Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Polda Sumut
Kebocoran sumur gas milik PT SMGP menyebabkan 21 warga terdampak dan harus dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (24/4/2022). Polda Sumut turunkan Tim ke lokasi.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sumur di proyek panas bumi (geothermal) milik PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) mengeluarkan semburan lumpur panas pada Minggu (24/4/2022).

Tak hanya menyemburkan lumpur panas, material berupa gas yang diduga merupakan gas H2S (Hidrogensulfida) juga turut keluar.

Pasalnya, bau lumpur panas itu dilaporkan seperti belerang.

Insiden ini sempat terekam oleh salah satu kamera warga. Video tersebut kemudian diunggah oleh akun ini melalui laman media sosialnya.

Berikut fakta semburan lumpur panas dari proyek geothermal Maindailing Natal:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Semburan Lumpur yang Pernah Ada di Indonesia

Lokasi kejadian di Wellpad PT SMGP

Semburan lumpur panas berasal dari sumur 2 Wellpad milik PT SMGP. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Polisi Resor (Kapolres) Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul.

Ia membenarkan adanya insiden tersebut.

"Terjadi semburan lumpur di sumur 2 Wellpad tango (T) PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Madina, pada hari Minggu, 24 April 2022 pukul 08.30 WIB," ujarnya, dilansir dari Kompas.com (24/4/2022).

Reza menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh forum komunikasi pimpinan daerah guna mengambil langkah dan penanganan.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Fenomena Semburan Air Panas Bercampur Lumpur di Pasaman Barat Sumbar

Puluhan warga diduga keracunan

Akibat insiden tersebut, sebanyak 21 warga segera dilarikan ke rumah sakit Panyabungan lantaran diduga mengalami keracumanan gas H2S.

Kapolres mengatakan, 21 warga tersebut mengalami gejala yang hampir sama, yakni mual-mual, pusing, dan muntah.

"Ada 21 warga sekitar yang merasa mual, pusing dan muntah. Dan sudah dibawa ke rumah sakit," terangnya.

Menurut keterangan Kapolres, 21 korban akibat insiden semburan lumpur panas PT SMGP terdiri dari orang dewasa, anak-anak, hingga balita.

"(Korban) diantaranya ada 1 usia anak, 1 balita dan selebihnya dewasa," kata Kapolres.

Seluruh korban segera dibawa di rumah sakit Panyabungan untuk mendapatkan perawatan.

Untuk meminimalisasi jumlah korban, Kapolres melalukan evakuasi warga di Desa Sibanggor Julu ke posko yang telah didirikannya.

Sebab, gas H2S yang diduga terkandung dalam material semburan lumpur tersebut dikhawatirkan terhirup oleh warga sekitar.

Dilansir dari HSI, gas H2S merupakan gas yang memiliki bau khas seperti telur busuk. Dalam konsentrasi dan durasi paparan tertentu, gas ini dapat membahayakan sistem pernapasan mereka yang menghirupnya.

Bahaya menghirup gas H2S ini, antara lain menimbulkan iritasi pernapasan, mual dan sakit kepala, hingga kematian.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Gas di Sekolah di AS, 300 Siswa Tewas

Penyebab semburan lumpur tengah diidentifikasi

Diberitakan oleh Kompas.com (24/4/2022), Kapolres mengaku sedang melakukan identifikasi penyebab semburan lumpur tersebut.

Mereka mengerahkan tim labfor untuk mengidentifikasi penyebab semburan lumpur dan gas di sumur Wellpad T PT SMGP itu.

"Kemudian menurunkan personel untuk membantu warga yang terdampak dan akan menurunkan tim labfor guna mengidentifikasi penyebab terjadinya semburan lumpur dan gas," ungkap Kapolres.

Baca juga: Kebocoran Gas PLTP Dieng Sebabkan Satu Orang Meninggal, Apa Itu PLTP?

Lumpur masuk sungai dan persawahan warga

Semburan lumpur yang terjadi pada pagi hari di sumur Wellpad T PT SMGP itu dilaporkan masih mengalir hingga sore hari.

Dikutip dari Kompas.com, (24/4/2022), aliran lumpur panas tersebut sudah masuk ke persawahan warga dan sungai di sekitarnya.

"Hingga sore ini, semburan lumpur belum berhenti. Dan telah mengalir ke area persawahan dan sungai," ujar Kapolres Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul.

Kapolres bersama dengan personel Brimobda Sumut terus melakukan mitigasi dan evakuasi dampak semburan.

Sementara itu, pihak PT SMGP mengaku sedang melakukan upaya penutupan menggunakan Barite dengan sistem buka tutup sumur untuk menghentikan aliran lumpur panas.

Adapun proses penutupan tersebut akan berlangsung selama dua hari.

Baca juga: Semburan Lumpur Muncul di Pasaman Barat Pasca Gempa, Ahli Duga Likuifaksi

Bukan pertama kali terjadi

Pada Maret lalu, sebanyak 52 warga harus dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga mengalami keracunan gas H2S dari PT SMGP.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com (7/3/2022), PT SMGP tengah membuka sumur untuk melakukan well test (uji sumur) di area Wellpad AAE Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada Minggu (6/3/2022).

Saat melakukan uji coba di sumur tersebut, asap pekat yang diduga mengandung H2S keluar dan mengarah ke Dusun Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi.

Warga yang menghirup gas tersebut mengalami gejala pusing hingga muntah-muntah dan segera dilarikan ke rumah sakit Panyabungan menggunakan mobil masyarakat dan ambulans perusahaan.

Setahun sebelumnya, semburan gas yang diduga H2S juga pernah terjadi di PT SMGP, tepatnya pada (25/1/2021).

Akibat semburan gas tersebut, lima warga dilaporkan tewas. Tiga dari lima korban yang meninggal dunia merupakan balita dan anak-anak. Sementara 24 korban lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Adapun ratusan warga terpaksa harus mengungsi lantaran ketakutan menghirup gas tersebut.

(Sumber: Kompas.com/Oryza Pasaribu | Editor: Pythag Kurniati, Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi