Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Tragedi Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl, Ini Kronologinya

Baca di App
Lihat Foto
History
Ledakan reaktor nuklir di pembangkit Chernobyl
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 36 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 26 April 1986, terjadi kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl.

Dilansir dari History, setidaknya 32 orang tewas dan puluhan lainnya menderita luka bakar akibat radiasi nuklir.

Chernobyl terletak di permukiman Pripyat, sekitar 65 mil atau 104 kilometer di sebelah Utara ibu kota Ukraine, Kyiv.

Dibangun pada akhir 1970-an di tepi Sungai Pripyat, Chernobyl memiliki empat buah reaktor, yang masing-masing mampu menghasilkan 1.000 megawatt listrik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Korea Dipaksa Mendarat Jet Uni Soviet hingga Tewaskan 2 Penumpang, Apa Penyebabnya?

Kronologi tragedi Chernobyl

Pada 25 April 1986 malam, sekelompok teknisi memulai sebuah eksperimen kelistrikan di reaktor nomor 4 Chernobyl.

Para teknisi yang memiliki sedikit pengetahuan soal reaktor nuklir, ingin melihat apakah turbin reaktor dapat mengoperasikan pompa air darurat dengan kelembaman tenaga.

Sebagai bagian dari eksperimen yang tak dirancang dengan baik, para teknisi mematikan sistem keamanan darurat dan sistem pengaturan daya reaktor.

Selanjutnya, kecerobohan ini masih ditambah dengan serangkaian kesalahan, yaitu mereka menjalankan reaktor dengan tenaga yang sangat rendah sehingga reaktor tidak stabil.

Mereka juga melepas terlalu banyak batang pengendali hanya untuk meningkatkan tenaga reaktor.

Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Reaktor di Chernobyl sulit dikendalikan

Akhirnya, reaktor itu menghasilkan energi lebih dari 200 megawatt dan semakin sulit dikendalikan.

Pada 26 April 1986 pukul 01.23 dini hari, para teknisi masih melanjutkan eksperimen mereka dan mematikan mesin turbin untuk melihat apakah putarannya bisa menyalakan pompa air.

Namun pada kenyataannya, putaran turbin tak cukup kuat untuk menyalakan pompa air dan tanpa adanya air sebagai pendingin, level tenaga di reaktor melonjak.

Untuk mencegah melelehnya reaktor, para teknisi memasukkan kembali 200-an batang pengendali ke dalam reaktor secara bersamaan.

Batang-batang pengendali itu dimasukkan dengan harapan bisa mengurangi reaksi tetapi memiliki sedikit cacat rancangan.

Baca juga: PLTN Chernobyl dan Tragedi Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah

Memicu ledakan di Chernobyl

Sebelum materi penyerap sepanjang lima meter di batang pengendali itu masuk ke inti reaktor, sebanyak 200 pucuk grafit secara simultan masuk ke inti reaktor memicu reaksi dan menyebabkan ledakan.

Ledakan tersebut menghancurkan lapisan baja dan beton penutup reaktor.

Meski bukan ledakan nuklir, karena pembangkit listrik tenaga nuklir tak mampu menghasilkan reaksi semacam itu, tetap saja ledakan itu berbahaya.

Baca juga: Daftar 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Ledakan itu adalah sebuah reaksi kimia yang dipicu tekanan gas dan uap yang dihasilkan meningkatnya suhu.

Akibat ledakan itu, lebih dari 50 ton materi radioaktif dilepaskan ke atmosfir, yang kemudian terbawa angin.

Pada 27 April 1986, pemerintah Uni Soviet mulai mengevakuasi 30.000 warga Pripyat, dan sebuah "kisah" dibuat untuk menutupi insiden itu.

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Mengembangkan Energi Nuklir?

5.000 warga meninggal dunia

Namun, pada 28 April 1986, stasiun pemantau radiasi Swedia yang terletak hampir 1.300 kilometer sebelah barat laut Chernobyl, melaporkan adanya level radiasi nuklir 40 persen lebih tinggi dari biasanya.

Tak lama setelah laporan itu, kantor berita Uni Soviet mengabarkan sebuah ledakan terjadi di PLTN Chernobyl.

Pada hari-hari pertama krisis ini, 32 orang tewas di lokasi PLTN Chernobyl dan puluhan lainnya menderita luka bakar akibat radiasi nuklir.

Baca juga: Benarkah Kecoa Bisa Selamat dari Nuklir?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Radiasi yang lepas ke atmosfer, yang levelnya lebih tinggi dibanding bom atom Hiroshima dan Nagasaki, dibawa angin ke arah Eropa Timur dan Utara mencemari jutaan hektar hutan dan lahan pertanian.

Diperkirakan 5.000 warga Uni Soviet meninggal dunia akibat kanker atau penyakit lain yang terkait radiasi Chernobyl.

Jutaan orang lainnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup signifikan.

Pada 2000, reaktor terakhir di Chernobyl dimatikan dan PLTN itu resmi berhenti beroperasi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lion Air Mendarat di Laut Bali, Patah di Dua Sisi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi