Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Malaria Mosquirix, Kapan Indonesia Mendapatkan Jatah dari WHO?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Novikov Aleksey
Ilustrasi vaksin malaria. WHO rekomendasikan penggunaan vaksin malaria untuk anak yang pertama kalinya di dunia. Vaksin Mosquirix terbukti aman dan efektif mengurangi malaria berat pada anak dalam uji klinis skala besar di Afrika.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Vaksin Mosquirix disebut-sebut sebagai salah satu penemuan yang mengubah dunia.

Vaksin malaria ini menjadi harapan baru bagi masyarakat global dalam upaya melawan malaria.

Pada 6 Oktober 2021 lalu, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengumumkan bahwa Vaksin Malaria Mosquirix direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan secara umum.

Lalu kapan Indonesia bisa mendapatkan atau menggunakan vaksin malaria tersebut?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan saat ini Indonesia masih berusaha mendapatkan vaksin Mosquirix dari WHO.

Baca juga: Vaksin Malaria Mosquirix Dikembangkan Selama Lebih dari 30 Tahun

"Iya, kita masih mengupayakan untuk mendapatkan melalui WHO dan vaksin ini ditujukan kepada anak-anak sebagai prioritas terutama di daerah endemis tinggi, begitu rencananya," kata Nadia pada Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Dia mengatakan vaksin Mosquirix bisa digunakan untuk anak-anak maupun dewasa. Namun rencananya akan berfokus pada anak-anak terlebih dahulu.

"Anak-anak dan dewasa tapi kita akan fokus di anak-anak," ujar Nadia.

Kemudian, terkait kapan Vaksin Mosquirix mulai digunakan di Indonesia, Nadia mengatakan saat ini masih dalam tahap negosiasi, sehingga belum bisa dipastikan waktu dimulainya vaksinasi.

"Masih tahap negosiasi semoga bisa cepat mendapatkan jumlah yang kita harapkan," ungkap Nadia.

Baca juga: Tahun 2023 Vaksin Kanker Serviks HPV Akan Diberikan secara Nasional

Dikembangkan lebih dari 30 tahun

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, 14 Oktober 2021, vaksin Mosquirix atau RTS,S/AS01e pada mulanya dibuat pada 1987 oleh GlaxoSmithKline (GSK) yang berkolaborasi dengan Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed sejak 1984.

Penelitian dan pengembangan vaksin malaria pertama ini telah memakan waktu selama lebih dari 30 tahun hingga akhirnya dapat digunakan seperti sekarang ini.

Sementara itu, uji klinis besar terhadap vaksin Mosquirix telah dilakukan di 7 negara bagian di Benua Afrika, yaitu Burkina Faso, Gabin, Ghana, Kenya, Malawi, Mozambik dan Tanzania.

Hasil uji klinis vaksin malaria ini pun menunjukkan kemanjuran sederhana untuk melawan penyakit malaria dan berguna sebagai alat kesehatan masyarakat, terutama di daerah penularan serta angka kematian yang tinggi, seperti di Afrika sub-Sahara.

Data dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa vaksin malaria Mosquirix dapat memberikan perlindungan sederhana terhadap malaria Plasmodium falciparum pada anak-anak dalam 12 bulan setelah vaksinasi.

Hasil dari vaksinasi dengan vaksin malaria Mosquirix diketahui efektif mencegah episode malaria klinis pertama dan satu-satunya, pada 56 persen anak berusia 5-17 bulan dan 31 persen pada anak berusia 6-12 minggu.

Vaksin Mosquirix hanya boleh digunakan di wilayah dengan persebaran malaria jenis P. falciparum paling banyak.

Sedangkan di Eropa, penggunaan vaksin malaria ini tidak disetujui untuk diberikan kepada anak-anak dengan usia lebih dari 17 bulan, remaja atau orang dewasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi