 2 pasien mengalami infeksi persisten selama lebih dari satu tahun. Semua pasien memiliki sistem kekebalan yang lemah karena transplantasi organ, HIV, kanker atau terapi medis lainnya.

Mereka dipelajari sejak Maret 2020 hingga Desember 2021. Dari 9 pasien, 5 pasien selamat. Lalu dua dari 5 pasien sembuh tanpa pengobatan dan dua lainnya pulih setelah terapi antibodi dan antivirus.

Orang kelima masih terinfeksi pada pemeriksaan lanjutan terakhir mereka pada awal 2022, bahkan setelah perawatan, setelah menderita Covid selama 412 hari.

Baca juga: 99,2 Persen Masyarakat Sudah Memiliki Antibodi Covid-19, Bolehkah Lepas Masker?

Penyebab lamanya infeksi

Dilansir BBC, Jumat (22/4/2022), pasien yang memecahkan rekor positif Covid-19 memiliki kondisi medis lain yang mendasarinya atau komorbid.

Kebanyakan orang secara alami membersihkan virus dari tubuhnya, tetapi pasien tersebut memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah.

Infeksi persisten seperti itu jarang terjadi menurut petugas medis London. Infeksi kronis seperti itu perlu dipelajari untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang Covid-19 dan risiko yang ditimbulkannya.

Pasien itu berkali-kali keluar masuk rumah sakit, baik untuk pemeriksaan rutin maupun perawatan. Pasien tidak pernah negatif Covid-19 saat dites, selalu positif.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Potensi Ledakan Kasus, dan Antisipasi Long Covid-19

Salah satu petugas medis, Dr Luke Blagdon Snell, mengatakan itu adalah salah satu infeksi berkelanjutan karena tanda genetiknya unik dan konstan pada pasien tersebut.

Para dokter dari King's College London dan Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust, mengatakan analisis laboratorium terperinci mengungkapkan bahwa itu adalah infeksi yang sama dan terus-menerus, bukan serangan berulang.

Pasien tidak bisa menghilangkan infeksi, bahkan setelah diberi obat antivirus. Itu berbeda dari long Covid, di mana gejalanya tetap ada setelah infeksi hilang.

Lebih jauh Dr Snell menjelaskan bahwa virus masih beradaptasi dengan inang manusia ketika orang terinfeksi untuk waktu yang lama. Hal itu mungkin memberikan peluang bagi Covid untuk menghasilkan mutasi baru.

Selanjutnya petugas medis akan mempresentasikan temuan pada konferensi medis Kongres Eropa Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi