Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pertamina soal Pelat Nomor Kendaraan Akan Dicatat Saat Isi BBM

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ARDIANSYAH
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur dan 174 unit skid tank untuk LPG serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik ditambah 11 SPBU Siaga Tol Trans - Sumatera dan empat SPBU Modular di sepanjang jalur Tol Bakauheni - Palembang.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berencana menerapkan pencatatan pelat nomor kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisiaan Bahan Bakar Umum (SPBU).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Sabtu (23/4/2022).

Arifin mengatakan, pihaknya telah memutuskan untuk mencatat pelat nomor kendaraan yang mengisi di SPBU sebagai bentuk pengawasan pendistribusian BBM.

"Nanti bakal ketahuan kendaraan yang bolak-balik mengisi BBM," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, (23/4/2022).

Pengawasan akan dilakukan menggunakan teknologi digital, seperti CCTV dan digitalisasi. Dengan begitu seluruh distribusi BBM ke konsumen dapat tercatat secara lengkap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati demikian, penerapan sistem pencatatan pelat nomor kendaraan yang mengisi BBM di SPBU menimbulkan asumsi tentang ketersediaan BBM jelang mudik lebaran 2022.

Lantas, apakah sistem pencatatan pelat nomor kendaraan ini diterapkan untuk mencegah kelangkaan BBM?

Baca juga: Pelat Nomor Kendaaran Akan Dicatat Saat Isi BBM di SPBU, Ini Alasannya

Penjelasan Pertamina

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Irto Ginting mengatakan, penerapan pencatatan pelat nomor kendaraan yang mengisi BBM itu bertujuan untuk mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

"Itu sebagai upaya kami agar BBM bersubsidi bisa tepat sasaran," katanya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (24/4/2022).

Irto menegaskan bahwa aturan tersebut tidak berkaitan dengan kelangkaan BBM.

Dikatakannya bahwa stok BBM untuk saat ini masih terpantau aman.

"Tidak ada kelangkaan BBM," tuturnya.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, dengan adanya penerapan pencatatan pelat motor yang mengisi BBM di SPBU ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya penimbunan BBM bersubsidi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Ada Sinyal Harga Pertalite Akan Naik, Berapa Harga Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo Hari Ini?

Ketersediaan BBM jelang mudik lebaran 2022

Dilansir dari Kompas.com, Arifin memastikan bahwa ketersediaan BBM jelang mudik lebaran dipastikan aman.

Hal itu disampaikannya ketika melakukan pemantauan langsung dalam pendistribusian BBM di dua SPBU yang ada di ruas jalan tol Jawa Barat, Jumat (22/4/2022).

"Kami minta Pertamina mengamankan tangki (SPBU) seoptimal mungkin, persiapan menjelang arus mudik dan balik terutama BBM jenis Solar dan Pertalite. Nanti kita tingkatkan posisi stoknya," katanya.

Selain itu, Arifin juga meminta agar petugas SPBU mempercepat proses pengisian BBM dengan memperhatikan bentuk layout SPBU.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi saat mudik lebaran 2022.

"Harus ada ekstra kerja guna mempercepat dan memanfaatkan layout (SPBU) untuk kendaraan-kendaraan besar," kata Arifin.

Pasalnya, Arifin memperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan beberpaa jenis BBM, seperti Pertalite dan Solar pada masa puncak libur Hari raya Idul Fitri.

Peningkatan itu diprediksi berkisar hingga 12-14 persen dari rata-rata konsumsi harian BBM.

Baca juga: Resmi Beredar 1 April, Ini Keunggulan BBM Solar 51

Peningkatan penjualan Pertalite

PT. Pertamina (Persero) mencatat adanya kenaikan penjualan BBM pada April 2022, khususnya BBM jenis Pertalite.

Data menunjukkan bahwa penjualan Pertalite di Jawa Barat pada April mencapai 20.794 liter. Angka tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penjualan BBM pada Maret dengan rata-rata penjualan 19.828 liter.

Sebaliknya, BBM jenis Pertamax justru mengalami penurunan penjualan setelah kenaikan harga BBM jenis ini yang menjadi Rp 12.500 per liter diterapkan pada 1 April 2022.

Sementara itu, selama mudik lebaran 2022, konsumsi BBM jenis Petalite, Pertamax, dan Turbo diprediksi mulai mengalami kenaikan hingga 35 persen pada 1 Mei 2022.

Kendati demikian, Arifin memastikan ketersediaan Pertalite, Pertamax, dan Turbo khususnya di Jawa Bagian Barat per 20 April tercatat aman dan masih mencukupi hingga 16,4 hari ke depan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi