Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Saya Takut Utang

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi utang
Editor: Sandro Gatra

JUDUL naskah yang sedang Anda baca ini merupakan saran dari seorang sahabat merangkap guru besar fisika teori sekaligus terapan saya, yaitu Prof. Terry Mart sebagai tanggapan atas naskah saya berjudul “Jangan Khawatir soal Utang Indonesia” (20 April 2022).

Judul yang disarankan guru besar departemen fisika Universitas Indonesia itu dilengkapi komentar "Saya punya prinsip kalau bisa, tidak berhutang. Dua kali saya berhutang untuk membeli rumah BTN dan membeli mobil KIA sepuluh tahun lalu. Terpaksa nyicil. Maka kini saya takut utang."

Secara tidak langsung, saran Prof Terry searah setujuan dengan komentar DR. Jusuf Kalla tentang utang Indonesia membengkak sampai melampaui ambang batas tujuh kuadriliun yang berarti sudah mencapai rasio lebih dari 40 persen Produk Domestik Bruto.

Menurut mantan Wapres dua kali yang kini menjadi Ketua Umum PMI dan Dewan Masjid Indonesia, tugas sangat berat yang harus dipikul oleh presiden Republik Indonesia selanjutnya adalah melunaskan utang yang bukan cuma triliunan, namun sudah kuadriliunan tersebut.

Suatu tugas sangat berat yang sama sekali tidak mudah untuk diemban oleh presiden Republik Indonesia yang terpaksa mewarisi hutang bukan sekadar triliunan sama dengan ribuan miliar, namun sudah kuadriliunan sama dengan ribuan triliun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan utang Prof Terry Mart juga secara nyata diderita masyarakat miskin yang mengalami kemerosotan daya beli akibat kenaikan harga sembako secara cukup bukan alang-kepalang drastis sehingga para pengutang tidak mampu melunaskan utang.

Sementara minyak goreng melangka ternyata peristiwa sepeda motor kreditan dirampas oleh debt collector profesional yang dibayar oleh para pemberi utang.

Para debt collector masa kini makin ganas sehingga tega di jalan raya mencegat rakyat tergolong missqueen pemikul beban utang plus bunga kredit sepeda motor malah sama sekali bukan peristiwa langka.

Juga setelah pagebluk Corona mereda maka para kreditor rumah tidak punya alasan lagi untuk menunda bayar utang.

Di masa kini masyarakat tradisional Bali yang belum terkontaminasi syahwat konsumtifisme wanti-wanti berpesan agar jika tidak punya uang jangan utang sudah menjadi wejangan leluhur yang kearifannya benar-benar sudah teruji tepat dan benar adanya.

Pada hakikatnya takut utang memang jauh lebih bijak ketimbang berani utang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi